7 Klub Besar yang Sering Dapat Kartu Merah Musim Ini, Main Keras!

Klub besar yang paling sering dapat kartu merah musim ini adalah Atletico Madrid. Sejauh ini, tetangga Real Madrid ini sudah 5 kali mendapat kartu merah. Rinciannya adalah 2 kali di ajang LaLiga dan 3 kali di Liga Champions.

Bahkan, pada laga persahabatan sebelum musim dimulai pun mereka sempat dapat satu kartu merah. Permainan keras ternyata tak hanya kerap ditampilkan Atletico, tapi juga klub-klub yang menghadapi mereka.

Seolah terbawa emosi, sudah 6 kali pemain lawan diusir saat melawan Atletico musim ini. Bak pedang bermata dua, gaya bermain Atletico ternyata bisa merugikan maupun menguntungkan mereka.

Berikutnya ada Lazio, yang sejauh ini sudah mengoleksi 4 kartu merah. Biancocelesti mendapat seluruh kartu merah tersebut di Serie A. Mereka bahkan dua kali diganjar kartu merah secara beruntun, yaitu di pekan ke-7 dan 8, serta di pekan ke-15 dan 16.

Beruntung, Lazio masih bisa meraih 2 kemenangan dan 1 hasil imbang dalam 4 laga dimana pemain mereka diusir wasit. Namun, skuad asuhan Maurizio Sarri ini tetap harus memperbaiki kedisiplinan supaya tidak menyulitkan diri sendiri. Saat ini, Lazio masih terdampar di peringkat ke-8 Serie A hingga giornata ke-16.

Ada pula AC Milan, yang baru saja dipastikan tersingkir dari kompetisi Eropa musim ini. Rossoneri sudah 3 kali diganjar kartu merah musim ini, dua di antaranya terjadi di Serie A.

Dari tiga laga di mana Milan mendapat kartu merah, hanya satu yang berhasil dimenangkan, sementara dua laga lain berakhir dengan kekalahan. Uniknya, hal itu sepertinya tak terlalu berpengaruh pada hasil yang mereka raih.

Milan justru kokoh di puncak klasemen Serie A dari 16 pekan yang sudah dijalani. Meski begitu, Milan tetap harus hati-hati, karena mereka bisa mulai meraih hasil-hasil buruk jika terus diusir wasit karena permainan keras.

Serupa dengan Milan, Napoli juga sejauh ini masih bisa bersaing di papan atas Serie A meski sudah mendapat 3 kartu merah. I Partenopei dua kali harus bermain dengan 10 orang di Serie A, tapi selalu bisa menang. Namun, hasil itu lebih karena lawan mereka yang memang kalah kualitas, yaitu Venezia dan Salernitana.

Sementara ketika Napoli mendapat kartu merah di Europa League melawan Spartak Moskow, hasilnya adalah kekalahan. Artinya, Napoli harus memperbaiki kedisiplinan mereka, terutama saat melawan tim yang tangguh.

Berikutnya ada Borussia Dortmund, yang juga sudah 3 kali mendapat kartu merah. Dua kartu di antaranya diberikan pada laga Liga Champions.

Kartu merah terbukti menjadi momok yang menakutkan bagi Dortmund, karena mereka selalu kalah setiap kali ada pemainnya yang harus keluar lebih awal. Dortmund pun kini sudah dipastikan gagal lolos ke 16 besar Liga Champions dan harus turun kasta ke Europa League.

Untunglah, Dortmund masih bisa bertengger di tangga runner-up Bundesliga. Jika ingin terus berada dalam persaingan juara, Dortmund tak boleh sering-sering lagi meraih hasil buruk gara-gara kartu merah.

Barcelona yang baru saja tersingkir dari fase grup Liga Champions juga sudah 3 kali diganjar kartu merah musim ini. Blaugrana menerima dua kartu merah di LaLiga, serta sekali di Liga Champions.

Ketiga partai tersebut gagal dimenangi Barca, dan itulah salah satu sebab mereka masih terpuruk sejauh ini. Namun, terakhir kali Barca menerima kartu merah adalah pada bulan September, yang berarti kedisplinan para pemain Barca sudah membaik.

Sejak dilatih Xavi Hernandez, Barca bahkan hanya menerima 4 kartu kuning dalam 4 laga. Disiplin tinggi adalah salah satu hal yang harus dijaga Barcelona jika mereka berharap bangkit di sisa musim ini.

Terakhir, ada Manchester United yang juga sudah menerima 3 kartu merah musim ini. Anak-anak Setan Merah menerima kartu merah di laga pertama melawan Young Boys di Liga Champions, serta melawan Liverpool dan Watford di Premier League. Semua laga itu berakhir dengan kekalahan memalukan bagi MU.

Untungnya, manajemen MU segera bertindak dengan mengganti pelatih setelah kekalahan dari Watford. Kini, permainan MU pun perlahan tapi pasti menjadi semakin rapi, sehingga terhindar dari pelanggaran-pelanggaran yang tidak perlu. Seperti Barca, kedisiplinan yang meningkat bisa jadi salah satu kunci kebangkitan MU musim ini.

Tujuh klub besar di atas cukup sering mendapat kartu merah di musim ini. Alhasil, beberapa dari mereka pun terpuruk, tapi ada yang sudah menunjukkan perbaikan.

Apakah kedisiplinan mereka akan membaik di sisa musim demi menghindari tambahan kartu merah?