Jakarta, IDN Times - Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, mengungkapkan alasan kenapa dirinya memilih untuk daftar menjadi salah satu Komite Eksekutif (Exco) PSSI dalam pemilihan pada November 2019 mendatang.
"Jadi sebenarnya gini saya cerita dulu ya, malam Rabu kemarin, pukul 23.00 WIB tiba-tiba handphone saya bunyi ditelepon Pak Munafri, CEO PSM, ia menyampaikan kok pengurus PSSI muter-muter tak ada regenerasi," kata Akmal.
Akmal menyebut, Munafri menilai bahwa perkembangan sepakbola tak akan bagus jika masih diisi orang-orang lama. Menurut dia, harus ada regenerasi muda untuk maju. Terlebih, sepakbola harus sesuai dengan perkembangan zaman.
"Malam ini saya meminta kamu (Akmal) untuk mau dicalonkan pemimpin eksekutif sama Najwa Shihab, saya mewakili juga dari beberapa klub," kata Akmal menirukan Munafri saat menghubunginya.
"Saya apresiasi keinginan abang. Jadi yang mencalonkan saya PSM Makasar dan klub itu punya nama besar," lanjut dia.
Akmal pun mengakui bahwa dirinya tak mencari jabatan. Ia merasa tak punya ambisi besar untuk mencari hal tersebut karena merasa ingin bekerja tanpa pamrih. Apalagi, lanjut dia, kali ini ia menerima amanah.
Akan tetapi, kansnya untuk lolos nampaknya sedikit berat. Ia terganjal Statuta 34 yang menyebut bahwa minimal seseorang yang mendaftar jadi Exco PSSI wajib aktif dalam sepakbola sekurang-kurangnya lima tahun. Hal itu tertera dalam ayat 4.
Ini bakal jadi kendala bagi mantan CEO Tangerang Wolves, tim dari Indonesia Premier League (IPL).
Namun demikian, ia tetap mencoba untuk maju dulu. Jika pada akhirnya nanti namanya tak masuk daftar calon Exco yang lolos, setidaknya Akmal sudah berusaha untuk mencoba.
"Saya maju dulu, masalah nanti ditolak atau tidak saya pikirkan kemungkinan, karena saya tak pernah punya ambisi untuk minta dan cari jabatan. Majulah saya, Najwa Shihab tak bisa dihubungi karena sedang di luar negeri, jadi hanya saya saja," tukasnya.