Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Kunci Kemenangan West Ham atas Nottingham pada 31 Agustus 2025

ilustrasi stadion West Ham United
ilustrasi stadion West Ham United (unsplash.com/reganography)

West Ham United akhirnya meraih kemenangan pertamanya pada 2025/2026. The Hammers membantai Nottingham Forest dengan skor 3-0 pada pekan ketiga English Premier League (EPL), Minggu (31/8/2025). Hasil tersebut sangatlah mengejutkan mengingat West Ham selalu kalah dalam tiga laga perdana di semua kompetisi. Sebaliknya, Nottingham belum mencicipi kekalahan sebelum pertandingan ini.

Rapor buruk West Ham pada tiga pertandingan pertama bahkan sampai membuat sang pelatih, Graham Potter, terancam pemecatan. Kini, pria asli Inggris ini bisa sedikit keluar dari tekanan berkat hasil positif kontra Nottingham. Lantas, apa yang membuat West Ham mampu meraih kemenangan berharga tersebut? Setidaknya, ada tiga kunci sehingga mereka bisa membawa pulang poin penuh dari City Ground.

1. West Ham United berganti ke skema empat bek

West Ham United kebobolan 11 gol dari 3 pertandingan pertama pada 2025/2026. Mereka dibantai Sunderland, tim promosi, dengan skor 0-3 pada partai pembuka Premier League, kalah comeback 1-5 dari Chelsea pada pekan kedua, dan kembali kalah comeback 2-3 kala bersua Wolverhampton Wanderers di Piala Carabao. West Ham memakai skema tiga bek pada laga-laga tersebut.

Saat menghadapi Nottingham Forest, Graham Potter pun membuat keputusan besar dengan beralih ke skema empat bek. Hasilnya, sistem ini membuat mereka lebih solid dalam bertahan. West Ham memang kalah dari sisi penguasaan bola (41,6 persen) maupun umpan sukses (316 berbanding 470 untuk Nottingham). Namun, gawang mereka relatif aman dari ancaman. Nottingham tercatat hanya mampu melepaskan tiga tembakan tepat sasaran dan semuanya tercipta pada babak kedua ketika pertandingan sudah berjalan lebih terbuka.

2. Mateus Fernandes langsung tampil memukau

Keputusan Graham Potter untuk beralih ke skema empat bek tidak terlepas karena kehadiran Mateus Fernandes. Pemain asal Portugal ini baru bergabung dengan mereka dari Southampton 2 hari sebelumnya. Namun, Potter langsung memainkan Fernandes sejak menit pertama. Di atas kertas, ia bermain sebagai 1 dari 3 gelandang, bersama James Ward-Prowse dan Tomas Soucek. Namun, Fernandes sebetulnya beroperasi sebagai sayap kiri dalam formasi 4-2-3-1. Menariknya, ia bertugas layaknya seorang box-to-box.

Keberadaan Fernandes di lapangan begitu terasa bagi West Ham, baik ketika bertahan maupun menyerang. Statistiknya selama 82 menit sebelum digantikan Crysencio Summerville menunjukkan itu. Fernandes tercatat menyentuh bola sebanyak 34 kali. Dari sisi ofensif, ia mampu membuat 23 umpan dengan tingkat keberhasilan mencapai 87 persen. Fernandes juga sempat menciptakan dua peluang. Sementara untuk segi defensif, penggawa yang memakai nomor punggung 18 ini melakukan 3 tekel dan 7 recovery.

3. Pergantian pemain yang tepat

Permainan yang solid dan stabil membuat Graham Potter begitu hati-hati untuk melakukan pergantian. Pada akhirnya, dari 5 kuota yang tersedia, ia hanya menggunakan 3. Callum Wilson menggantikan Niclas Fullkrug pada menit 64, Andy Irving mengisi tempat yang ditinggalkan James Ward-Prowse pada menit 75, dan Crysencio Summerville melanjutkan tugas Mateus Fernandes pada menit 82. Keputusan ini berbuah manis.

Summerville menyumbang dua assist. Ia menjadi kreator gol pembuka yang dicetak Jarrod Bowen pada menit 84. Empat menit kemudian, daya ledaknya di sisi kiri menghasilkan hadiah penalti. Lucas Paqueta maju sebagai algojo dan sukses menggandakan keunggulan. Wilson akhirnya memastikan kemenangan West Ham usai menanduk crossing El Hadji Malick Diouf pada menit 90+1. Sementara Irving, meski tidak mencetak gol atau assist, ia setidaknya mampu menjaga ritme permainan. Irving mencatatkan persentase umpan sempurna (10/10) dan memenangi dua duel darat.

Setelah sempat mengalami krisis, kondisi di West Ham United kini membaik berkat kemenangan atas Nottingham Forest. Hasil ini menjadi bukti bahwa mereka sebetulnya memiliki kualitas yang tinggi. Namun, mampukah tim asal London tersebut menjaga konsistensi?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us

Latest in Sport

See More

Rafael Struick Melempem, CEO Dewa United: Jangan Ditekan

04 Sep 2025, 22:30 WIBSport