Gonta-ganti klub merupakan hal wajar di dunia sepak bola. Banyak faktor yang menjadi alasan kuat seorang pemain memilih untuk hengkang ke klub lain, seperti minimnya menit bermain, ketidaknyamanan karier, ataupun mencari tantangan baru.
Pindah ke klub lain sejatinya bukanlah solusi mutlak bagi karier para aktor lapangan hijau. Meski begitu, dengan berganti klub, beberapa pemain sukses menemukan performa terbaiknya. Misalnya, lima striker ini.
Menjadi korban akibat kedatangan pemain baru tak selalu berpengaruh negatif. Hal itu dialami Tammy Abraham pada 2021/2022 ini. Kepulangan Romelu Lukaku ke Chelsea memaksa Abraham untuk angkat kaki. Ia lantas dilepas The Blues ke klub Serie A, AS Roma.
Ditangani pelatih top sekelas Jose Mourinho sangat membantu perkembangan kariernya. Abraham sukses menjadi mesin gol baru Il Giallorosso yang produktif pada tiap laga. Pemain berpaspor Inggris ini bersinar di Negeri Piza dengan catatan 14 gol dan 3 assist dari 28 penampilan sejauh ini.
Membela Liverpool selama 6 tahun jelas merupakan sebuah pengalaman membanggakan. Namun, bagi Taiwo Awoniyi, kariernya justru stagnan bersama tim Merseyside tersebut. Pada usianya yang masih relatif muda, Awoniyi harus beberapa kali dipinjamkan ke klub lain.
Secercah harapan menghampiri sang pemain sewaktu dipinjamkan ke Union Berlin. Awoniyi berhasil tampil beringas di lini depan klub Bundesliga itu. Ia akhirnya dibeli permanen pada musim panas 2021 lalu. Ia menjadi juru gedor yang tampil reguler. Awoniyi sudah mengemas 19 gol dan 7 assist bersama Union Berlin di semua kompetisi.
Memesona bersama AS Roma, karier Patrik Schick sempat mengalami penurunan. Nyaris bergabung ke Juventus, tetapi gagal los tes medis membuat kiprah sang pemain sempat berujung pada peminjaman. Schick akhirnya dilepas secara permanen oleh Il Giallorosso ke Bayer Leverkusen pada musim panas 2020 lalu.
Pindah ke klub Bundesliga itu seolah menjadi titik tolak kebangkitan Schick. Ia berhasil bangkit dari keterpurukan dengan sumbangan golnya yang terus datang. Tercatat, 31 gol dan 5 assist berhasil ia bukukan untuk Die Werkself. Namanya makin meledak usai tampil apik bersama Republik Ceko di ajang Piala Eropa 2020.
Diogo Jota bertransformasi menjadi salah satu ujung tombak mematikan Liverpool. Kepindahannya ke klub Merseyside sempat tak diperhitungkan mengingat tajamnya trio Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino. Namun, sekali lagi, pemain Portugal itu sukses mendapatkan kepercayaan penuh.
Kendati tak rutin tampil pada musim debutnya, Jota selalu memanfaatkan tiap kans dengan bermain baik. Dewi Fortuna lantas menaungi pemain berusia 25 tahun tersebut. Dilatarbelakangi cedera hingga inkonsistensi Firmino saat tampil, Jota tak melewatkan momen berharga itu. Ia tampil reguler dan sudah mencetak 27 gol untuk The Reds.
Sebastien Haller harus merasakan sensasi sengitnya Premier League. Bersama West Ham United selama 1,5 musim, ia tak mampu berbicara banyak lantaran tampil melempem di lini serang The Hammers. Tak ayal, karier pemain berusia 27 tahun itu di Negeri Ratu Elizabeth hanya bertahan seumur jagung.
Usai terpuruk di Inggris, Haller memutuskan pindah ke Ajax pada musim dingin 2021 lalu. Keputusan itu terbilang sangat tepat. Haller mampu mengembalikan insting mencetak golnya yang sempat hilang. Ia tampil ciamik sebagai juru gedor Ajax dengan koleksi 35 gol dari 47 penampilan di semua kompetisi.
Keputusan para penyerang di atas untuk hengkang dari klub lamanya berbuah manis. Kini, produktivitas gol mereka terus mengalir dan membantu timnya merangsek ke papan atas liga masing-masing.