Koleksi Trofi Samuel Umtiti Sepanjang Kariernya, Resmi Pensiun!
Keputusan besar diambil Samuel Umtiti pada pertengahan September 2025. Eks Barcelona itu memilih pensiun dari sepak bola profesional di usia 31 tahun. Umtiti terpaksa gantung sepatu setelah bertahun-tahun masalah lutut membatasi menit bermainnya. Ia mengakui bahwa tubuhnya sudah tidak lagi sanggup menghadapi tuntutan permainan.
Sepanjang kariernya, Umtiti dikenal sebagai bek yang tangguh dalam duel satu lawan satu, memiliki kemampuan membaca permainan dengan baik, serta piawai membangun serangan dari lini belakang berkat akurasi umpannya. Beberapa pencapaian gemilang ia torehkan sejak memulai karier profesional pada 2012. Berikut koleksi trofi Umtiti di level klub dan timnas.
1. Umtiti meraih dua trofi bersama Olympique Lyon, salah satunya Coupe de France
Gelar juara Coupe de France 2011/2012 yang diraih Olympique Lyon membuat Samuel Umtiti untuk pertama kalinya mengangkat trofi di level profesional. Dalam keberhasilan tersebut, ia berkontribusi dengan selalu bermain selama 90 menit dalam 3 laga berbeda, termasuk saat melawan Paris Saint-Germain pada perempat final. Namun, ia tak tampil kala Lyon menumbangkan Quevilly di partai puncak.
Pada musim berikutnya (2012/2013), Umtiti kembali tergabung dalam skuad Lyon saat menjuarai sebuah kompetisi. Lyon mengangkat Trophee des Champions usai mengalahkan sang juara liga, Montpellier, pada laga penentuan lewat adu penalti. Dalam duel tersebut, Umtiti hanya duduk di bangku cadangan.
Secara statistik, Umtiti mencatatkan 170 penampilan dengan kontribusi 5 gol dan 3 assist untuk Lyon. Ia tampil kokoh di jantung pertahanan dengan selalu menjadi pilihan utama selama 4 musim pada 2012–2016. Performa konsisten tersebut lantas membuatnya dipinang Barcelona pada musim panas 2016.
2. Bersama Barcelona, Samuel Umtiti mengoleksi 7 trofi, termasuk 2 trofi LaLiga
Barcelona memperkenalkan Umtiti sebagai penggawa baru dengan biaya transfer mencapai 25 juta euro (Rp489 miliar) pada Juli 2016. Keputusan menerima tawaran Barcelona membawa Umtiti meraih lebih banyak trofi di berbagai ajang bergengsi. Selama 7 musim (2016-2023) menjadi bagian dari Blaugrana, dirinya mempersembahkan 7 trofi dengan rincian 3 trofi Copa del Rey, 2 trofi Supercopa de Espana, dan 2 trofi LaLiga Spanyol.
Dua trofi LaLiga Barcelona bersama Umtiti didapat dalam 2 musim beruntun pada 2017–2019. Pada 2017/2018, Umtiti berkontribusi dengan mengemas 1 gol dari 25 kali kesempatan bermain. Sedangkan pada musim berikutnya, Umtiti hanya bermain dalam 14 laga karena kerap diganggu cedera.
Selama menjadi bagian dari Barcelona, Umtiti mencatatkan 133 penampilan dengan torehan 2 gol dan 1 assist. Sayangnya, menit bermain yang ia dapat terus menurun dari musim ke musim. Barcelona kemudian melepasnya ke LOSC Lille secara gratis pada 2023.
3. Samuel Umtiti menjuarai Piala Dunia 2018 bersama Timnas Prancis
Tak hanya di level klub, Umtiti juga menorehkan pencapaian manis di level timnas. Ia berperan sebagai benteng tangguh di jantung pertahanan saat Timnas Prancis menjuarai Piala Dunia 2018. Ia bahkan hanya absen dalam satu laga dan selalu bermain penuh dalam laga-laga lainnya di ajang tersebut.
Salah satu torehan berkesan Umtiti di Piala Dunia 2018 ialah mencetak satu gol. Satu-satunya gol tersebut merupakan penentu kemenangan negaranya atas Belgia pada semifinal. Ia menerima tendangan pojok yang dieksekusi Antoine Griezmann dan langsung menanduk bola ke gawang yang dijaga Thibaut Courtois pada menit 51.
Secara total untuk Timnas Prancis, Umtiti mencatatkan 31 caps dengan koleksi 4 gol. Debutnya terjadi saat Prancis mengalahkan Islandia pada perempat final Euro 2016. Sedangkan, laga terakhirnya terjadi saat Prancis kalah 0-2 dari Turki di ajang Kualifikasi Euro, Sabtu (8/6/2019).
Perjalanan Samuel Umtiti di dunia sepak bola mungkin berakhir lebih cepat dari yang diharapkan, tetapi warisan yang ia tinggalkan tetap membekas. Dari awal karier di Lyon, masa keemasan bersama Barcelona, hingga momen puncak saat mengangkat trofi Piala Dunia 2018, Umtiti telah menorehkan jejak yang tak akan terlupakan. Meski cedera menghalanginya tampil konsisten hingga akhir, kontribusinya sebagai salah satu bek terbaik Prancis pada eranya akan selalu dikenang oleh para penggemar sepak bola.
