Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Rasmus Hojlund Cocok untuk Napoli?

Sepak Bola
ilustrasi sepak bola (IDN Times/Mardya Shakti)
Intinya sih...
  • Rasmus Hojlund sudah berpengalaman di Serie A bersama Atalanta sebelum bergabung dengan Manchester United.
  • Hojlund akan menjadi pengganti Romelu Lukaku yang cedera, bersaing dengan Lorenzo Lucca dan Giuseppe Ambrosino.
  • Kecepatan dan pergerakan Hojlund cocok dengan taktik Antonio Conte, serta mendukung pola transisi permainan Napoli.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Rasmus Hojlund akhirnya mendapatkan klub baru. Manchester United setuju meminjamkan striker asal Denmark ini kepada Napoli pada penutupan bursa transfer awal 2025/2026. Klub asal Italia itu juga diwajibkan membelinya secara permanen apabila syarat-syarat tertentu terpenuhi.

Selama berseragam Setan Merah, Hojlund cuma ,mampu mencetak 26 gol dalam 95 penampilan di semua kompetisi sejak kedatangannya pada Agustus 2023. Kontribusi yang terbilang minim untuk ukuran seorang striker. Ia bahkan lebih sering duduk di bangku cadangan daripada bermain sebagai starter.

Pindah ke Napoli disebut akan mengembalikan ketajaman seorang Hojlund. Ia juga dikatakan bakal cocok dengan taktik yang diterapkan pelatih Napoli, Antonio Conte. Inilah sederet alasan mengapa Hojlund diyakini akan kembali moncer bersama Il Partenopei.

1. Tidak asing lagi dengan Serie A

Serie A Italia bukan kompetisi yang asing bagi seorang Hojlund. Sebelum berseragam Setan Merah, ia sudah pernah membela Atalanta pada 202/2023. Ketika itu, penyerang kelahiran Copenhagen ini mencetak 9 gol dalam 32 penampilan di Serie A, yang membuat MU kepincut dan membawanya ke Old Trafford.

Tidak hanya itu, Hojlund juga menciptakan dua umpan berujung gol bagi rekan setimnya. Hasilnya, Atalanta dibawanya nangkring di peringkat kelima klasemen akhir Serie A. Klub berjuluk La Dea ini pun lolos ke kompetisi UEFA Europe League.

2. Pengganti sepadan bagi Romelu Lukaku yang cedera

Salah satu alasan kenapa Napoli ngebet mendatangkan penyerang baru adalah cederanya Romelu Lukaku. Juru gedor asal Belgia tersebut harus menepi cukup lama setelah mengalami cedera paha. Bahkan, eks striker Inter Milan itu diperkirakan absen hingga November 2025.

Nah, inilah kesempatan bagi Hojlund untuk menunjukkan kemampuannya. Sebagai penyerang utama, ia akan bersaing dengan Lorenzo Lucca, striker yang dipinjam dari Udinese. Kompetitor lainnya adalah Giuseppe Ambrosino, penyerang muda jebolan akademi Napoli yang sebelumnya lebih sering dipinjamkan.

3. Didukung gelandang kreatif Napoli

Keunggulan utama Hojlund selama ini adalah kecepatannya. Pergerakan tanpa bolanya masuk ke area pertahanan lawan juga patut diacungi jempol. Berbeda dengan Romelu Lukaku yang lebih mengandalkan daya tahan tubuhnya yang besar dan cenderung menunggu umpan matang.

Atribut Hojlund ini dapat dimaksimalkan dalam sistem yang dibangun berdasarkan vertikalitas dan umpan terobosan cepat. Kebetulan, Napoli memiliki banyak gelandang dengan umpan terukur mumpuni. Nama terbaru tentu saja Kevin de Bruyne, yang bertahun-tahun telah menjadi jagonya passing saat masih berseragam Manchester City.

4. Memberikan ruang bagi gelandang Napoli untuk mencetak gol

Urusan mencetak gol terutama memang diserahkan pada striker. Namun, dalam skema permainan Conte, semua pemain dapat mencetak angka, termasuk gelandang. Musim lalu, Scott McTominay sukses menggelontorkan 12 gol di Serie A, cuma berselisih 2 gol dari top skor mereka, Romelu Lukaku.

Nah, dengan kemampuannya membuka ruang, Hojlund bakal membantu pemain Conte yang selalu berusaha menemukan gelandang serang di kantong pertahanan lawan. Dengan memosisikan diri di antara lini pertahanan dan lini tengah musuh, para gelandang ini dapat berputar cepat dan berhadapan dengan gawang lawan. Peluang mencetak gol pun menjadi lebih terbuka.

5. Mendukung pola transisi permainan Antonio Conte

Sejak membesut Chelsea, Conte juga identik dengan serangan balik cepat. Strategi ini kembali ia gunakan saat menangani Napoli. Saat bertransisi cepat dari bertahan ke menyerang, Napoli akan memanfaatkan kecepatan dan pergerakan pemain depan mereka, kelebihan yang dimiliki seorang Hojlund.

Conte cenderung menekankan umpan vertikal untuk memanfaatkan ruang yang ditinggalkan lawan, seringnya menyasar area lebar dan celah di antara pemain bertahan. Selain cepat, Hojlund juga cukup piawai dalam menghadapi jebakan offside. Selama berlaga untuk Atalanta pada 2022/2023, ia cuma enam kali terjebak offside dalam 32 pertandingan atau tingkat keberhasilan mencapai 81 persen.

Setelah kegagalannya berkembang bersama Manchester United, Hojlund memang perlu membuktikan dirinya lagi agar layak mengisi tempat utama di lini serang Napoli. Jika sukses, plus kenyataan usianya masih 23 tahun, ia bakal menjadi investasi jangka panjang menarik bagi Napoli. Mampukah Hojlund melakukannya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us

Latest in Sport

See More

Premier League Habiskan Rp68,9 Triliun Demi Belanja Pemain, Terboros!

03 Sep 2025, 13:19 WIBSport