Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kapten Argentina, Lionel Messi, merayakan gol ke gawang Meksiko di Piala Dunia 2022. (twitter.com/FIFAWorldCup)

Jakarta, IDN Times - Pelatih Argentina, Lionel Scaloni, sadar dengan adanya potensi Lionel Messi dimatikan oleh para pemain Belanda dalam duel di Lusail Stadium, Sabtu dini hari WIB (10/12/2022). Makanya, Scaloni sudah menyiapkan cara untuk membantu Messi agar bisa lepas dari cengkeraman para pemain Belanda seperti Virgil van Dijk.

Messi kemungkinan akan mendapat pengawalan ketat dari para pemain Belanda. Peringatan dini akan bahaya Messi sudah diberikan oleh Van Dijk, bahkan legenda Belanda, Ron Vlaar.

1. Ancaman Messi nyata

Kapten Argentina, Lionel Messi, di laga melawan Meksiko dalam Piala Dunia 2022 (Twitter @FIFAWorldCup_es)

Ancaman dari La Pulga memang nyata. Apalagi, saat ini Messi sedang berada dalam performa terbaiknya.

Maka dari itu, Scaloni akan menyesuaikan taktik Argentina. Dia ingin agar Messi bisa mengatasi tekanan yang diberikan secara khusus oleh Belanda lewat strategi man marking.

"Mari lihat apa yang akan terjadi denga Leo. Jika mereka memutuskan untuk menerapkan man marking terhadap Messi, kami akan ingat itu," ujar Scaloni dilansir Goal International.

2. Argentina mau tampil beda

Pemain Argentina, Lionel Messi coba melepaskan sepakan saat dikepung pemain belakang Polandia dalam duel babak penyisihan Grup C Piala Dunia 2022. (fifa.com)

Scaloni menyatakan Argentina mau tampil beda saat melawan Belanda. Albiceleste akan berlaga dengan nuansa yang baru, dan memberikan kejutan.

"Kami tak mau memberikan konklusi di awal. Mungkin, ada pendekatan taktis berbeda. Kami sudah memiliki nuansa yang spesifik dan bisa menyakiti mereka," kata Scaloni.

3. Messi berbahaya dalam diam

Kapten Argentina, Lionel Messi, usai cetak gol ke gawang Meksiko di Piala Dunia 2022 (Twitter @beINSPORTSUSA)

Messi memang menjadi sorotan dalam Piala Dunia 2022. Sebagai pemain "termalas" sejauh ini dengan paling sering jalan kaki, Messi nyatanya bisa tampil efektif.

Mode malas Messi ternyata memang menjadi yang paling berbahaya. Sebab, dengan cara itu, pria 35 tahun tersebut bisa mendapatkan celah buat cetak gol hingga assist.

"Ketika kami memegang bola, matanya akan ke mana-mana, mencari ruang yang kosong. Kami tak boleh hilang konsentrasi dan fokus. Sedikit saja lengah, dia bisa berputar dan melewatimu," ujar Vlaar kepada IDN Times.

Editorial Team