Menakar Kualitas Pemain yang Diisukan Gabung Persib, Zachary Herivaux

Jika menghitung kuota, Herivaux bakal melengkapi jumlah pemain asing Persib musim ini. Persib sebelumnya sudah punya Nick Kuipers (Belanda), Geofrey Castillion (Belanda), dan Wander Luiz (Brasil). Sehingga, legiun asing untuk mengarungi musim depan sudah terisi. 

Melihat sepak terjangnya, Zachary Herivaux merupakan pemain yang banyak berkiprah di kompetisi Amerika. Ia memulai karier profesionalnya di Negeri Paman Sam. Maklum, ia juga punya paspor AS, selain Jepang dan Haiti.

Paling anyar, dia memperkuat klub kasta kedua (USL Championship) Amerika Serikat San Antonio FC. Dia mencatatkan delapan penampilan dan 502 menit bermain untuk klub tersebut. Namun tak ada detail lain mengenai statistik individu sang pemain selama mentas di USLC.

Jauh mundur ke belakang, Zachary Herivaux merupakan pemain yang sempat mentas di ajang Major League Soccer (MLS), yakni kompetisi kasta tertinggi AS. Ia bahkan memulai debut profesionalnya bersama klub yang membesarkan namanya, New England Revolution pada 2016. Hanya saja, debutnya tak berjalan manis karena banyak duduk di bangku cadangan.

Ia hanya sesekali tampil jadi pemain pengganti pada musim itu. Maklum, saat itu usianya masih 19 tahun. Sehingga, pelatih New England baru mempercayainya tampil saat tim sudah unggul di 10 menit sisa pertandingan.

Herivaux hanya bisa bermain di US Open Cup. Itu pun performanya tak begitu terlihat karena hanya tampil dalam empat laga saja. Hanya saja, ia mampu mempersembahkan satu gelar di ajang tersebut.

Dikutip laman Soccerway, semusim setelahnya Zachary Herivaux pun terpaksa dipinjamkan ke klub kasta kedua San Antonio FC. Di sana ia mulai mendapatkan banyak waktu bermain. Total ia menjalani lima laga dengan menorehkan satu gol.

Kembali dari masa pinjaman, Herivaux sebetulnya ingin membela tim utama. Hanya saja, hingga musim 2017 selesai, dia tak sekalipun mendapatkan menit bermain dari sang pelatih. Ia bahkan, jarang masuk Daftar Susunan Pemain (DSP) kala New England mentas di MLS.

Setahun berselang, pemain yang kini berusia 25 tahun itu masih dipertahankan New England untuk mengarungi musim 2018. Ia pun sempat menemukan secercah harapan dengan mendapatkan waktu bermain di MLS selama 157 menit. Namun, New England lagi-lagi masih belum memberikan banyak kesempatan.

Herivaux akhirnya dipinjamkan ke klub kasta kedua. Dia bergabung dengan mantan pelatih Revs Jay Heaps dan Tom Soehn di Birmingham Legion. Menariknya, ia berhasil memanfaatkan kesempatan itu untuk tampil reguler bersama klub asal Alabama tersebut. 

Ia tercatat tampil dalam 23 laga musim tersebut. Ia pun mulai menunjukkan perkembangan berarti sebagai gelandang box to box. Selain memiliki kemampuan memutus serangan lawan yang baik, ia juga bisa menjadi konduktor serangan Legion dengan kecerdikannya memberikan umpan tusukan yang akurat.

Pemain kelahiran Jepang ini sempat digadang-gadang bakal mengisi posisi gelandang New England di MLS 2020. Hanya saja, Kelyn Rowe yang selalu mengisi posisi gelandang di tim tersebut kembali. Hal itu malah membuat Herivaux tersingkir dari tim. Ia bahkan tak mendapatkan perpanjangan kontrak dari New England.

Walhasil, Herivaux akhirnya pindah ke San Antonio FC. Bersama klub tersebut ia tampil dalam delapan laga USLC. 

Punya tiga paspor berbeda, Herivaux memilih membela Timnas Haiti. Total ia sudah tampil sebanyak 28 kali untuk negara tersebut dari rentan waktu 2016-2020. Namun, tak ada satu gol pun yang berhasil ia cetak bersama Timnas Haiti.

Ia pun nampaknya tak ambil bagian saat Timnas Haiti membuat sejarah anyar dengan menjadi kampiun di Piala Emas CONCACAF. Tak ada keterangan jika sang pemain ambil bagian dari ajang tersebut.

Jika menilik statistiknya, Herivaux bukanlah gelandang yang terlalu istimewa. Hal itu bisa dilihat dari kesempatan bermainnya selama tampil di kompetisi Amerika Serikat. Hal itu tentu harus jadi pertimbangan Persib mendatangkan pemain yang merupakan saudara dari petenis dunia, Naomi Osaka itu.

Selain itu, jika datang ke Indonesia, ini jadi pertama kalinya sang pemain merasakan kompetisi di luar Amerika Serikat. Hal itu bisa jadi membuatnya kesulitan beradaptasi dengan sepak bola Tanah Air. Hal itu bisa dibuktikan beberapa pemain yang gagal bersinar, seperti Charlton Cole hingga Juan Belencoso. 

Di sisi lain, Persib juga punya keuntungan jika bisa mendapatkan jasa Herivaux. Selain gaya bermain yang mirip dengan Omid sebagai gelandang box to box dengan kemampuan pasing cukup baik, ia diprediksi masih memiliki kondisi fisik yang baik. Sebab usianya masih terbilang muda.

Persib pun tak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk mendatangkan Herivaux. Lantaran, harga pasar sang pemain ini tak terlalu jauh dengan rata-rata harga legiun asing kelas satu yang membela klub Liga 1 saat ini.

Dilansir dari situs Transfermarkt, harga pasar Herivaux mencapai 175 ribu euro atau berkisar Rp3 miliar rupiah. Jika menilik pengalaman Zachary Herivaux malang melintang di MLS, harga sebesar itu cukup setara dengan kemampuannya.