Setelah terombang-ambing selama hampir 5 bulan, fans Barcelona akhir bisa bernapas lega setelah Lionel Messi secara resmi membubuhkan tanda tangan perpanjangan kontraknya di bulan November 2017 lalu.
Selama periode Juni sampai November tahun lalu muncul berita simpang siur mengenai masa depan sang maha bintang karena kontrak terdahulunya akan habis di bulan Juni 2018.
sebelum bulan Januari sebuah kontrak baru harus sudah ditandatangani agar tidak kehilangan sang pemain yang telah merumput di Barcelona sejak usia 14 tahun ini.
Presiden klub Josep Maria Bartomeu mencoba menenangkan fans dengan menyatakan bahwa kontrak sudah ditandatangani oleh ayah Messi, namun tetap saja tidak bisa menenangkan fans.
Kegelisahan fans semakin bertambah seiring munculnya berita bahwa Pep Guardiola, mantan mentor sang pemain sewaktu melatih di Barcelona juga menginginkan dirinya.
Dukungan dana tak terbatas dan ambisi merajai liga domestik dan liga Eropa bisa saja membuat sang pelatih mendatangkan pemenang liga gelar Ballon d'Or ini.
Namun setelah melangsungkan pernikahan dengan kekasih masa kecilnya, Antonella Roccuzzo dan urusan pribadinya selesai, akhirnya Messi resmi membubuhkan tanda tangan hitam di atas putih.
Ini menjadikannya sebagai pesepak bola dengan bayaran termahal di dunia serta terikat kontrak sampai 30 Juni 2021, demikian data dari Transfermarkt.
Namun rupanya dalam kontrak terakhir, Messi menyelipkan sebuah klausul yang memungkinkannya hengkang dari Blaugrana sebagai free agent seandainya situasi politik di Catalan memengaruhi posisi klubnya.
Dilansir dari Marca yang mengutip harian El Mundo, disebutkan seandainya Catalan jadi memerdekakan diri dan Barca tidak tergabung di empat kompetisi besar Eropa entah itu kompetisi di Spanyol, Prancis, Inggris atau Jerman, maka dia bisa hengkang dengan bebas tanpa harus menebus klausul pelepasannya yang bernilai 700 juta euro.
Hal ini menjadi penting karena seandainya Catalan memerdekakan diri selain bergabung dengan keempat kompetisi di Eropa tersebut, sebenarnya mereka memiliki kompetisi tersendiri di Catalan yang tidak diakui oleh FIFA. Meskipun secara realistik tetap bergabung dengan La Liga Spanyol merupakan pilihan terbaik.
Namun jalan keluar ini memang dibutuhkan. Mengingat perubahan situasi yang tidak menentu dan Lionel Messi tentunya tidak ingin main di kompetisi tarkam (Antar kampung) yang tidak kompetitif dan diakui oleh FIFA tersebut.