5 Lulusan Akademi Santos yang Bersinar di Liga Top Eropa, Ada Neymar

Robinho adalah salah satu pemain fenomenal pada masanya. Dia sukses menembus tim utama Santos dari tim akademi pada usia 18 tahun. Dua musim kemudian dia direkrut Real Madrid dan merasakan dua gelar LaLiga selama tiga musim masa baktinya. Ia kemudian hijrah ke Manchester City dengan banderol 43 juta euro.

Sayangnya, dia gagal bersinar di klub asal Inggris tersebut dan dua musim kemudian dilepas ke AC Milan. Di klub Italia itu, ia menjadi bagian penting Rossoneri ketika meraih Scudetto pada musim 2010/2011 lewat duetnya bersama Zlatan Ibrahimovic. Usai kontraknya bersama AC Milan habis, Robinho berlanglang buana ke kompetisi lain, seperti Guangzhou Evergrande, Atletico Miniero, dan Istanbul Basaksehir.

Diego Ribas bergabung dengan akademi Santos pada tahun 1996 dan sukses menembus tim utama pada tahun 2002. Setelah dua tahun bermain di tim utama tim, dia pindah ke Porto sebelum bergabung dengan Werder Bremen pada tahun 2006. Di klub Jerman itu dia tampil impresif dengan mencetak 24 gol dalam 87 pertandingan. Penampilannya itu membuatnya diboyong Juventus pada tahun 2009.

Di Juventus ia hanya bertahan satu musim usai bersitegang dengan bos Juve saat itu, Ciro Ferrara. Dia kemudian hijrah ke Wolfsburg, namun dipinjamkan ke Atletico Madrid pada 2011 dan sukses besar di klub Spanyol itu. Dia sukses mempersembahkan gelar Liga Eropa dan satu gelar LaLiga.

Di usianya yang ke-35, sang pemain saat ini masih aktif bermain untuk Flamengo. Sepanjang kariernya di Eropa, Diego pun pernah meraih juara Liga Portugal dan Piala Intercontinental bersama Porto.

Rodrygo Goes menjadi lulusan akademi teranyar Santos yang hijrah ke klub Eropa usai diboyong Real Madrid pada 2019 lalu. Real Madrid harus mengeluarkan dana besar 45 juta euro untuk pemain berusia 20 tahun itu. Namun, harga tinggi itu tampaknya sangat layak jika melihat performanya.

Di musim debutnya, Rodrygo sukses mencetak tujuh gol dalam 26 penampilan di semua kompetisi. Salah satu performa terbaiknya adalah saat mencetak hattrick ke gawang Galatasaray di ajang Liga Champions. Lewat performa apiknya itu, dia dipersiapkan untuk menjadi bintang Real Madrid di masa depan.

Perkembangan cepat Anderson ke tim utama Santos datang secara kebetulan karena krisis cedera pada Santastico. Namun, begitu dia menunjukkan performa apik di lapangan, dia tetap menjadi pemain reguler di starting XI. Dia membantu klub meraih kemenangan paling diingat di Copa Libertadores pada tahun 2011.

Pada tahun 2013 Lazio mengambil alih jasanya. Di ibu kota Italia, Anderson terus memukau para pendukung dengan penampilannya yang apik, bahkan mempersembahkan gelar Supercoppa Italia pada musim 2017/2018. Performa apiknya itu membuat West Ham rela mengeluarkan dana 38 juta euro pada 2018 lalu. Kini sang pemain bermain untuk Porto dengan status pinjaman.

Neymar menghabiskan sepuluh tahun bersama Santos setelah bergabung dengan tim akademi pada tahun 2003. Diberkati dengan keterampilan menggiring bola yang cemerlang dan bakat yang luar biasa, pemain Brasil itu mencetak 136 gol dalam 223 pertandingan sebelum pindah ke Barcelona pada tahun 2013.

Di Barcelona dia meraih segalanya. Neymar meraih 1 gelar Liga Champions, 3 Coppa del Rey, dan 2 trofi LaLiga. Pada tahun 2017 dia mengejutkan dunia usai hengkang ke PSG dengan status pemain termahal dunia bernilai 222 juta euro. Di klub asal Paris itu, dia telah mempersembahkan 10 gelar domestik.

Itulah lima pemain top Brasil lulusan Santos yang bersinar di liga top Eropa. Skill individu dan visi bermain yang mereka miliki terbukti mampu memberikan gelar bagi klub yang dibela. Dengan reputasi apiknya, akankah kembali lahir bintang baru lulusan Santos di Eropa?