Arsenal telah mengeluarkan cukup banyak uang dalam urusan transfer beberapa tahun terakhir. Namun, sejumlah pemain tampil di luar ekspektasi. Mereka tampil cukup mengecewakan dan sulit menembus tim utama.
Alhasil, beberapa pemain harus rela menjadi penghangat bangku cadangan. Tak hanya itu, terkadang juga para pemain tersebut dilepas dengan gratis ke klub lain. Berikut 5 pemain mahal yang gagal tampil menjanjikan bersama Arsenal.
Shkodran Mustafi datang ke Arsenal pada musim panas 2016. Saat itu, bek asal Jerman ini dibeli dengan harga 41 juta euro atau setara Rp695 miliar. Namun, ia gagal menunjukkan penampilan yang konsisten dan cukup sering membuat blunder.
Kemampuannya yang hebat hanya terlihat di awal-awal musim. Namun setelahnya, Mustafi lebih sering duduk di bangku cadangan. Setelah 4 musim membela Arsenal, sang pemain dilepas dengan gratis ke Schalke pada transfer musim dingin Januari lalu. Kini, ia berusaha membantu Schalke terhindar dari jurang degradasi.
Arsenal mendatangkan Henrikh Mkhitaryan melalui kesepakatan pertukaran yang membuat Alexis Sanchez hengkang ke Manchester United. Akan tetapi, itu merupakan transfer yang cukup mahal bagi Arsenal. Tercatat masing-masing tim harus mengeluarkan biaya 35 juta euro atau Rp593 miliar.
Mkhitaryan sekilas menunjukkan kemampuannya untuk Arsenal. Namun ia tak pernah bisa tampil apik seperti saat masih bersama Borussia Dortmund. Pemain Armenia itu hanya mencetak 9 gol dalam 59 penampilan bersama Arsenal. Ia kemudian dipinjamkan ke AS Roma pada tahun 2019 sebelum akhirnya dipermanenkan. Sejak bergabung dengan tim Serie A itu, Mkhitaryan telah menemukan kembali performa terbaiknya, di mana ia mencetak 20 gol dan 16 assist dalam 53 penampilan untuk Giallorossi.
Performa apik Lucas Torreira bersama Sampdoria membuat Arsenal jatuh hati. Ia kemudian didatangkan dengan biaya 28 juta euro atau setara Rp474 miliar pada musim panas 2018. Gelandang bertubuh mungil ini memainkan peran penting di musim debutnya bersama klub. Ia juga mendapatkan pujian dari para penggemar ketika mencetak tendangan salto yang menakjubkan dalam derbi melawan Tottenham Hotspur.
Namun setelah musim itu, karier Torreira menurun drastis di Arsenal. Salah satu alasannya karena kepergian Unai Emery, yang memboyongnya ke Emirates Stadium. Di bawah asuhan Mikel Arteta, Torreira gagal menunjukkan kualitasnya sehingga dipinjamkan ke Atletico Madrid pada awal musim ini.
Calum Chambers memulai karier sepak bolanya dengan bermain bersama Southampton. Ia disebut-sebut akan menjadi bintang masa depan setelah tampil mengesankan dengan klubnya itu. Alhasil, Arsenal memboyongnya dengan harga 20 juta euro atau setara Rp339 miliar pada musim panas 2014.
Sayangnya, Chambers jarang sekali mendapatkan tempat bermain di skuat utama. Ia bahkan sempat dua kali dipinjamkan ke Middlesbrough dan Fulham. Selama 7 tahun membela Arsenal, ia hanya mencatatkan 103 pertandingan. Jika di rata-rata, pemain berusia 26 tahun itu hanya tampil 14 pertandingan di setiap musimnya. Catatan itu tergolong sangat minim untuk pemain yang diprediksi akan menjadi bintang besar.
Danny Welbeck didatangkan Arsenal dari Manchester United pada musim panas 2014. Ketika itu, The Gunners membeli sang pemain dengan harga 20 juta euro atau setara Rp339 miliar. Ia memang secara teratur mendapatkan kepercayaan untuk bermain. Sayangnya, masalah cedera mengganggu performa sang penyerang.
Ia harus beberapa kali naik meja operasi untuk menyembuhkan cederanya. Karena tak kunjung menemukan lagi penampilan terbaiknya, pemain asal Inggris itu dilepas dengan gratis ke Watford pada tahun 2019. Welbeck sendiri hanya membukukan 32 gol dalam 126 pertandingan selama waktunya di Arsenal.
Kini hanya menyisakan dua pemain yang masih menjadi bagian dari Arsenal, yaitu Torreira dan Chambers. Apakah kedua pemain itu mampu mengembalikan performa terbaiknya di sisa kontraknya?