Klopp Sindir Ide Konyol Boehly soal Perang Bintang Premier League

Ide dari Boehly memang kontroversial. Mengutarakannya dalam konferensi SALT di New York, Amerika Serikat, Boehly berniat buat membawa konsep sportainment ala Amerika Serikat ke Inggris.

Tujuannya, agar bisa mendapatkan uang dan membantu klub-klub kasta bawah di piramida sepak bola Inggris. Namun, Boehly tampaknya tak sadar kalau Premier League sudah dijejali jadwal yang begitu padat.

Belum lagi sejumlah tim harus main di pentas Eropa. Kondisi itu sangat berbeda dengan Amerika Serikat yang kompetisinya memiliki jeda hingga empat bulan.

"Ketika dia bisa menemukan tanggal yang tepat, silakan hubungi saya," sindir Klopp.

Klopp juga mempertanyakan, apakah semua orang ingin melihat pemain dari anggota The Big Six bermain dalam satu tim.

Dia ragu kalau fans mau menerima kenyataan itu. Sebab, rivalitas yang terjadi bisa saja menjadi tawar akibat adanya pemandangan tersebut.

"Bayangkan saja, pemain Manchester United, Liverpool, Everton, semua bersatu di tim yang sama. Kemudian, pemain klub London bersama? Arsenal dan Tottenham Hotspur, keren. Apa dia benar-benar mengatakannya? Menarik," ujar Klopp.

Sejak memimpin Chelsea, Boehly memang tak lepas dari kontroversi. Sebelum mengeluarkan ide perang bintang, Boehly sempat didamprat sejumlah pihak usai memecat Thomas Tuchel.

Mayoritas, mereka menilai Boehly tak mengerti sepak bola. Sebab, alasan Boehly mendepak Tuchel tak jelas. Pun, Boehly dirasa terburu-buru mendepak Tuchel.

"Pemecatan bak proses pengiriman gandum ke pabrik, yang berlawanan dengan investor di sepak bola. Seseorang yang tak paham sepak bola, mungkin berpikir tak bagus ada di peringkat enam lalu bilang, 'Lebih baik cari pelatih lain', padahal baru enam laga," kecam Direktur Olahraga FSV Mainz, Christian Heidel, dikutip BILD.