Membandingkan Kejutan Korea Selatan dan Maroko di Piala Dunia

Korea Selatan lolos dari fase grup sebagai juara di Piala Dunia 2002. Taegeuk Warriors meraih 7 poin hasil 2 kemenangan dan 1 imbang. Lalu, mereka melewati adangan Italia dan Spanyol hingga masuk babak semifinal untuk pertama kali.

Kejutan Korea Selatan baru terhenti oleh Jerman di semifinal. Pada perebutan tempat ketiga, mereka juga ditaklukkan Turki. Sang tuan rumah pun gagal menjadi negara Asia pertama yang mendapat medali di Piala Dunia.

Ternyata, perjalanan Maroko di Piala Dunia 2022 amat mirip dengan Korea Selatan saat itu. Maroko lolos sebagai juara Grup F dengan tujuh poin. Mereka lalu mengandaskan Spanyol dan Portugal, sebelum dihentikan Prancis di semifinal. Sementara, gelar peringkat ketiga lepas ke tangan Kroasia.

Hanya ada satu hal yang membedakan raihan keduanya. Korea Selatan membekuk Italia lewat babak tambahan serta memulangkan Spanyol lewat adu penalti. Sementara, Maroko mengalahkan Spanyol via adu penalti, tetapi kemenangan atas Portugal diraih pada waktu normal.

Jika membandingkan jumlah gol, maka Korea Selatan 2002 lebih unggul dari Maroko 2022. Korea Selatan mencetak total 8 gol dalam 7 partai yang mereka lakoni di Piala Dunia 2002. Ahn Jung Hwan mencetak 2 gol di antaranya, sedangkan sisanya terbagi kepada 6 pemain lain.

Sementara, torehan Maroko di Piala Dunia 2022 adalah enam gol. Sebanyak 2 gol diciptakan Youssef En-Nesyri, plus gol-gol dari 4 pemain lain.

Korea Selatan juga hanya dua kali gagal mencetak gol di Piala Dunia 2002. Itu lebih baik dari Maroko yang sempat mandul dalam tiga laga di Qatar.

Soal lini pertahanan, Maroko lebih solid dibanding Korea Selatan. Maroko hanya kebobolan 5 kali dalam 7 laga di Piala Dunia 2022. Bahkan, dari fase grup hingga perempat final, tak ada satu pun pemain lawan yang berhasil menjebol gawang Atlas Lions.

Catatan itu lebih baik dari Korea Selatan di Piala Dunia 2002. Saat itu, Korea Selatan kecolongan enam kali. Bahkan, mereka sempat kebobolan saat laga baru berjalan 11 detik oleh pemain Turki, Hakan Sukur. Gol Sukur pun masih tercatat sebagai gol tercepat di Piala Dunia hingga kini.

Kadar kejutan Korea Selatan dan Maroko juga bisa diukur dari kekuatan lawan-lawan yang mereka kalahkan. Jika berpatokan pada peringkat FIFA, maka raihan Korea Selatan di Piala Dunia 2002 lebih ciamik dibanding Maroko tahun ini.

Pasalnya, seluruh kemenangan Korea Selatan diraih atas tim-tim dengan peringkat FIFA lebih baik. Korea Selatan saat itu berada di peringkat 40. Mereka sukses mencuri kemenangan atas Polandia (38), Portugal (5), Italia (6), dan Spanyol (8).

Sementara, Maroko menempati posisi 24 di peringkat FIFA terbaru. Mereka sukses mengalahkan tiga tim dengan peringkat lebih baik, yaitu Belgia (2), Spanyol (7), dan Portugal (8). Namun, kemenangan atas Kanada terbilang tak mengejutkan karena peringkatnya lebih rendah, yaitu 38.

Faktor lain yang harus jadi pertimbangan adalah fakta bahwa Korea Selatan bertindak sebagai tuan rumah di Piala Dunia 2002. Maka, keuntungan nonteknis yang mereka miliki jauh lebih besar dibanding para peserta lain.

Bahkan, Piala Dunia 2002 juga sempat diramaikan isu keberpihakan wasit kepada Korea Selatan. Faktanya, memang banyak keputusan kontroversial wasit yang memuluskan langkah Korea Selatan ke semifinal. Hal itu membuat greget kejutan Korea Selatan saat itu berkurang.

Sementara, Maroko juga mendapat keuntungan di Piala Dunia 2022. Sebagai sesama negara Arab, Maroko akrab dengan iklim dan budaya Qatar. Lokasi yang dekat juga memudahkan fans datang mendukung. Namun, tetap saja mereka bukan tuan rumah, tak seperti Korea Selatan pada 2002.

Ditinjau dari berbagai sisi, kejutan Korea Selatan pada 2002 dan Maroko pada 2022 punya keunggulan masing-masing. Namun, yang jelas keduanya telah mencatat sejarah yang tak akan terlupakan. Kalau menurutmu, kejutan siapa yang lebih hebat?