Jakarta, IDN Times - Shin Tae Yong pernah dihadapkan pada dua pilihan. Selepas berpisah dengan Timnas Korea Selatan, ada dua kubu yang menawarinya pekerjaan sebagai pelatih.
Satu berasal dari klub Liga China, satu lagi tawaran melatih Timnas Indonesia. Tawaran uang dari Negeri Tirai Bambu jelas lebih menggiurkan bagi Shin ketimbang melatih di Indonesia.
Namun, akhirnya Shin memilih untuk melatih Timnas Indonesia. Apa alasan yang mendasari keputusan Shin ini?
Dalam siaran YouTube Close the Door milik Deddy Corbuzier, Shin menyebut tawaran uang dari China sebenarnya lebih menggiurkan. Namun, daripada memilih untuk menangani China, dia memutuskan melatih Timnas Indonesia. Ada masa depan cerah yang dia lihat dari Timnas Indonesia.
"Kalau lihat uang, saya tertarik ke China. Tetapi, saya memilih untuk masa depan. Saya lihat di Indonesia semua itu ada. Di Indonesia itu Timnas, di China itu klub. Uang lebih tinggi di sana, namun ya, manusia harus punya impian dan masa depan," ujar Shin.
Shin menyebut Indonesia punya banyak potensi untuk diolah. Berbekal pengalamannya di berbagai turnamen besar macam Olimpiade dan Piala Dunia, Shin berharap bisa menularkan pengalamannya itu kepada para pemain Timnas Indonesia.
"Saya lebih tertarik ke Indonesia, karena saya juga melihat ada potensi-potensi (yang bisa diolah) di pemain-pemain Indonesia," tutur Shin.
Ucapan Shin di YouTube Deddy Corbuzier itu memang bukan pepesan kosong. Sepanjang masa kepelatihannya di Timnas Indonesia, banyak perombakan yang dia lakukan, termasuk membuat skuad Garuda lebih berwarna.
Perpaduan pemain muda dan senior begitu terasa di Piala AFF 2020. Nama-nama macam Pratama Arhan, Witan Sulaeman dan Alfeandra Dewangga mampu berkolaborasi dengan Evan Dimas, Asnawi Mangkualam hingga Egy Maulana Vikri.
Hasilnya, Indonesia sukses melaju ke final Piala AFF 2020. Hal ini membuat Shin Tae Yong dicintai publik Indonesia.