Kisah Eks Manajer Chelsea Dipecat Gara-gara Pemainnya

Pemecatannya bukan karena masalah hasil. Namun, Scolari menyatakan jika saat itu ada masalah cedera dan tim. Saat itu, terjadi perbedaan pendapat antara dia dengan tim medis Chelsea atas cederanya Drogba.

Namun, pada akhirnya Scolari mengalah. Dia melepas Drogba untuk melakoni masa pemulihan di Cannes.

"Tim medis kami berpendapat jika kami perlu mengizinkan Drogba untuk pergi melakukan pemulihan di Cannes selama musim panas. Sedangkan, saya berpikir dia harus tinggal di London. Saya juga ingin pergi ke Cannes di tengah musim panas. Saya akan tinggal di sana selama satu atau dua bulan, menikmati waktu," kata manajer 73 tahun itu.

Ketika Drogba absen, Scolari memutuskan buat menggunakan tenaga Nicolas Anelka. Lalu, ketika The Drogs kembali, Scolari menyusun rencana buat menduetkan keduanya.

Sial, rencana itu tak berjalan lancar. Drogba dan Anelka tak padu. Keduanya tak bisa bekerja sama di lini depan karena karakternya nyaris mirip. Scolari mencoba mencari sistem terbaik, tapi tetap tak ada hasilnya.

"Ada pembicaraan dengan Anelka, tapi dari pernyataannya mengisyaratkan hanya bisa main di satu posisi. Ada rasa kurang bersahabat dan hormat, sehingga dia enggan main bersama Drogba. Mereka memang hebat, tapi harus ada yang mengalah untuk turun membantu pertahanan," ujar Scolari.

Dari situlah, masalah semakin besar. Bom waktu akhirnya meledak di tangan Scolari. Dia dipecat karena dianggap tak bisa mengatasi masalah di dalam tim. Scolari pun menjadi manajer keempat yang dipecat di rezim Roman Abramovich, setelah Claudio Ranieri, Jose Mourinho, dan Avram Grant.

Harus dipecat karena adanya selisih paham dengan Anelka dan Drogba, Scolari mengaku tak ada masalah pribadi dengan mereka. Justru, hubungan mereka kini baik-baik saja.

"Saya sudah bertemu lagi dengan mereka, terakhir kali di Rusia pada Piala Dunia 2018 lalu. Kami membahas hal itu secara terbuka. Tidak ada niat buruk dari Drogba atau Anelka. Tapi, hal itu terjadi dan saya kehilangan salah satu peluang besar dalam hidup saya," kata Scolari.