Jakarta, IDN Times - Eks Gelandang Manchester United Marouane Fellaini baru saja dinyatakan terjangkit virus corona pada Minggu (22/3) sore WIB. Pemain dengan posisi natural gelandang itu tercatat sebagai pemain pertama di Liga Super China yang dipastikan positif COVID-19.
Dilansir dari ET Today yang merujuk keterangan Komite Kesehatan Kota Jinan menyebut Fellaini kemungkinan tertular saat hendak kembali ke China untuk bergabung dengan klubnya Shandong Luneng.
Sejauh ini, kondisi pemain Timnas Belgia tersebut cukup stabil dan tak merasakan gejala-gejala yang biasa dirasakan orang terinfeksi pandemik itu. Namun, sesuai prosedur yang berlaku di China, Fellaini harus menjalankan karantina selama 14 hari.
"Klub bakal lakukan yang terbaik untuk melindungi semua orang sambil membantu perawatan dan rehabilitasi pemainnya. Kami berharap ia cepat pulih," tulis pernyataan resmi Shandon Luneng yang juga menyebut bahwa sang pemain berada dalam isolasi di rumah sakit Jinan, khusus penyakit menular.
Mantan pemain Everton ini sebelumnya pergi ke Dubai lantaran Liga Super China yang tengah ditangguhkan akibat virus corona yang meluas di Negeri Tirai Bambu. Ia baru kembali dan menjalani tes kesehatan pada Jumat (20/3) lalu dan baru keluar hasil tesnya hari ini.
Pemain berusia 32 tahun itu optimistis virus yang tengah menyerangnya akan segera diatasi. "Fellaini mengucapkan terima kasih kepada para suporter dan teman-temannya melalui klub. Ia yakin akan segera sembuh dan kembali lebih kuat," ujarnya.
Sebelumnya, beberapa pemain di Serie A, Premier League sampai LaLiga juga menjadi korban keganasan pandemik tersebut, sebut saja Callum Hodson-Odoi, sampai Ezequiel Garay masuk daftar 35 persen pemain Valencia yang terjangkit virus corona.
Teranyara, nama bintang Juventus, Paulo Dybala dan legenda hidup AC Milan, Paolo Maldini dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Dampak dari virus corona di Eropa memang begitu besar. Bahkan, organisasi kesehatan dunia, yakni WHO menetapkan Eropa sebagai episentrum virus tersebut.
Dikutip dari laporan John Hopkins University CSSE sampai Sabtu (21/3) dini hari WIB, sejauh ini kasus positif terjangkit virus corona di seluruh penjuru dunia sudah menginfeksi 275 ribu orang lebih, dengan jumlah kematian mencapai 11 ribu dan 88 ribu dinyatakan sembuh.