Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kiprah 3 Pelatih Spanyol Terakhir di Real Madrid

ilustrasi jersey Real Madrid (unsplash.com/Simon Reza)
ilustrasi jersey Real Madrid (unsplash.com/Simon Reza)

Real Madrid memutuskan berpisah dengan Carlo Ancelotti setelah 2024/2025 berakhir. Los Blancos pun langsung bergerak untuk mencari penggantinya. Mereka dikabarkan sudah menjalin kesepakatan dengan pelatih Bayer Leverkusen, Xabi Alonso. Indikasi itu makin menguat lantaran Alonso mengumumkan perpisahan dengan Leverkusen.

Jika benar-benar bergabung dengan Real Madrid, tugas Alonso tentu tidak mudah. Apalagi, dalam beberapa musim terakhir, Los Blancos lebih cocok dengan pelatih asing ketimbang pelatih Spanyol. Bukan tanpa alasan, pelatih asing, seperti Jose Mourinho, Zinedine Zidane, dan Carlo Ancelotti mampu memberikan kesuksesan besar kepada Real Madrid daripada pelatih Negeri Matador.

Sebagai perbandingan, begini kiprah tiga pelatih Spanyol terakhir yang menangani Real Madrid.

1. Julen Lopetegui hanya menangani Real Madrid dalam 14 pertandingan

Julen Lopetegui ditunjuk menjadi pelatih Real Madrid pada musim panas 2018. Dia menggantikan peran yang sebelumnya diemban Zinedine Zidane. Lopetegui sendiri bukan pelatih sembarangan. Dia sempat dipercaya menukangi Timnas Spanyol selama 2 musim (2016--2018).

Akan tetapi, hal itu tidak menjamin bahwa dirinya akan sukses bersama Real Madrid. Sebaliknya, Los Blancos di bawah arahan Lopetegui justru kehilangan taringnya. Dari 14 pertandingan yang dijalani, Lopetegui hanya mampu membawa Real Madrid meraih 6 kemenangan, 2 keimbangan, dan 6 kekalahan.

Agar tidak makin terpuruk, Los Blancos memilih mendepak Lopetegui pada akhir Oktober 2018. Lopetegui pun hanya menjabat sebagai pelatih Real Madrid selama 3 bulan. Setelah Lopetegui pergi, Real Madrid lantas mempromosikan Santiago Solari untuk menangani tim senior.

2. Konflik internal menghambat karier Rafael Benitez di Real Madrid

Sebelum 2025, Real Madrid sudah pernah berpisah dengan Carlo Ancelotti pada musim panas 2015. Sebagai gantinya, Los Blancos kala itu merekrut pelatih asal Spanyol yang sama berpengalamannya dengan Ancelotti, Rafael Benitez. Benitez juga punya rekam jejak mentereng karena pernah melatih sejumlah klub besar Eropa, seperti Liverpool, Inter Milan, Chelsea, dan Napoli.

Kinerja yang ditunjukkan Benitez bersama Real Madrid sebenarnya tergolong bagus. Dari 25 pertandingan di semua kompetisi, Benitez mampu mempersembahkan 17 kemenangan, 5 keimbangan, dan 3 kekalahan. Akan tetapi, kiprah Benitez bersama Real Madrid harus berakhir karena adanya konflik internal. Dia dianggap gagal menciptakan suasana ruang ganti yang positif.

Benitez pun dipecat pada Januari 2016 dan hanya bertahan selama setengah musim. Real Madrid sendiri tidak kesulitan mencari penggantinya. Sosok Zinedine Zidane kemudian ditunjuk untuk mengambil alih kursi kepelatihan.

3. Juande Ramos tidak dipertahankan Real Madrid karena kinerjanya kurang optimal

Jika dua pelatih sebelumnya dipecat saat musim tengah bergulir, pelatih kali ini justru sebaliknya. Juande Ramos bergabung dengan Real Madrid pada paruh musim 2008/2009 untuk menggantikan Bernd Schuster yang kinerjanya kian menurun. Los Blancos pun menaruh harapan besar kepada Ramos agar bisa mengangkat performa tim.

Kedatangan pelatih baru ternyata juga tidak banyak membantu. Real Madrid masih sulit tampil konsisten. Dari 27 pertandingan yang dijalani di bawah arahan Ramos, Los Blancos mencatat 18 kemenangan, 1 keimbangan, dan 8 kekalahan.

Melihat statistik tersebut, Real Madrid tidak berniat mempertahankan Ramos usai musim 2008/2009 berakhir. Los Blancos memilih untuk mendatangkan pelatih anyar dinilai lebih kompeten. Oleh sebab itu, seorang Manuel Pellegrini akhirnya direkrut Real Madrid pada musim panas 2009.

Ketiga pelatih Spanyol di atas hanya bertahan singkat bersama Real Madrid. Tentu itu menjadi tantangan tersendiri bagi Xabi Alonso jika bergabung dengan Los Blancos pada musim panas 2025. Lantas, mampukah Alonso memutus tren buruk tersebut atau justru bernasib sama?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us