Manchester United Berencana Cuci Gudang pada Musim Panas 2024

Performa buruk sepanjang 2023/2024 menjadi salah satu alasan kuat di balik langkah berani yang akan diambil Manchester United. Musim kedua Erik ten Hag bersama mereka berjalan buruk. Setan Merah gagal tampil maksimal di berbagai ajang.

Bruno Fernandes dkk tersingkir dari Liga Champions Eropa pada babak grup. Kekalahan 0-3 dari Newcastle United pada babak 16 besar membuat mereka tersingkir dari Carabao Cup. Sedangkan, menjelang berakhirnya English Premier League, Setan Merah masih tercecer di peringkat enam dan dipastikan gagal tampil di UCL musim depan.

Praktis, Piala FA menjadi harapan terakhir bagi MU. Sayangnya, peluang untuk meraih trofi Piala FA pun tak mudah. Di final, Setan Merah harus bertemu tim yang juga mengalahkan mereka di final Piala FA musim lalu, Manchester City.

Performa buruk Manchester United pada musim ini tak terlepas dari kurang maksimalnya kontribusi yang diberikan para pemain. Itu termasuk beberapa pemain yang menerima bayaran fantastis tiap minggunya. Mereka tampil tak sesuai ekspektasi meski berstatus sebagai pemain berpengalaman dengan gaji yang cukup besar.

Anthony Martial salah satunya. Pemain asal Prancis itu termasuk dalam lima pemain Setan Merah dengan gaji termahal pada musim ini. Dengan gaji 250 ribu pound sterling atau setara Rp5 miliar per minggu, Martial bahkan tak menjadi pilihan utama dan harus beberapa kali absen karena cedera.

Menjual pemain-pemain bergaji mahal yang tak tampil maksimal juga akan membuat keuangan Setan Merah stabil. Dengan begitu, klub dengan 20 gelar juara Liga Inggris itu bisa memanfaatkan jendela transfer musim panas 2024 dengan maksimal. Uang hasil penjualan para pemain tersebut bisa digunakan untuk memboyong pemain-pemain baru.

Capaian buruk pada 2023/2024 ini sekaligus menjadi tanda Manchester United belum mampu keluar dari krisis. Sejak Sir Alex Ferguson berhenti menjadi pelatih pada akhir musim 2012/2013, Setan Merah memang belum mampu kembali menunjukkan kedigdayaannya di level domestik dan Eropa. Setan Merah juga tak kunjung kembali meraih trofi EPL setelah terakhir kali meraihnya pada akhir era kepalatihan Sir Alex Ferguson.

Beberapa cara telah dilakukan pihak klub untuk kembali membawa Setan Merah berjaya. Beberapa pelatih top yang didatangkan belum mampu mewujudkan harapan tersebut. Selain itu, beberapa pemain yang dibeli dengan harga mahal juga sejauh ini tak mampu memenuhi ekspektasi.

Selain melepas pemain, kabar pihak klub akan memecat Erik ten Hag juga sempat beredar. Dengan hasil buruk musim ini, apakah pelatih asal Belanda itu layak untuk diberi kesempatan melatih melatih Setan Merah musim depan?