Jakarta, IDN Times - Founder Football Institute, Budi Setiawan, berkata bahwa Menpora Zainudin Amali adalah sosok yang layak jadi Wakil Ketua Umum PSSI (Waketum PSSI). Ada beberapa indikator yang membuatnya berpendapat demikian.
"Jika dilihat sepak terjang sejak COVID-19, Zainudin Amali selalu muncul melakukan lobi kepada Kepolisian, Kemenkes, BNPB, dan Presiden Jokowi. Sehingga kompetisi dapat berjalan di era pandemik kemarin," ujar Budi dalam keterangan resminya.
Selain sepak terjang saat COVID-19, Amali juga berperan melakukan komunikasi kepada Menkopolhukam Mahfud MD dan Kapolri, selepas tragedi Kanjuruhan. Buah dari komunikasi ini, Liga 1 yang sempat tertunda bisa berjalan kembali.
"Pasca tragedi Kanjuruhan, Amali juga turut berperan melakukan komunikasi intensif ke Mahfud MD (Menkopolhukam cum Ketua TGIPF Kanjuruhan) dan juga Kapolri. Hasilnya, kompetisi Liga 1 kembali bergulir," ujar Budi.
Tidak cuma itu, Amali juga turut mendampingi Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir, dalam menjamu Presiden FIFA Gianni Infantino di ajang G20. Dia juga turut mendampingi Infantino saat berkunjung ke Jakarta.
"Melihat catatan kontribusi tersebut menurut Football Institute sudah lebih dari layak jika Amali untuk menjadi Waketum PSSI. Dengan catatan, beliau memang bersedia," kata Budi.
Budi berkata, saat ini memang tengah ada pergeseran paradigma di tubuh PSSI. Turbulensi di tubuh federasi dalam 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa anggota PSSI ingin elite PSSI harus diisi oleh pejabat eksekutif negara.
"Elite PSSI, Ketum atau Waketum, acap diisi menteri kabinet. Menurut saya pergeseran paradigma ini bagus untuk organisasi pssi ke depan agar lebih superior dan stabil ke depannya," kata Budi.
Budi berkata, meski peluang Amali menjadi Waketum terbuka, tetap ada syarat administratif yang harus dipenuhi. Syarat itu berupa berkas kesediaan. Jika berkas ini tak ada, Amali tak akan lolos verifikasi Komite Pemilihan (KP) PSSI.
"Jadi meskipun diusulkan, jika yang bersangkutan (Amali) tidak melampirkan berkas kesediaan tersebut, dipastikan tidak akan lolos verifikasi Komite Pemilihan PSSI yang akan terbentuk pada saat kongres tanggal 14 Januari 2023," ujar Budi.