Liverpool dan MU Minati Gravenberch, Lewati Mino Raiola Dulu!

Dilansir dari Daily Mirror, Manchester United di bawah kepemimpinan Ole Gunnar Solskjaer telah menjalani awal musim yang sulit. Dikatakan, kesulitan itu berasal dari lini tengah mereka yang seakan kekurangan pemain berkualitas. Fred, McTominay, dan Matic terbukti sulit untuk melakukan tugasnya dan berkali-kali kerepotan untuk membantu MU menggapai kemenangan.

Sedangkan bagi Liverpool, mereka mengincar Gravenberch sebagai pengganti dari sesama pemain Belanda, Georginio Wijnaldum, yang telah berpisah musim ini usai lima tahun kebersamaannya dengan the Reds. Wijnaldum merupakan bagian penting dari tim asuhan Jurgen Klopp. Dan semenjak kepergiannya, Klopp masih belum menemukan sosok penggantinya yang tepat. Bahkan, Gravenberch sudah sempat dihubungkan dengan kepindahannya ke Anfield di musim panas kemarin.

Ketertarikan Liverpool dan MU pada Gravenberch akan membuat keduanya berurusan dengan sang agen, Mino Raiola. Sang super agen dikenal bakal menghalalkan segala cara untuk menemukan kesepakatan terbaik untuk kliennya.

Tentu bukan kabar yang baik untuk MU. Mereka memiliki riwayat yang tidak mengenakkan dengan Raiola. Keduanya sempat beberapa kali berselisih di masa lalu. Bahkan, Raiola pernah mengkritik cara Solskjaer dalam menangani situasi kontrak Paul Pogba yang juga merupakan kliennya.

Meski demikian, masa depan Ryan Gravenberch di tangan Raiola masih akan berada di tangan Ajax Amsterdam. Sang juara bertahan Eredivisie itu dikabarkan akan segera memberikan perpanjangan kontrak kepada Gravenberch.

Ajax dikabarkan belum ingin kehilangan pemain muda potensialnya tersebut dalam waktu dekat. Musim ini, Gravenberch telah bermain di sembilan laga Eredivisie dengan tujuh di antaranya menjadi kemenangan bagi Ajax.

Ryan Gravenberch mungkin akan memerlukan waktu untuk terus berkembang di Ajax jika pada akhirnya memutuskan untuk keluar suatu saat nanti. Hal itu pun juga diminta oleh sang ayah. 

“Saya sungguh berpikir dia harus berkembang jadi pemain penting di Ajax dulu. Saya ingin ia menjadi dewasa di Ajax. Saya tidak akan memaksanya untuk melakukan itu. Dia tahu apa yang harus dilakukan dan dia juga berpikir bertahan di Ajax adalah pilihan yang tepat,” ujar sang ayah.