Liverpool Vs Chelsea, Pembuktian Thomas Tuchel

Di bawah asuhan Thomas Tuchel, Chelsea menjelma jadi tim yang lebih dominan. Mereka lebih senang mengatur aliran bola daripada bermain dengan umpan-umpan langsung, seperti ketika ditangani oleh Lampard. Perubahan ini membuat Chelsea menjadi lebih gahar.

Tidak cuma itu, pergantian skema yang lebih cair saat bermain juga jadi senjata Chelsea bersama Tuchel. Bahkan, Chelsea bisa mengubah skema dengan cepat, pakai tiga atau empat bek, saat sedang bermain. Bergantung pula pada situasi yang dihadapi Chelsea. Tentu, hal ini membuat permainan Chelsea jadi lebih sulit ditebak lawan.

Terlepas dari catatan positif yang ada, Chelsea tetap harus waspada. Sebab, mereka kerap kesulitan saat bersua Liverpool dan lebih banyak menderita kekalahan daripada kemenangan.

WhoScored mencatat, dari enam pertemuan terakhir kedua tim, Liverpool unggul dengan catatan lima kali kemenangan dan hanya sekali kalah. Terakhir kali, Chelsea mengalahkan Liverpool pada 2020 silam, saat keduanya beradu kuat di ajang Piala FA.

Dalam sesi jumpa pers jelang laga, Tuchel merasa begitu percaya diri timnya bisa menang lawan Liverpool. Namun, dia juga tak menampik, skuad besutan Juergen Klopp tersebut masih jadi salah satu tim kuat di Inggris.

"Kami punya kesempatan untuk memenangi laga apa pun, karena kami percaya diri, dalam kondisi bagus, dan punya bekal untuk menang lawan tim mana saja. Namun, Liverpool tetap salah satu tim kuat yang harus kami hadapi," ujar Tuchel, dilansir situs resmi klub.

Dalam beberapa pekan terakhir, Chelsea sudah menghadapi dua lawan berat. Sebelum, Liverpool, ada Manchester United dan Atletico Madrid yang sudah mereka hadapi. Mereka sukses melalui dua laga itu dengan hasil apik.

"Kami harus selalu siap dan percaya diri menghadapi lawan berat. Kami sudah lawan Atletico Madrid dan Manchester United. Dari situ, terlihat bahwa kami tampil baik, dan jadi bukti Chelsea bisa bersaing melawan tim-tim kuat, termasuk Liverpool," ungkapnya.