Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Diogo Jota (thisisanfield.com)

Jakarta, IDN Times - Meledaknya kasus COVID-19 di Inggris akibat penyebaran varian Omicron mengancam keberlangsungan periode Boxing Day Premier League. Akibat situasi tersebut, bukan tak mungkin jumlah laga di boxing day yang ditunda bertambah.

Sejauh ini, sudah ada dua pertandingan di Boxing Day yang ditunda. Keduanya adalah Liverpool versus Leeds United dan Wolverhampton Wanderers kontra Watford.

Kedua laga itu ditunda karena Leeds dan Watford tak memiliki jumlah pemain yang cukup demi menjalani pertandingan. Mereka krisis pemain akibat masalah COVID-19 yang melanda.

1. Tersisa tujuh laga

Kevin De Bruyne (skysports.com)

Dengan ditundanya dua laga itu, tersisa tujuh pertandingan yang digelar di Boxing Day. Itu sudah termasuk dengan duel Manchester City kontra Leicester City.

Sebenarnya, ada lagi satu pertandingan yang digelar dalam rangkaian Boxing Day. Namun, itu dipertandingkan sehari setelahnya, saat Newcastle United jumpa Manchester United.

2. Keputusan yang berat

Chelsea vs Leeds United. (sportskeeda.com)

Manajemen Premier League terpaksa menunda partai Liverpool versus Leeds dan Wolves kontra Watford. Sebab, manajemen Leeds dan Watford menyampaikan permohonan buat menunda laga.

"Mengacu pada permintaan penundaan dari Leeds dan Watford terkait masalah COVID-19 yang melanda internal tim, Direksi Premier League sudah mengambil keputusan dan secara menyesal menunda laga dari kedua klub," begitu pernyataan resmi Premier League.

3. Imbas ledakan COVID-19 di Inggris

Sebuah poster meminta warga untuk tetap berada di rumah terlihat di Eyam, saat penyebaran virus corona di Inggris pada 13 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Carl Recine

Kasus COVID-19 di Inggris memang sedang meningkat. Data dari situs resmi COVID-19 Inggris menunjukkan kalau kasus positif di Negeri Ratu Elizabeth per 23 Desember 2021 mencapai 119.789.

Tentu, angka ini terbilang mengkhawatirkan. Kerumunan di Premier League bisa saja memicu ledakan kasus yang lebih tinggi. Apalagi, dari jumlah itu, laporan atas merebaknya varian Omicron begitu masif.

Editorial Team