Lakukan Blunder , Karir Karius di Liverpool Bakal Usai

Dilansir dari Sportsmole.co.uk, mantan bek Liverpool Mark Lawrenson mengklaim bahwa kiper Loris Karius tidak lagi memiliki masa depan di klub setelah kesalahannya di final Liga Champions Sabtu melawan Real Madrid.

Karius meloloskan dua gol kepada Madrid di Kiev saat Liverpool kalah 3-1 dari juara Eropa 13 kali. Lawrenson mengakui bahwa dia merasakan simpati untuk pemain Jerman tersebut, tetapi ia percaya bahwa penampilannya di panggung terbesar membuktikan bahwa dia tidak cukup baik untuk menjadi kiper utama Liverpool.

"Saya merasa kasihan kepada Loris Karius, karena dia akan benar-benar patah hati setelah penampilan buruknya di final Liga Champions, tetapi saya tidak melihat jalan kembali baginya di Liverpool sekarang. Karius mengalami malam yang mengerikan dan itu mengerikan untuk ditonton Penjaga The Reds benar-benar sendirian di area penalti di akhir pertandingan. Para pemain Real Madrid adalah yang pertama menghiburnya, diikuti oleh anggota staf pelatih Liverpool, "kata Lawrenson kepada BBC Sport.

Sementara itu , Oliver Kahn, pemenang Liga Champions bersama Bayern pada tahun 2001, mengatakan penampilan Karius dalam kekalahan 3-1 adalah hal terberat yang dia saksikan.

"Saya kehilangan kata-kata," katanya kepada penyiar Jerman, ZDF seperti dikutip oleh The New Paper.

"Aku tidak ingat pernah melihat sesuatu yang lebih brutal dari sudut pandang penjaga gawang daripada di final ini. Malam seperti ini bisa menghancurkan karier."

Liverpool sekarang diharapkan untuk meningkatkan upaya mereka mencari kiper baru, yang berarti posisi Karius sebagai kiper utama akan tergantikan. Karius memberi hadiah Real untuk memimpin ketika dia secara misterius melemparkan bola ke Karim Benzema dan kemudian menangkis upaya Gareth Bale ke gawangnya sendiri untuk membuatnya 3-1. Itu adalah pukulan yang kejam bagi fans Liverpool, yang banyak berharap dari lini serang mereka akan kemenangan penentu di final.

Usai waktu penuh, pemain Liverpool menolak untuk menyalahkan Karius pasca pertandingan mereka. Bek tengah Dejan Lovren dan kapten Jordan Henderson keduanya memaksa Liverpool menang dan kalah bersama sebagai satu tim, seperti dilansir Metro.co.uk.

"Melihat dari pengalaman sebelumnya ketika sebagai pemain, beberapa pemain terkadang membutuhkan beberapa menit untuk memfokuskan pikiran, dan itu adalah saat-saat tepat untuk memikirkan diri sendiri. Tapi tentu saja salah satu rekan setimnya bisa saja datang, memeberikan lengan mereka di sekelilingnya dan memberinya pelukan walaupun mereka tidak tahu harus berkata apa."

"Saya yakin mereka melakukan itu di ruang ganti, begitu mereka melupakan kekecewaan mereka, dan manajernya akan memiliki kondisi tenang dan akan mendukung Karius juga. Tapi, bahkan jika Klopp mendukungnya secara terbuka maupun secara pribadi, dia harus tahu bahwa dia tidak cukup baik untuk Liverpool dan apa yang ingin mereka capai.

"Anda membutuhkan kiper top untuk memenangkan trofi dan dia bukan salah satu dari mereka. Bisakah mereka tetap bermain, berpikir dia akan menjadi satu? Tidak. Karius selalu kelihatan seperti dia memiliki kesalahan dalam dirinya, dan itu sangat merugikan mereka" Ujar Lawrenson kepada BBC Sport.

Karius telah menjadi penjaga gawang pilihan pertama Liverpool sejak Januari, ketika ia merebut Simon Mignolet dalam urutan kekuasaan Jurgen Klopp.