Kiprah OGC Nice 5 Musim Terakhir di Ligue 1, Musim Ini Membaik?

01 Nov 2023, 15:38 WIB

Para pemain OGC Nice merayakan gol. (instagram.com/ogcnice)

OGC Nice mengawali musim 2023/2024 dengan cemerlang. Sepuluh pekan Ligue 1 Prancis bejalan, Nice sukses memuncaki klasemen sementara. Klub berlambang elang itu bahkan belum terkalahkan. Mereka juga hanya terpaut satu angka dari AS Monaco yang memuncaki klasemen.

Start apik OGC Nice di Ligue 1 musim ini tentu mengagetkan banyak orang. Nice sudah puluhan tahun tak pernah juara Ligue 1. Untuk sekadar finis di empat besar klasemen pun Les Aiglons sering kesulitan.

Sebenarnya, bersaing di papan atas pada awal musim bukanlah hal baru bagi Nice. Namun, performa mereka biasanya melorot pada pertengahan hingga akhir musim. Hal itu tergambar dari catatan kiprah Nice dalam lima musim terakhir di Ligue 1 berikut ini.

1. Finis di tempat ketujuh pada musim pertama bersama Patrick Vieira

OGC Nice merayakan gol di Ligue 1 2018/2019. (ogcnice.com)

Pada musim 2018/2019, OGC Nice mulai ditangani eks gelandang legendaris Prancis, Patrick Vieira. Sebagai pemain, Vieira amat suskes. Namun, ia datang ke Nice dengan pengalaman melatih yang baru seumur jagung. Meski demikian, hasilnya terbilang cukup bagus.

Vieira sukses membawa Nice finis di posisi ketujuh Ligue 1 2018/2019. Nice sebenarnya punya kelemahan besar saat itu, yaitu amat minim mencetak gol. Namun, mereka mengompensasinya dengan pertahanan kokoh. Jumlah kebobolan Nice adalah salah satu yang terminim di Ligue 1 musim tersebut.

2. Mengakhiri musim 2019/2020 dengan tiket ke Europa League

OGC Nice merayakan kemenangan di Ligue 1 2019/2020. (ogcnice.com)

Musim berikutnya alias 2019/2020 berjalan lebih baik bagi OGC Nice di Ligue 1. Mereka lebih tajam mencetak gol, meski berimbas pada pertahanan yang lebih rapuh. Peringkat Nice di klasemen pun membaik. Hingga pekan ke-28, mereka duduk di tangga kelima.

Capaian Nice musim itu bahkan bisa lebih baik andai mereka lebih konsisten. Nice sempat bersaing di papan atas pada awal musim. Namun, posisi mereka lalu menurun hingga ke papan bawah, sebelum naik lagi jelang akhir musim.

Gelaran Ligue 1 2019/2020 sendiri dihentikan pada pekan ke-28 karena pandemi COVID-19. Alhasil, Nice dinyatakan finis di peringkat kelima. Mereka pun berhak meraih tiket ke fase grup Europa League musim berikutnya.

3. Sempat duduk di peringkat kedua klasemen pada awal 2020/2021

OGC Nice berlaga di Ligue 1 2020/2021 (twitter.com/ogcnice)

Musim 2020/2021 diawali OGC Nice dengan performa naik-turun. Nice memenangi dua laga awal Ligue 1 hingga sempat duduk di peringkat kedua klasemen. Namun, deretan hasil negatif membuat posisi Nice merosot. Memasuki Desember 2020, Nice sudah anjlok ke peringkat sebelas.

Nice kemudian mengambil langkah mengejutkan dengan memecat pelatih Patrick Vieira. Penggantinya adalah Adrian Ursea yang sebelumnya berstatus asisten pelatih di Nice. Bersama Ursea, Nice pun masih sempat mengalami jatuh-bangun di sepanjang Ligue 1 2020/2021.

Akhirnya, Nice menutup musim tersebut di peringkat sembilan Ligue 1. Mereka menelan total 16 kekalahan di liga serta kebobolan 53 kali. Keduanya merupakan rekor terburuk Nice di Ligue 1 sejak musim 2014/2015.

4. Lama menghuni empat besar klasemen pada musim 2021/2022

OGC Nice merayakan kemenangan di Ligue 1 2021/2022. (twitter.com/ogcnice)

Pada musim 2021/2022, OGC Nice malah cukup lama bertengger di empat besar klasemen. Mereka bahkan sempat menempati peringkat kedua selama total tujuh pekan. Racikan pelatih Christophe Galtier terbukti cocok meski ia baru ditunjuk menangani Nice pada awal musim.

Nice sendiri akhirnya menutup musim 2021/2022 di peringkat kelima Ligue 1. Mereka pun mendapat tiket ke Europa Conference League. Meski cukup apik, hasil itu tetap merupakan penurunan dibanding posisi yang sempat mereka capai.

5. Kembali alami penurunan performa pada 2022/2023

OGC Nice berlaga di Ligue 1 2022/2023 (ogcnice.com)

Musim 2022/2023 lalu, capaian OGC Nice di Ligue 1 menurun lagi. Penurunannya pun cukup drastis. Nice hanya finis di peringkat kesembilan klasemen. Mereka bahkan sempat masuk zona degradasi akibat hasil-hasil buruk pada awal musim.

Beruntung, Nice masih bisa bangkit usai pergantian pelatih. Lucien Favre dipecat pada Januari 2023 dan digantikan Didier Digard. Meski hanya berstatus caretaker, Digard mampu menjalankan tugasnya memimpin Nice dengan baik.

Dalam lima musim terakhir, OGC Nice sempat beberapa kali bersaing di papan atas klasemen Ligue 1 Prancis. Namun, performa yang merosot membuat Nice tak bisa mempertahankan posisi. Akankah hal yang sama menimpa Nice pada sisa musim 2023/2024 ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.