Jakarta, IDN Times - Nasib klub Inggris di pentas Eropa terancam. Jatah mereka untuk tampil dalam Liga Champions bisa saja terpotong karena skor koefisien di klasemen UEFA semakin tergerus.
Prestasi klub Inggris di kompetisi Eropa musim ini memang memprihatinkan. Tak ada satu pun wakil Inggris lolos ke semifinal kompetisi Eropa.
Liverpool yang menjadi satu-satunya harapan Inggris, tumbang meski menang 1-0 atas Atalanta di Liga Europa. Mereka kalah agregat, 1-3.
Format Liga Champions akan berubah di musim depan. Nantinya, ada 36 tim yang akan ikut, empat lebih banyak dari musim ini. Sebanyak dua slot, nantinya diisi berdasarkan Europeran Performance Spots.
Nah, keduanya dinilai berdasarkan performa kolektif per negara, yang artinya berbasis akumulasi koefisien dari masing-masing kompetisi. Sejauh ini, dilansir Metro, Italia dan Jerman menjadi dua negara dengan koefisien tertinggi. Italia mengumpulkan 19.428 poin, sementara Jerman, 17.928.
Keduanya berpotensi menyumbang lima wakil ke Liga Champions musim depan. Sementara, Inggris bisa jadi hanya empat.
Musim ini memang menjadi periode kelam buat klub Inggris. Sebab, tak ada satu pun klub Inggris yang lolos ke semifinal Liga Champions atau Europa.
Opta mencatat, untuk pertama kalinya sejak musim 2014/15, tak ada satu pun klub Inggris yang melaju ke semifinal Liga Champions dan Europa. Terakhir, West Ham dan Liverpool tumbang di perempat final Liga Europa.
Jerman menguasai Liga Champions dan Europa. Ada empat wakilnya yang menembus semifinal di dua kompetisi tersebut.
Bayern Munich dan Borussia Dortmund meramaikan semifinal Liga Champions. Bukan tak mungkin mereka lolos dan menciptakan Der Klassiker di final kompetisi kasta tertinggi Eropa itu.
Kemudian, Bayer Leverkusen membuka peluang buat juara di Liga Europa. Laju mereka masih belum terbendung dan menjadi satu-satunya wakil Jerman di kompetisi tersebut.