Di dunia sepak bola, kiper ketiga memang tidak dibutuhkan pada hari pertandingan. Mereka hanya akan mendapatkan kesempatan ketika terjadi situasi darurat. Namun, kontribusinya di luar momen tersebut sangatlah krusial. Kiper ketiga bisa memberikan dampak yang besar kepada peningkatan kualitas tim. Di sesi latihan, misalnya, kiper ketiga diharapkan mampu meningkatkan level persaingan dengan kiper pertama dan kedua. Tidak hanya sesama kiper, mereka juga bisa membantu para pemain outfield untuk berkembang. Contoh paling kentara adalah dengan menemani latihan finishing.
Pergerakan West Ham United mengindikasikan bahwa perekrutan Lukasz Fabianski bukanlah sebuah keputusan yang mendadak. Mereka tampaknya memang lebih percaya kepada sosok setinggi 1,9 meter itu untuk menjalankan tugas kiper ketiga. Ini dipertegas oleh pernyataan sang pelatih, Graham Potter. Menurutnya, Fabianski adalah pilihan paling sempurna. Dari sisi kualitas permainan, Potter menilai Fabianski masih merupakan seorang kiper yang top. Namun, lebih dari itu, Potter menyebut Fabianski bakal membantu mereka untuk membangun skuad yang kompetitif. Etos kerjanya yang sangat profesional akan membuat tim memiliki standar yang tinggi. Fabianski akan menjadi contoh hebat bagi para pemain, terutama penggawa muda.
Fabianski mengonfirmasi hal tersebut. Ia mengakui bahwa peran yang bakal dimainkannya kini begitu berbeda. Namun, pemiik 57 caps bersama Timnas Polandia tersebut berjanji untuk selalu mengedepankan kepentingan klub dan menyampingkan target individu. Selain itu, kepulangannya ke West Ham juga sangat sesuai dengan situasi kehidupan personalnya. Sebelum kembali ke West Ham, Fabianski mengakui mendapat tawaran dari banyak klub, termasuk luar Eropa. Namun, ia menolaknya karena ingin tetap berada di London sebab keluarganya yang sudah sangat kerasan. Sang anak, Jan, bahkan bersekolah di sini.