Lawan Norwich City Harus Jadi Momentum Kebangkitan Arsenal

10 Sep 2021, 10:35 WIB

potret laga Brentford melawan Arsenal (dknation.draftkings.com)

Jakarta, IDN Times - Arsenal belum pernah meraih satupun kemenangan di Liga Inggris 2021/2022. Tak mengherankan jika skuad Meriam London kemudian mendapatkan tekanan besar dari fans. Mereka dituntut harus meraih kemenangan perdananya musim ini.

Arsenal harus memanfaakan kesempatan sebaik mungkin saat menjamu Norwich City di Emirates Stadium, London, Sabtu (11/9/2021). Walau sama-sama berada di papan bawah, mereka punya keunggulan skuad lebih bagus ketimbang deretan pemain Norwich.

Akan terus seperti itu di Arsenal. Tekanan terus-menerus terjadi untuk menuntut posisi yang setinggi mungkin di klasemen (Liga Inggris),” kata Manajer Arsenal, Mikel Arteta dilansir Sky Sports.

1. Kemenangan pertama sangat penting untuk Arsenal

Pesepak bola Arsenal Emile Smith Rowe (kanan) melakukan selebrasi bersama rekannya Pierre-Emerick Aubameyang setelah berhasil mencetak gol ke gawang Chelsea dalam laga pekan ke-36 Liga Inggris, di Stadion Stamford Bridge, London, Inggris, Rabu (12/5/2021). Arsenal berhasil mengalahkan Chelsea 1-0. ANTARA FOTO/Pool via Reuters-Shaun Botterill

Terlepas dari tekanan tersebut, Arteta mengatakan kemenangan jadi hal paling penting bagi anak asuhnya saat ini. Hal itu dilakukan untuk memutus tren buruk di awal kompetisi. Setidaknya, tripoin perdana bakal mengangkat mental anak asuhnya untuk tampil lebih baik.

Arsenal coba melupakan tiga laga yang sudah dijalani musim ini. Anggap saja, mereka melakukan start ulang untuk bisa mengubah kondisi tim. Dengan tampil di Emirates, seharusnya kemenangan lebih mudah mereka dapatkan.

“Kini kami kembali tampil di depan pendukung usai melakukan strat buruk. Semua kini dikembalikan kepada tim, apakah mereka mau mengeluarkan semua kemampuannya di lapangan. Hal itu demi mendapatkan hasil terbaik,” ujar Arteta.

2. Hamburkan banyak uang, tapi belum ada dampaknya

potret Ben White bersama Arsenal (justarsenal.com)

Tak bisa dipungkiri, skuad Arsenal jelas jauh lebih mentereng dibanding calon lawannya. Mereka merupakan tim paling agresif pada bursa transfer musim panas kali ini. Sebanyak 156,8 juta poundstreling atau Rp3,1 triliun dikeluarkan manajemen untuk mendatangkan pemain baru.

Mendatangkan Nuno Tavares (8 juta poundsterling), Martin Odegaard (34 juta poundsterling), Aaron Ramsdale (30 juta poundstreling), Takehiro Tomiyasu (19,8 juta poundstreling), Albert Sambi Lokonga (15 juta poundsterling), serta Ben White (50 juta poundsterling), penampilan tim masih belum terlihat.

"Kami memiliki skuad yang banyak berubah. Kondisi tersebut belum pernah terjadi. Sekarang kami harus berhasil, kami perlu meningkatkan hubungan, chemistry, dan pemahaman. Kami butuh bekerja dengan cepat," beber manajer asal Spanyol itu.

3. Jeda internasional jadi momentum perubahan Meriam London

Twitter/Arsenal

Kini, White sudah bisa kembali tampil bersama Arsenal usai absen akibat positif COVIDD-19. Punya beban tinggi karena dianggap punya harga terlalu mahal bagi seorang bek yang belum banyak pengalaman, ia dituntut membuktikan diri bisa jadi palang pintu yang baik di saat lini belakang Arsenal jadi sorotan.

Sebetulnya, jeda internasional ini sedikit menguntungkan bagi Arsenal. Setidaknya hal itu memberikan waktu istirahat bagi Pierre-Emerick Aubameyang dan kolega usai rentetan hasil minor. Arteta menilai, setidaknya jeda ini bisa membuat Arsenal kembali dan bisa meraih hasil terbaik.