5 Klub yang Pernah Ditangani Rudi Garcia Sebelum Napoli

Rudi Garcia memulai karier kepelatihannya di Ligue 1 sebagai pelatih St Ettiene pada 2001. Namanya mulai dikenal publik sepak bola saat melatih LOSC Lille pada kurun waktu 2008–2013. Dia membawa klub ini tampil konsisten di papan atas Ligue 1.

Pencapaian terbaiknya terjadi pada musim 2010/2011 saat mengawinkan gelar Ligue 1 dan Piala Liga. Itu adalah trofi Ligue 1 pertama Lille sejak 57 tahun terakhir. Sepanjang menangani Lille, dia menorehkan 129 kemenangan, 67 imbang, dan 60 kekalahan.

Kesuksesannya di Lille membawa Rudi Garcia ke AS Roma. Dia ditunjuk sebagai pelatih pada musim panas 2013 menggantikan Aurelio Andreazzoli. Kehadirannya mampu meningkatkan performa AS Roma di Serie A. Dia membawa AS Roma menjadi pesaing utama Juventus meraih gelar Scudetto.

Di bawah asuhannya, AS Roma keluar sebagai runner up Serie A selama 2 musim beruntun. Sayang, musim ketiganya tidak berjalan mulus. Rudi Garcia hanya meraih 1 kemenangan dari 7 laga terakhirnya di Serie A. Manajemen AS Roma tidak puas dan memutuskan untuk memecatnya pada 13 Januari 2016. Posisinya kemudian digantikan oleh Luciano Spalletti.

Sempat menganggur selama 6 bulan, Rudi Garcia akhirnya mendapatkan tawaran untuk melatih Marseille pada Oktober 2016. Dia mengambil alih klub di pekan ke-10 menggantikan Franck Passi yang hanya meraih 3 kemenangan dari 9 laga. Di bawah arahannya, Marseille finis di urutan kelima pada akhir musim 2016/2017.

Torehan tersebut tidaklah buruk, mengingat Marseille finis di urutan ke-13 pada musim sebelumnya. Rudi Garcia menangani klub selama 3 musim. Dia mencatatkan 142 laga dengan torehan 69 kemenangan, 31 imbang, dan 41 kekalahan. Rudi Garcia memutuskan mundur pada musim panas 2019. Keputusan ini diambil karena merasa bertanggung jawab setelah gagal membawa Marseille lolos ke Liga Champions selama 3 tahun dirinya di sana. 

Tidak butuh waktu lama bagi Rudi Garcia menemukan klub baru usai mundur dari Marseille. Dia dipercaya untuk menangani Lyon pada Oktober 2019 untuk menggantikan Sylvinho. Namun, sang pelatih hanya mampu bertahan 2 musim saja. Dia mencatatkan 78 laga dengan rincian 44 kemenangan, 15 imbang, dan 19 kekalahan.

Sepanjang waktunya di Lyon, Rudi Garcia membawa Lyon finis di urutan keempat dan ketujuh. Sang pelatih memutuskan mengundurkan diri pada Mei 2021. Alasannya bukan hanya performa tim, tetapi juga hubungannya yang buruk dengan Direktur Olahraga klub, yaitu Juninho.

Rudi Garcia sempat rehat dari dunia kepelatihan selama satu tahun setelah menangani Lyon. Dia memutuskan kembali pada musim panas 2022 setelah mendapatkan tawaran melatih klub Arab Saudi, Al-Nassr. Namun, kariernya di klub ini tak berjalan panjang. Dia hanya menjalani 26 laga dengan torehan 18 kemenangan, 5 imbang, dan 3 kekalahan.

Dia dikabarkan sudah kehilangan kendali di ruang ganti pemain, sehingga manajemen klub terpaksa melengserkan pelatih asal Prancis ini. Tekanan dari internal klub cukup tinggi agar klub tampil maksimal. Apalagi mereka telah mengeluarkan dana besar untuk mendatangkan Cristiano Ronaldo.

Itu dia lima klub sepak bola yang pernah ditangani oleh Rudi Gracia sebelum resmi bergabung dengan Napoli. Keputusan Napoli untuk menunjuk Rudi Garcia sebagai pelatih layak dipertanyakan. Apalagi pekerjaan terakhirnya di An-Nassr tidak begitu mengesankan dan berakhir pemecatan. Sementara itu Napoli butuh seorang pelatih dengan mentalitas juara agar bisa mempertahankan gelar juara Serie A.