Jakarta, IDN Times - Mengejar cita-cita itu membutuhkan pengorbanan. Seperti yang dilakukan Radowein, yang harus menempuh ribuan kilometer untuk mengikuti seleksi Timnas Indonesia U-17 di Bosowa Sport Centre (BSC) Makassar, Minggu (30/7/2023).
Mengutip laman resmi PSSI, Radowein datang dari Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua. Menilik di aplikasi Google Maps, jarak dari Serui ke BSC mencapai 3.753 kilometer.
Radowein mengaku datang dari kampung halamannya ke Makassar menggunakan kapal. Kendati jauh, Radowein tak merasa lelah. Itu semua dilakukannya demi mengejar cita-cita membela Timnas U-17 yang sudah dipahatnya sejak kecil.
"Saya ikut seleksi supaya bisa bela Timnas Indonesia. Saya sudah berlatih sejak kecil. Perjalanan dari Serui, pakai kapal ke Biak. Dari Biak, baru ke Makassar," kata Radowein.
Pemain 16 tahun itu tentu saja tidak dengan tangan kosong saat ikut seleksi. Radowein sudah mematangkan persiapannya, seperti mental, fisik dan latihan secara mandiri.
Oleh karena itu, Radowein berharap perjuangannya bisa membuahkan hasil. Dia ingin membahagiakan orang tuanya, andai berhasil berlaga di Piala Dunia U-17.
"Ya persiapan pasti, mental, fisik, dan latihan mandiri. Karena daerah kami fasilitas belum lengkap, makanya latihan mandiri. Pasti senang (kalau masuk) puji Tuhan dan sangat bangga, terutama orang tua," kata Randowein.
Seleksi di Makassar sekaligus mengakhiri proyek Talenta Garuda. Seleksi ini ditutup dengan 225 peserta yang membuat takjub Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri.
Betapa tidak, dari 225 peserta, tim seleksi berhasil mendapat 72 nama yang kualitasnya menonjol. Indra menyatakan mereka punya kualitas individu dan pemahaman taktik yang bagus.
"Dari 225 dapat 72 pemain. Saya yakin akan banyak dari Sulawesi Selatan," kata Indra.