Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi stadion sepak bola
ilustrasi stadion sepak bola (pexels.com/gina Bichsel)

Intinya sih...

  • Nuno Espirito Santo meninggalkan Wolves setelah 4 musim bersama

  • Bruno Lage dipecat setelah rentetan hasil negatif

  • Julen Lopetegui memutuskan untuk berpisah setelah hanya semusim bersama Wolves

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Wolverhampton Wanderers resmi memecat Vitor Pereira dari kursi manajer. Hal itu tak lepas dari hasil buruk yang diraih Wolves pada awal 2025/2026. Tim berlogo kepala serigala tersebut menjadi juru kunci dengan koleksi dua poin hingga pekan kesepuluh English Premier League (EPL).

Pereira menjadi manajer kelima yang meninggalkan Wolves sejak promosi ke EPL pada 2018. Performa buruk tim serta ketegangan dengan manajemen tim menjadi alasan kenapa mereka tak dipertahankan. Berikut lima manajer yang berpisah dengan Wolves sejak 2018 per 3 November 2025.

1. Nuno Espirito Santo meninggalkan Wolves setelah 4 musim bersama

Nuno Espirito Santo ditunjuk sebagai manajer Wolves pada 2017. Saat itu, Wolves masih bermain di Championship atau kasta kedua sepak bola Inggris. Pada musim pertamanya, Santo sukses membawa Wolves promosi ke EPL.

Di bawah arahan Santo, Wolves menjadi tim yang cukup identik dengan Portugal. Performa Wolves pun terbilang apik dengan menempati peringkat ketujuh pada 2018/2019. Santo bahkan membawa Wolves menembus perempat final Liga Europa 2019/2020.

Performa apik tersebut tak membuat Santo bertahan lama bersama Wolves. Ia memutuskan untuk hengkang dari tim pada 2021. Santo tak puas dengan manajemen Wolves terutama mengenai strategi transfer pemain.

2. Bruno Lage dipecat setelah rentetan hasil negatif

Bruno Lage menjadi suksesor Nuno Espirito Santo. Sebelum mengasuh Wolves, Lage punya prestasi apik bersama Benfica. Ia membawa raksasa Portugal tersebut menjuarai Primeira Liga Portugal dan Taca da Liga.

Musim pertama Lage bersama Wolves terbilang mulus dengan finis di peringkat kesepuluh. Namun, hasil apik tersebut tak bisa diulang pada musim keduanya. Wolves mengalami rentetan hasil buruk yang membuat mereka masuk zona degradasi. Lage akhirnya dipecat pada Oktober 2022 ketika Wolves berada di urutan ke-18.

3. Julen Lopetegui memutuskan untuk berpisah setelah hanya semusim bersama Wolves

Usai memecat Bruno Lage, Wolves menunjuk Julen Lopetegui sebagai manajer. Keputusan itu tepat karena manajer asal Spanyol tersebut mampu menyelamatkan Wolves dari jurang degradasi. Mereka bahkan duduk nyaman di uruta ke-13.

Namun, ketegangan mulai terjadi antara Lopeteguie dan manajemen pada bursa transfer musim panas 2023. Lopetegui merasa tak diizinkan untuk mendatangkan pemain pilihannya. Alhasil, Lopetegui pun memutuskan berpisah dengan tim sebelum musim 2023/2024 dimulai.

4. Gary O'Neil dipecat setelah Wolves terjerembab ke zona degradasi

Gary O'Neil menjadi pilihan Wolves setelah ditinggal Julen Lopetegui. Pada musim pertamanya, O'Neil membawa Wolves finis ke-14. Ia juga mengantar Wolves mencapai perempat final Piala FA.

Namun, performa Wolves menurun tajam pada awal 2024/2025. Wolves bahkan sempat berada di posisi ke-19 setelah menelan 11 kekalahan dari 16 pertandingan. Manajer asal Inggris tersebut akhirnya dipecat setelah Wolves takluk 0-3 dari Ipswich Town.

5. Vitor Pereira dipecat setelah Wolves menjadi juru kunci EPL 2025/2026

Vitor Pereira memberikan angin segar setelah pemecatan Gary O'Neil. Manajer asal Portugal tersebut berhasil mengangkat Wolves dari jurang degradasi. Mereka finis di urutan ke-16 dengan selisih 12 poin dari zona merah.

Performa tersebut membuat Wolves menyodorkan kontrak selama 3 musim kepada Pereira. Namun, Pereira justru dipecat 45 hari setelah menandatangi kontrak tersebut. Hasil buruk Wolves pada awal musim 2025/2026 membuat manajemen Wolves tak bisa mempertahankannya.

Kekalahan 0-3 dari Fulham pada pekan kesepuluh menjadi akhir kisah Pereira bersama Wolves. Kekalahan tersebut membuat Wolves berada di dasar klasemen sementara. Mereka bahkan baru mengoleksi 2 poin dari 10 pertandingan.

Wolverhampton Wanderers telah memiliki lima manajer sejak promosi ke EPL pada 2018. Namun, mereka tak dipertahankan karena performa buruk tim atau tak sejalan dengan manajemen.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team