Kiprah PSV Eindhoven di Eredivisie dalam 5 Musim Terakhir per 2024

- PSV Eindhoven memuncaki klasemen Eredivisie 2023/2024 dengan 66 poin dari 21 kali menang dan 3 kali imbang.
- Penampilan impresif membuka asa untuk meraih juara setelah terakhir kali menjadi juara pada 2017/2018.
- Pada musim-musim sebelumnya, PSV pernah finis di urutan kedua dan keempat serta gagal bersaing secara konsisten.
PSV Eindhoven tampil digdaya di Eredivisie Belanda 2023/2024. Hingga pekan ke-24, skuad asuhan Peter Bosz bercokol di puncak klasemen dengan belum tersentuh kekalahan. De Boeren mengumpulkan 66 poin hasil dari 21 kali menang dan 3 kali imbang. Mereka unggul sepuluh poin dari Feyenoord Rotterdam di peringkat kedua sebagai pesaing terdekat.
Penampilan impresif PSV musim ini membuka asa untuk bisa menjuarai Eredivisie. Kali terakhir De Boeren meraih juara Eredivisie Belanda terjadi pada 2017/2018. Musim ini, kesempatan itu terbuka lebar jika Luuk de Jong dkk mampu mempertahankan konsistensi permainan. Sejak terakhir kali juara, mereka selalu kompetitif, tetapi berujung gagal juara.
Lantas, seperti apa penampilan PSV di Eredivisie dalam 5 musim terakhir? Simak ulasannya berikut ini!
1. PSV gagal juara setelah ditikung Ajax Amsterdam dan hanya finis kedua pada 2018/2019

Pada 2018/2019, PSV Eindhoven ditangani pelatih baru, Mark van Bommel. Setelah menjuarai Eredivisie Belanda 2017/2018, De Boeren kembali mencoba tampil kompetitif dalam perebutan juara. Mereka bersaing ketat dengan Ajax Amsterdam yang saat itu dilatih Erik ten Hag.
Penampilan PSV pada musim tersebut sejatinya meyakinkan. De Boeren mampu memenangkan 13 laga awal. Mereka menjadi pemuncak klasemen mulai pekan ke-3 hingga ke-28. Sayangnya, kekalahan melawan Ajax pada pertemuan paruh kedua musim berujung petaka. Pasukan Erik ten Hag mengambil alih pimpinan pada pekan ke-29. De Godenzonen akhirnya keluar sebagai juara dengan perolehan 86 poin. Sementara, PSV finis di urutan kedua dengan 83 poin.
2. Eredivisie 2019/2020 dibatalkan akibat COVID-19 dan PSV mengakhiri musim di peringkat keempat

Setelah kegagalan juara pada 2018/2019, PSV Eindhoven mencoba kompetitif. Namun, Mark van Bommel gagal mengulangi performa apiknya untuk bersaing di Eredivisie Belanda 2019/2020. Sang juru taktik dipecat pada 19 Desember 2019 usai serangkaian hasil buruk. Dari 17 pertandingan, ia hanya mencatatkan 9 kemenangan. Sisanya, De Boeren menderita 4 kekalahan dan 4 hasil imbang.
PSV kemudian menunjuk Ernest Faber sebagai pelatih interim hingga akhir musim. Akan tetapi, pandemik COVID-19 melanda dunia pada Maret 2020. Eredivisie menjadi liga pertama di Eropa yang memutuskan untuk membatalkan hasil musim tersebut pada 24 April 2020. Keputusan ini terjadi saat kompetisi memasuki pekan ke-26. Pada musim tersebut juga dinyatakan tidak ada tim yang juara dan degradasi. PSV mengakhiri musim di peringkat keempat dengan perolehan 49 poin hasil dari 14 kali menang, 7 kali seri, dan 5 kali kalah.
3. PSV menunjuk Roger Schmidt sebagai pelatih baru, tetapi hanya mampu finis kedua pada 2020/2021

Pada musim panas 2020, PSV Eindhoven merekrut Roger Schmidt sebagai pelatih baru. Sederet pemain anyar juga didatangkan, seperti Phillip Max, Ibrahima Sangare, hingga Mario Goetze. De Boeren berambisi untuk bisa kembali bersaing dalam perebutan gelar juara Eredivise Belanda 2020/2021.
Di bawah kendali Schmidt, PSV sejatinya mampu bersaing. Namun, Ajax Amsterdam yang saat itu digdaya bersama Erik ten Hag mendominasi Eredivisie. Pada sepanjang musim, De Boeren hanya terus menguntit sang pesaing. Mereka akhirnya finis di peringkat kedua dengan mengumpulkan 72 poin. Hasil itu didapatkan dari 21 kemenangan, 9 seri, dan 4 kekalahan. Mereka tertinggal jauh dari Ajax yang keluar sebagai juara dengan perolehan 88 poin.
4. Pada 2021/2022, PSV kembali mengakhiri musim di peringkat kedua di bawah Ajax Amsterdam

Musim kedua Roger Schmidt pada 2021/2022, PSV Eindhoven kembali menelan hasil mengecewakan. Ajax menjadi mimpi buruk di sepanjang musim melalui persaingan yang ketat. Erik ten Hag menunjukkan dominasinya di Eredivisie dengan menjuarai liga ketiga kalinya secara beruntun.
PSV sejatinya terus mengejar Ajax dalam persaingan juara. Kedua tim kerap kali saling menggeser di puncak klasemen. Namun, pada akhir musim, titel juara Eredivisie menjadi milik sang pesaing berkat perolehan 83 poin, unggul tipis dari PSV yang mengumpulkan 81 poin.
5. PSV lagi-lagi finis di posisi kedua setelah Feyenoord Rotterdam keluar sebagai juara 2022/2023

PSV Eindhoven menunjuk pelatih baru setelah kontrak Roger Schmidt habis pada musim panas 2022. Ruud van Nistelrooy dipilih menjadi pelatih. Performa tim sejatinya cukup stabil berkat adanya para pemain baru. De Boeren diperkuat pemain muda potensial, seperti Xavi Simons, Guus Till, Savio, serta nama berpengalaman, di antaranya Luuk de Jong dan Thorgan Hazard.
Sayangnya, penampilan PSV goyah menjelang akhir musim akibat selisih pelatih dengan manajemen. Van Nistelrooy memutuskan hengkang dari klub pada 24 Mei 2023. Posisi pelatih kemudian digantikan sementara oleh Fred Rutten. De Boeren mengakhiri musim di posisi kedua setelah gagal bersaing dengan Feyenoord Rotterdam yang juara berkat koleksi 82 poin. Mereka hanya mampu mengumpulkan 75 poin hasil dari 23 kemenangan, 6 seri, dan 5 kekalahan.
Dengan musim yang menyisakan sepuluh pertandingan lagi, konsistensi PSV Eindhoven diperlukan agar bisa keluar sebagai juara. Di sisi lain, para pesaing juga masih inkonsisten sehingga kesempatan harus bisa dimaksimalkan. Peter Bosz sebagai pelatih anyar mempunyai kans untuk bisa mempersembahkan gelar juara Eredivisie 2023/2024. Mampukah ia melakukannya?