Manchester United Gemilang, Apa yang Bikin Mereka Seperti Itu?

Sejak dibeli Manchester United dari Sporting CP pada Januari 2020, Bruno Fernandes tak pernah berhenti mengeluarkan magisnya. Berposisi sebagai gelandang serang, ia menjelma menjadi sosok kreatif sekaligus motor serangan Manchester United.

Secara rutin, Fernandes kerap menorehkan gol dan assist buat United. Total, dalam sembilan laga terakhir bersama United di Premier League saja, ia mampu menorehkan tujuh gol dan lima assist. Berarti, ia terlibat dalam 12 gol dari 22 gol yang dicetak United dalam kurun waktu tersebut.

Kontribusi besar Fernandes ini membuat lini serang United selalu hidup. Alhasil, para pemain lain di lini serang juga mulai terangkat penampilannya, seperti Marcus Rashford, Mason Greenwood, bahkan Edinson Cavani. Mereka semua bersinergi membuat lini depan United jadi lebih menakutkan.

Selain karena lini serang yang lebih cair, lini tengah juga menjadi salah satu alasan kenapa kinerja Fernandes maksimal pada sembilan laga terakhir di Premier League. Mereka menopang Fernandes, memberikan bola, dan menyajikan ruang bagi sosok asal Portugal tersebut.

Poros ganda Paul Pogba dan Nemanja Matic kerap menopang Fernandes lewat umpan-umpan yang mereka berikan, sehingga Fernandes tak perlu turun jauh menjemput bola. Terkhusus Pogba, ia mampu menjalankan peran box-to-box dengan baik.

Ia kadang maju membantu penyerangan, tetapi juga tidak alpa membantu Matic dalam meng-cover area pertahanan United. Lini tengah yang hidup ini membuat permainan United berprogresi dan pada akhirnya, menopang kinerja Fernandes dan lini serang.

Jangan lupakan juga peran Fred dan McTominay. Kedua pemain itu juga mampu menjadi dinamo lini tengah United lewat pergerakan mereka yang aktif di tengah. Selain Pogba, McTominay juga mampu memerankan box-to-box dengan fasih.

Masih berhubungan dengan lini serang yang lebih cair, hal tersebut membuat permainan United jadi penuh kombinasi, terutama di lini serang. Di sini, kehadiran Cavani patut menjadi sorotan.

Cavani memang baru mencetak tiga gol di ajang Premier League. Namun, kontribusinya di lini depan tidak cuma sebatas itu. Ia rajin bergerak, membingungkan bek-bek lawan, sehingga akhirnya ada ruang bagi Rashford, Daniel James, Fernandes, serta Greenwood untuk bereksplorasi.

Ketika melawan Leicester, bahkan ia mampu memberikan umpan matang yang sukses dikonversi menjadi gol oleh Fernandes. Semenjak mencetak dua gol ke gawang Southampton, Cavani menunjukkan bahwa ia punya sesuatu yang bisa diberikan untuk United.

Meski itu bukan gol, pergerakannya serta rajinnya ia membagi bola di area sepertiga akhir membuat kinerja Fernandes terbantu. Alhasil, kombinasi-kombinasi pun banyak tercipta di lini serang Manchester United.

United boleh saja berbangga atas capaian yang sudah diraih sejauh ini. Akan tetapi, mereka juga tidak boleh lupa bahwa masih ada cacat yang harus diperbaiki. Cacat itu, salah satunya, ada di lini pertahanan.

Penampilan duet Harry Maguire dan Victor Lindeloef masih kerap inkonsisten. Total 10 gol sudah bersarang dari sembilan laga terakhir ke gawang United di Premier League.Hal itu menunjukkan pertahanan mereka masih rentan dibobol lawan, salah satunya adalah lewat skema serangan balik cepat dan bola mati.

Jika mampu membenahi ini dan menjaga konsistensi permainan, terutama di lini serang, Manchester United, musim sekarang berpotensi menjadi salah satu kandidat peraih trofi Premier League. Mereka punya cukup kemampuan untuk menyaingi Liverpool.