Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kisah Sukses Kanada Mengubah Citra di Dunia Sepak Bola

Alphonso Davies bersama Kanada (dailyhive.com)
Alphonso Davies bersama Kanada (dailyhive.com)

Kanada berhasil lolos ke Piala Dunia 2022 setelah resmi berada di puncak klasemen grup kualifikasi zona CONCACAF. Kelolosan mereka ke Piala Dunia 2022 ini merupakan penantian panjang para pencinta sepak bola di negara tersebut.

Kanada tampil di Piala Dunia terakhir kali pada 1986 di Meksiko. Butuh 36 tahun untuk kembali membawa mereka ke Piala Dunia.

1. Kanada selama ini menjadi tim kuda hitam di CONCACAF

Kelolosan Kanada ke Piala Dunia 2022 merupakan kebanggaan tersendiri bagi warga Kanada. Pasalnya, tim ini merupakan kuda hitam selama 3 dekade terakhir di zona CONCACAF.

Terdapat suatu kisah dari Alex Bunbury pada 1990-an, yang sempat diremehkan saat akan membela timnas Kanada. "Mengapa pergi untuk tim nasional? Kamu tidak akan pergi ke Piala Dunia," katanya saat bertanya kepada manajer West Ham kala itu, Harry Redknapp dan Billy Bonds, seperti dilansir Al Jazeera

Bunbury kala itu akan membela timnas Kanada yang berjuang di Kualifikasi Piala Dunia 1994. Mereka memang sedang mengalami masa-masa sulit karena selalu tersingkir di Kualifikasi Piala Dunia zona CONCACAF. Zona tersebut sebenarnya tak terlalu kompetitif layaknya CONMEBOL, UEFA, atau CAF.

Sebelum 2018, tak ada perubahan yang dilakukan Kanada untuk meningkatkan performa timnya selain mengganti pelatih. Dalam sejarahnya, Kanada kerap mengganti pelatihnya.

2. Timnas Kanada mengganti pelatih sebanyak lima belas kali agar lolos ke Piala Dunia

Pelatih Kanada John Herdman (cornwallseawaynews.com)
Pelatih Kanada John Herdman (cornwallseawaynews.com)

Sejak tampil di Piala Dunia 1986, sudah ada lima belas pelatih yang diganti Kanada. Pelatih pertama yang menangani Kanada setelah tampil di Piala Dunia adalah Waiters, tepatnya pada 1990—1991. Setelah itu, pelatih Kanada selalu mengalami nasib tak bagus dalam kurun waktu 1—4 tahun selama melatih tim tersebut.

Beberapa nama pelatih timnas Kanada setelah tampil di Piala Dunia 1986 Meksiko, yaitu: Waiters (1990—1991), Bob Bearpark (1986—1987), Tony Taylor (1988), Bob Lenarduzzi (1989 dan 1992—1997), Bruce Twamley (1989, 1991, 1998, dan 2000), Alan Errington (1996), dan Holger Osieck (1999—2003)

Ada pula Colin Miller (2003 dan 2013), Frank Yallop (2004—2006), Stephen Hart (2006—2007 dan 2009—2012), Dale Mitchell (2007—2008), Tony Fonseca (2013), Benito Floro (2013—2016), Michael Findlay (2016—2017), dan Octavio Zambrano (2017).

Semua berubah ketika John Herdman ditunjuk menjadi pelatih timnas Kanada pada 2018. Dari sinilah era baru sepak bola Kanada dimulai. Herdman mampu memanfaatkan potensi para pemain muda Kanada yang selama ini tak dilakukan oleh pelatih-pelatih Kanada sebelumnya.

3. Pengembangan pemain muda Kanada jadi kunci kesuksesan

potret Cyle Larin bersama Kanada (mlssoccer.com)
potret Cyle Larin bersama Kanada (mlssoccer.com)

Jika dilihat dalam beberapa tahun terakhir, beberapa nama pemain muda asal Kanada mulai naik daun. Sebut saja Alphonso Davies yang bersinar bersama Bayern Munich. Ada juga nama Jonathan David yang tampil apik bersama klub Prancis, LOSC Lille.

Kedua nama tersebut merupakan sebagian kecil dari nama-nama pemain muda Kanada yang tampil apik di liga Eropa dan Amerika Serikat. Rata-rata pemain timnas Kanada saat ini baru mencapai 22—26 tahun. 

Kanada sudah mengembangkan para pemain tersebut sejak 2018 lalu. Artinya, para pemain muda di skuad Kanada saat ini sudah dimonitor saat usia mereka baru 18 atau 19 tahun.

4. Faktor imigran juga punya peran penting dalam kesuksesan sepak bola Kanada

potret Alphonso Davies bersama Bayern Munich (skysports.com)
potret Alphonso Davies bersama Bayern Munich (skysports.com)

Kanada merupakan salah satu negara yang terbuka dalam menerima para imigran. Para imigran maupun keturunannya turut ambil peran dalam perkembangan sepak bola Kanada.

Sebut saja Alphonso Davies yang merupakan pemain keturunan Liberia setelah orang tuanya pergi dari kamp pengungsian Ghana ke Kanada. Jonathan David merupakan keturunan imigran asal Haiti. 

Kanada memang memiliki kebijakan yang bagus dalam mengembangkan para pendatang baru di negaranya. Davies dan David hanya contoh kecil dari kesuksesan banyak imigran yang datang ke Kanada.

5. Kanada akan jadi tuan rumah Piala Dunia 2026 bersama Amerika Serikat dan Meksiko

bendera Kanada (unsplash.com/Praveen Kumar Nandagiri)
bendera Kanada (unsplash.com/Praveen Kumar Nandagiri)

Piala Dunia 2026 akan digelar di tiga negara sekaligus, yaitu Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko. Bagi Kanada, hal ini merupakan sebuah perayaan tersendiri. Pasalnya, Kanada belum pernah menjadi tuan rumah ajang empat tahunan ini.

Amerika Serikat pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia 1994. Sedangkan, Meksiko juga pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia 1970 dan 1986. Sejak memenangi banyak suara terkait tuan rumah Piala Dunia 2026 pada 2018, Kanada mulai serius dalam mengembangkan sepak bola mereka.

Kompetisi sepak bola Kanada, CFL, diperhitungkan oleh para penggemar sepak bola saat ini. Selain itu, banyak pemain muda asal Kanada yang berhasil menembus klub-klub top Eropa, seperti Bayern Munich, Besiktas, LOSC Lille, dan klub MLS di Amerika Serikat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us