Manuel Akanji, Sepak Bola, dan Bakat Matematika yang Mengesankan

Manuel Obafemi Akanji adalah nama lengkapnya. Ia berasal dari keluarga menengah atas yang punya kehidupan mapan di Swiss. Kenyataannya, Akanji bukanlah penduduk asli negara beribukota Bern itu. Ia terlahir dengan keturunan campuran Nigeria dan Swiss, dilansir laman resmi Borussia Dortmund.

Sang ayah, Abimbola Akanji, merupakan seorang ahli keuangan di Nigeria yang sempat bermain sepak bola amatir saat masih muda. Sementara itu, ibunya, yaitu Isabel Akanji, juga mantan pemain tenis. Latar belakang kedua orangtuanya yang pernah berkecimpung di dunia olahraga berperan besar dalam perkembangan karier Akanji.

Tumbuh dan besar layaknya keluarga bangsawan lain membuat masa kecil Akanji dipenuhi gaya hidup papan atas. Pendidikannya berjalan lancar disertai bakat Akanji yang juga terasah dari waktu ke waktu.

Dikutip SportMob, eks pemain FC Basel itu sangat fasih berbicara dalam tiga bahasa, yaitu Inggris, Jerman, dan Prancis. Tak hanya perkembangan akademik, Akanji juga punya hobi lain, yaitu bermain basket.

Ia suka menghabiskan waktunya di tepi pantai dengan bermain kartu dan bola basket. Akanji bahkan mengaku punya klub basket favorit, yaitu Oklahoma City Thunder, salah satu tim populer NBA, sebagaimana dilansir situs resmi Borussia Dortmund.

Kebanyakan pesepak bola top memiliki kemampuan hebat di luar pendidikan sekolah. Namun, hal tersebut justru tak berlaku bagi Akanji. Ia dikenal dengan bakat yang bisa dibilang cukup langka bagi kalangan dunia si kulit bundar, yaitu kemampuan menghitung dalam waktu cepat. 

Akanji telah menunjukkan bakat istimewanya itu di sejumlah kesempatan, termasuk di salah satu acara stasiun TV Swiss. Dikutip laman resmi Bundesliga, Akanji tak punya cara khusus dalam mengembangkan kemampuan unik tersebut. Ia mengklaim kalau semuanya berlangsung secara alami.

"Menurutku, berurusan dengan angka terjadi secara alami. Aku membuat perhitungan dari plat nomor atau nomor apa pun yang kulihat. Aku gemar mempraktikkannya sejak masih kecil." kata Akanji.

Karier Akanji dikenal luas karena penampilan apiknya menjaga lini pertahanan tim yang dibela, baik di klub maupun Timnas Swiss. Namun, beroperasi sebagai bek tengah bukanlah posisi asli Akanji saat mengawali kariernya.

Akanji memulai petualangan di atas lapangan hijau sebagai gelandang dan pemain sayap. Di posisi inilah ia meningkatkan kemampuan spesifik yang membuatnya menjadi bek tengah modern seperti sekarang, salah satunya pembuka permainan dari lini belakang.

Menilik lebih jauh, Akanji mengawali kiprahnya bersama klub lokal, FC Wiesendangen. Di klub ini, Akanji tampil menjanjikan hingga membuat salah satu klub kasta kedua Swiss, FC Winterthur, kepincut dan merekrutnya saat berusia 11 tahun.

Karier Akanji terus mengalami peningkatan yang signifikan. Sempat membela FC Basel selama 1,5 musim, Akanji resmi diboyong Borussia Dortmund pada musim dingin 2018 lalu. Kepindahannya ke klub berjuluk Die Borussen mengantarkan Akanji tampil reguler meskipun kerap diterpa cedera.

Aksi pemain berusia 26 tahun tersebut berlanjut ke ranah Timnas Swiss. Dilansir Transfermarkt, Akanji sudah mengoleksi 38 caps sejak menjalani debut pada tahun 2017 lalu. Akanji diplot sebagai bek utama Swiss yang nyaris tak tergantikan posisinya di sejumlah kompetisi bergengsi.

Kini nama Akanji telah dikenal sebagai salah satu andalan Borussia Dortmund dan Timnas Swiss. Di samping itu, tak ada yang menduga jika Akanji memiliki kemampuan menarik yang jarang dikuasai oleh kebanyakan orang.