4 Klub Besutan Mauricio Pochettino sebelum Chelsea, Sudah Teruji?

30 Mei 2023, 06:59 WIB

Mauricio Pochettino saat menangani Tottenham Hotspur. (premierleague.com)

Mauricio Pochettino telah resmi dikenalkan sebagai pelatih baru Chelsea. Ini menjadi tantangan besar bagi juru taktik asal Argentina tersebut. Seperti yang kita tahu, Chelsea mengalami keterpurukan setelah dipimpin oleh pemilik baru, Todd Boehly. Gaya hedonisme yang dipertontonkan The Blues dalam beberapa bursa transfer terakhir justru membuat mereka terpuruk di posisi ke-12 Premier League 2022/2023.

Chelsea merupakan klub kelima dalam perjalanan karier kepelatihan Pochettino. Sebelumnya, Pochettino sudah menukangi beberapa klub elite Eropa. Ia mulai dikenal saat mampu membawa Tottenham Hotspur lolos ke final Liga Champions. Setelahnya, Pochettino juga pernah menukangi Paris Saint-Germain.

Dengan pengalaman bersama klub-klub sebelumnya, sosok Mauricio Pochettino diharapkan bisa membawa Chelsea kembali bangkit. Namun, sebelum itu, mari kita lihat perjalanan karier Pochettino. Apakah ia benar-benar sosok yang tepat untuk menyelamatkan kapal Chelsea yang tengah koyak?

1. Espanyol

Mauricio Pochettino (premierleague.com)

Espanyol menjadi klub pertama dalam karier kepelatihan Mauricio Pochettino. Hal itu sebenarnya tidak mengherankan karena Espanyol merupakan klub terakhir Pochettino sebelum gantung sepatu sebagai pemain sepak bola profesional pada 2006. Pochettino ditunjuk sebagai pelatih kepala Espanyol pada Januari 2009.

Namun, awal karier Pochettino tak terlalu mentereng bersama Espanyol. Bahkan, pengalaman debut ini bisa dibilang cukup buruk. Dari 161 pertandingan, Espanyol asuhan Pochettino meraih 53 kemenangan, 38 hasil imbang, dan 70 kekalahan. Akhirnya Pochettino sendiri dipecat Espanyol pada November 2012.

2. Southampton

Mauricio Pochettino (premierleague.com)

Setelah meninggalkan Espanyol, Mauricio Pochettino kemudian jajal menangani klub Inggris. Sekitar 2 bulan setelah dipecat Espanyol, Pochettino ditunjuk sebagai pelatih baru Southampton, tepatnya pada Januari 2013. Bersama klub Premier League tersebut, kepiawaian Pochettino sebagai pelatih belum terlalu menonjol.

Pria yang kini berusia 51 tahun tersebut bertahan selama 1,5 musim bersama Southampton. Hasilnya, Pochettino memimpin Southampton dalam 60 pertandingan dengan catatan 23 kemenangan, 18 hasil imbang, dan 19 kekalahan. Pochettino meninggalkan Southampton pada Juni 2014.

3. Tottenham Hotspur

Mauricio Pochettino saat menangani Tottenham Hotspur. (premierleague.com)

Setelah resmi meninggalkan Southampton, Mauricio Pochettino langsung dikenalkan sebagai pelatih baru Tottenham Hotspur. Boleh dibilang ini jadi titik balik karier kepelatihan Pochettino. Bergabung pada Juli 2014, ia bertahan sebagai pelatih Tottenham hingga November 2019. Selama 5 musim lebih menukangi Tottenham, Pochettino berkembang pesat sebagai pelatih.

Meski gagal meraih satu trofi pun, Pochettino sempat membawa The Lylywhites lolos ke final Liga Champions Eropa 2018/2019. Sayangnya, pada musim berikutnya, performa Tottenham mulai tak konsisten hingga akhirnya Pochettino berpisah dengan klub London tersebut. Selama menukangi Spurs, Pochettino mencatatkan 293 pertandingan dengan torehan 160 kemenangan, 60 hasil imbang, dan 73 kekalahan.

4. Paris Saint-Germain

Mauricio Pochettino saat menukangi Paris Saint-Germain. (psg.fr)

Mauricio Pochettino sempat lama menganggur setelah berpisah dengan Tottenham Hotspur. Baru pada Januari 2021, Pochettino mendapat pekerjaan baru sebagai pelatih Paris Saint-Germain. Ini menjadi tantangan yang cukup besar bagi Pochettino. Banyaknya pemain bintang membuat Pochettino dituntut berprestasi bersama PSG, khususnya di Liga Champions Eropa.

Sayangnya, Pochettino gagal membawa PSG berjaya di Liga Champions. Namun, Pochettino akhirnya meraih trofi perdananya sebagai pelatih. Tak tanggung-tanggung, Pochettino meraih tiga trofi sekaligus bersama Le Parisiens.

Namun, karier Pochettino tak bertahan lama di PSG setelah kembali dipecat pada Juli 2022. Ia mencatatkan 84 pertandingan bersama raksasa Prancis tersebut. Hasilnya, 56 kemenangan, 13 hasil imbang, dan 15 kekalahan.

Minimnya prestasi Mauricio Pochettino sebagai pelatih membuat para penggemar Chelsea ragu. Apalagi, Pochettino punya pekerjaan yang sangat berat untuk segera membawa Chelsea kembali ke papan setelah mengarungi musim yang amat buruk. Mampukah ia melakukannya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.