Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi logo Barcelona (unsplash.com/@dwlly)

Intinya sih...

  • Barcelona sempat menjadi klub yang sangat menjanjikan bagi Nico Williams FC Barcelona sudah lama memantau perkembangan Nico Williams. Kesepakatan personal bahkan telah dicapai antara pihak Williams dan Barcelona pada pertengahan Juni 2025. Rencana teknis Barcelona pun cukup jelas.

  • Rekam jejak masalah finansial Barcelona jadi kendala besar mendatangkan Nico Williams
    Pihak Nico Williams meminta klausul pelepasan jika Barcelona gagal mendaftarkannya ke LaLiga Spanyol sebelum 2025/2026 dimulai. Penolakan ini menjadi titik balik dalam negosiasi. Hubungan antara Athletic Club dan Barcelona memburuk secara terbuka.

FC Barcelona sempat sangat yakin Nico Williams akan menjadi rekrutan utama mereka pada bursa transfer musim panas 2025. Setelah penampilan impresif di Euro 2024 dan musim gemilang bersama Athletic Club, winger 22 tahun ini berada dalam radar banyak klub elite Eropa. Namun pada akhirnya, semua rencana besar itu harus berakhir dengan keputusan yang mengejutkan banyak pihak.

Di tengah antusiasme publik dan keyakinan manajemen Blaugrana, Williams justru memilih menandatangani kontrak jangka panjang dengan klub masa kecilnya. Keputusan itu datang tiba-tiba, hanya beberapa hari setelah ia menyatakan niat bergabung dengan Barcelona. Apa sebenarnya yang membuat salah satu transfer paling dinanti musim panas ini gagal total?

1. Barcelona sempet menjadi klub yang sangat menjanjikan bagi Nico Williams

FC Barcelona sudah lama memantau perkembangan Nico Williams. Ketika ia sukses mengantar Spanyol menjuarai Euro 2024 dan menutup 2023/2024 dengan 27 kontribusi gol untuk Athletic Club di semua kompetisi, ketertarikan itu meningkat menjadi aksi nyata. Sebut saja Arsenal, Chelsea, Paris Saint-Germain (PSG), dan Liverpool juga menunjukkan minat, tetapi Barcelona berhasil selangkah lebih maju.

Kesepakatan personal bahkan telah dicapai antara pihak Williams dan Barcelona pada pertengahan Juni 2025. Biaya rilis sebesar 58–62 juta euro (Rp1,105–1,181 triliun) bukanlah masalah, karena Barcelona berencana menunda pembayaran hingga tahun fiskal berikutnya setelah 30 Juni 2025. Dalam skuad timnas Spanyol, rekan-rekan Williams seperti Lamine Yamal turut mendorongnya bergabung ke Camp Nou, yang memperkuat tekanan emosional untuk pindah.

Rencana teknis Barcelona pun cukup jelas. Pelatih Barcelona, Hansi Flick, berniat memanfaatkan kehadiran Williams sebagai sayap kiri yang mampu membuka ruang bagi Raphinha untuk bermain lebih sentral. Kombinasi dua winger eksplosif ini diyakini dapat menghidupkan serangan El Barca. Namun, optimisme itu ternyata menutupi satu realitas pahit, yaitu mengenai kondisi finansial klub masih jauh dari stabil.

2. Rekam jejak masalah finansial Barcelona jadi kendala besar mendatangkan Nico Williams

Masalah besar muncul ketika pihak Nico Williams meminta satu hal yang sangat spesifik dalam negosiasi kontrak, yakni klausul pelepasan jika Barcelona gagal mendaftarkannya ke LaLiga Spanyol sebelum 2025/2026 dimulai. Permintaan ini bukan tanpa alasan. Barca memiliki rekam jejak buruk dalam proses registrasi pemain, termasuk kasus Dani Olmo yang nyaris gagal tampil karena konflik dengan batas gaji.

Pada 2024/2025, Dani Olmo hanya berhasil didaftarkan berkat campur tangan Dewan Olahraga Tertinggi Spanyol setelah sebelumnya sempat dicoret LaLiga. Dalam kontraknya, Barcelona menyetujui klausul pelepasan gratis jika ia tidak bisa didaftarkan. Hal serupa juga pernah diberikan kepada Ilkay Guendogan dan Jules Kounde saat mereka bergabung dengan klub.

Sayangnya, ketika pihak Williams meminta jaminan yang sama, direktur olahraga Barcelona, Deco de Souza, menolaknya. Meskipun ia menjanjikan Williams akan berhasil didaftarkan, ia enggan menanggung risiko kehilangan aset mahal secara cuma-cuma. Penolakan inilah yang menjadi titik balik dalam negosiasi.

Dalam suasana tawar-menawar yang kian memanas, hubungan antara Athletic Club dan Barcelona memburuk secara terbuka. Athletic mengambil langkah serius dengan melayangkan protes resmi kepada LaLiga yang menyoroti dugaan Barcelona belum memenuhi regulasi pengeluaran gaji yang berlaku. Tindakan ini memperjelas, Athletic tidak hanya ingin mempertahankan pemainnya, tetapi juga menantang transparansi keuangan salah satu klub terbesar di Spanyol itu.

3. Nico Williams menunjukkan kesetian kepada klub yang membesarkannya

Meski sempat memberi tahu Athletic Club ia ingin pindah ke Barcelona, Nico Williams pada akhirnya berbalik arah. Pada 3 Juli 2025, ia kembali ke San Mames dan mengunggah video kampanye perpanjangan kontraknya dengan latar mural dirinya yang sempat dirusak. Keesokan harinya, Athletic merilis pengumuman resmi, sang pemain menandatangani kontrak 10 tahun hingga 2035 dengan klausul rilis baru yang lebih tinggi dan gaji yang menjadikannya pemain dengan bayaran tertinggi dalam sejarah klub.

Keputusan Williams untuk bertahan di Athletic membuat Barcelona terkejut karena mengetahuinya melalui media sosial. Para pemain dan staf klub tidak mendapat informasi sebelumnya soal perubahan arah tersebut. Bahkan, beberapa pemain dikabarkan sudah membahas kemungkinan nomor punggung yang akan dikenakan Williams.

Namun bagi sang pemain, keputusan itu lebih dari sekadar angka. “Aku di tempat yang aku cintai, bersama orang-orangku. Ini rumahku,” ucap Williams dalam unggahan video di media sosial miliknya setelah menandatangani kontrak.

Faktor keluarga, sejarah panjang bersama klub, dan keinginan mewujudkan mimpi juara Eropa bersama sang kakak, Inaki Williams, menjadi alasan kuat untuk bertahan. Los Leones juga memiliki struktur pajak khusus di wilayah Basque yang membuat gaji bersih pemain lebih tinggi dibandingkan di Barcelona, meski nilai bruto-nya sama. Semua elemen itu bersatu dalam satu keputusan monumental mengenai loyalitas terhadap klub yang membesarkannya.

Keputusan Nico Williams menolak Barcelona bukan hanya soal uang atau karier, melainkan juga tentang prinsip dan rasa memiliki. Pada era sepak bola modern yang serba cepat, sikapnya menunjukkan loyalitas dan jati diri masih memiliki tempat yang istimewa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team