Mengapa Arsenal Pakai Logo Meriam? Begini Sejarahnya

Membicarakan sejarah Arsenal tak bisa lepas dari Kota Woolwich. Kota yang masuk dalam wilayah London ini merupakan tempat di mana Arsenal lahir sebelum pindah ke utara, tepatnya Highbury. Di Woolwich, Arsenal lahir pada 1886 dengan nama Dial Square. 

Seperti ditulis Britannica, kota ini sendiri merupakan daerah industri militer. Sejak tahun 1805, Woolwich juga dikenal sebagai daerah penyuplai senjata untuk kerajaan Inggris. Selain gudang senjata, di sini pula kemudian berdiri beberapa akademi militer.

Sebagai salah satu kota penghasil amunisi, tak heran bila kemudian Kota Woolwich memasang gambar meriam pada lambang kota mereka. Ini pula lah yang kemudian membuat Arsenal hingga kini identik dengan meriam. 

Meski begitu, logo meriam sebenarnya baru digunakan oleh Arsenal pertama kali pada tahun 1905. Kala itu, mereka menggunakan tiga gambar meriam, sesuai dengan lambang kota Woolwich. 

Tiga meriam berjejer sendiri bertahan selama hampir 17 tahun. Pada tahun 1922, atau 11 tahun usai mereka pindah ke London utara, Arsenal mulai menggunakan gambar meriam tunggal pada logonya. Meriam tunggal ini pun mengalami beberapa kali revisi arah hadap hingga tahun 1949. Sejak saat itu arah meriam tak pernah lagi diubah, yaitu menghadap ke arah kiri.

Tak hanya gambar meriam, pada tahun 1949, pihak klub kemudian menambahkan slogan Victoria Concordia Crescit (VCC) yang berarti, Kemenangan, Tumbuh, dan Harmoni. Kalimat ini muncul untuk menggambarkan perjalanan mereka yang berakhir manis di musim 1947-1948.

Sejak tahun 1949 hingga tahun 2001, nyaris tak ada perubahan besar pada logo Arsenal selain warna. Baru pada tahun 2002, gambar meriam kembali diubah menghadap ke kanan. Slogan VCC juga dihapus dari logo. Meski begitu, tiga kata ini tetap dipakai di beberapa bagian jersey. 

Sayangnya, perubahan logo tak dibarengi dengan prestasi yang manis. Sejak berubah logo tahun 2001, Arsenal hanya mampu menyumbang 1 gelar liga Inggris dan 5 Piala FA. Kini Arsenal bahkan terpuruk di urutan 15 klasemen sementara Liga Inggris. Jika tak segera berbenah, bukan saja kehilangan jatah di kompetisi Eropa, meriam London juga bisa terperosok ke zona degradasi. Jika itu terjadi tentu akan sangat memalukan mengingat Arsenal menjadi salah satu tim di liga Inggris yang tak pernah terdegradasi.

Logo sebuah klub memang tak bisa dianggap remeh. Tak sekadar estetika, logo juga mengandung sebuah foilosofi dan harapan besar pemiliknya. Tentu bikinnya juga tak sembarangan. Tapi memang, yang terpenting adalah prestasi klub.