Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Amad Diallo, Nyawa Baru di Sayap Kanan Manchester United

Tribun Old Trafford, markas Manchester United
potret tribun Old Trafford, markas Manchester United (unsplash.com/Colin + Meg)

Amad Diallo menjadi salah satu figur paling menarik dalam kebangkitan Manchester United di bawah Pelatih Ruben Amorim. Pemain asal Pantai Gading ini tidak menempuh jalan mudah untuk mencapai posisi sekarang. Ia melalui jalur panjang sebelum kini jadi andalan Setan Merah, dari pemain muda penuh potensi di Atalanta, menjalani dua kali peminjaman, hingga menjadi bagian penting dalam sistem yang menghidupkan kembali identitas sepak bola menyerang MU.

Amad kini merepresentasikan proyek jangka panjang yang mulai menuai hasil. Dengan usia baru 22 tahun, ia menampilkan keseimbangan antara energi muda dan kedewasaan taktik. Keberadaannya di sayap kanan bukan hanya menghadirkan kecepatan, melainkan juga menjadi jembatan antara ide Amorim tentang pressing agresif dan kreativitas tanpa batas di sepertiga akhir lapangan.

1. Dibeli dari Atalanta, sempat menjalani dua kali peminjaman, hingga kini jadi pemain pilar MU

Perjalanan Amad Diallo menuju peran penting di Manchester United dimulai di akademi Atalanta, tempat bakat teknis dan visi bermainnya mulai menonjol. Ia terbiasa beroperasi di sisi kanan dengan kaki kiri dominan, memotong ke dalam untuk membuka ruang tembak atau memberikan umpan diagonal. Dalam sistem Pelatih Gian Piero Gasperini yang agresif, ia belajar pentingnya fleksibilitas posisi, bermain sebagai sayap dalam struktur 3-4-3 dan memahami keseimbangan antara tugas menyerang dan bertahan.

Namun, masa pinjaman ke Glasgow Rangers pada 2022 menjadi periode sulit. Amad gagal beradaptasi dengan intensitas dan fisik Liga Skotlandia, bahkan kehilangan kepercayaan diri karena jarang dimainkan. Pengalaman itu justru menjadi pelajaran penting baginya tentang ketahanan mental dan pentingnya konsistensi dalam lingkungan penuh tekanan. Amorim kelak akan memanfaatkan pelajaran itu untuk mengasah mentalitas Amad di MU.

Performanya mulai bangkit saat ia dipinjamkan kepada Sunderland pada 2022/2023. Di bawah Tony Mowbray, Amad menjadi jantung permainan dengan torehan 14 gol dan 3 assist. DataMB menunjukkan, ia berada di persentil ke-98 untuk progresi lari dan ke-97 untuk akurasi umpan ke depan, yang menegaskan perannya sebagai pembawa bola utama dan katalis serangan The Black Cats. Dari situlah, ia berkembang menjadi pemain yang lebih berani, lebih kuat secara fisik, dan lebih efisien dalam mengambil keputusan.

Ketika Ruben Amorim datang ke Old Trafford, Amad menemukan pelatih yang memahami potensinya secara penuh. Amorim menempatkannya dalam sistem 3-4-3 yang memberinya keseimbangan antara kebebasan menyerang dan tanggung jawab bertahan. Amad tidak hanya dipandang sebagai winger, tetapi juga sebagai playmaker yang menghubungkan lini tengah dan serangan. Kepercayaannya untuk bekerja dalam dua fase permainan menunjukkan transformasi total, dari pemain muda penuh potensi menjadi komponen penting dalam proyek taktik MU yang baru.

2. Amad Diallo dinilao cocok dalam skema pemain sayap 3-4-3 ala Ruben Amorim

Ruben Amorim menilai Amad Diallo sebagai pemain yang dapat beradaptasi dalam dua peran berbeda antara right wing-back (RWB) dan right attacking midfielder (RAM). Saat dimainkan sebagai RWB, ia menjadi bagian penting dalam fase build-up. Contohnya terjadi dalam kemenangan 4–0 atas Everton pada Desember 2024, ketika Amad mencatat 2 assist, 4 dribel sukses dari 4 percobaan, dan memenangkan 79 persen duel darat. Dalam laga itu, ia menjadi jalur progresi utama sekaligus solusi saat Manchester Unoted menekan dari sisi kanan.

Statistik tersebut menunjukkan, Amad mampu menyeimbangkan kreativitas dan disiplin. Meskipun tubuhnya relatif kecil, ia menunjukkan kemampuan bertahan yang baik dengan memenangkan semua empat tekel dan tidak pernah dilewati lawan. Amorim menilai peran RWB sebagai posisi ideal untuk mengoptimalkan pergerakan dan distribusinya, sekaligus memperkuat penguasaan bola tim. Dengan kehadirannya, MU mempertahankan 60 persen penguasaan bola dalam laga tersebut, dan keseimbangan antara menyerang dan bertahan menjadi lebih terjaga.

Sebaliknya, ketika Amad bermain sebagai RAM, sisi agresifnya lebih terlihat. Ditempatkan di posisi yang lebih tinggi, ia aktif menekan lawan sejak lini depan sekaligus menutup celah di antara lini tengah dan pertahanan. Peran tersebut menonjolkan naluri menyerangnya, meski membuat keterlibatannya dalam membangun serangan dari belakang menjadi lebih terbatas.

Bagi Amorim, pilihan menempatkan Amad di dua posisi itu merupakan sebuah perjudian taktis yang terukur. Risiko fisik yang terbatas dikompensasi dengan kemampuan progresi, kreativitas, dan koneksi antarlini. Amad mewakili prinsip Amorim jika sepak bola modern tidak hanya tentang kekuatan, tetapi juga keberanian mengambil risiko untuk menyerang lebih cepat dan cerdas.

Kehadiran Bryan Mbeumo, yang semula dianggap akan membuat Amad tersingkir, justru makin memperkaya dinamika ini. Keduanya sama-sama kidal dan mampu bertukar posisi secara organik. Dalam beberapa laga, terutama kemenangan atas Liverpool pada pekan kedelapan English Premier League (EPL) 2025/2026, kombinasi keduanya di sisi kanan menjadi senjata utama MU. Amad memberikan umpan luar kaki kiri sempurna untuk gol Mbeumo, dan keduanya saling menutupi ruang satu sama lain dalam fase bertahan maupun menyerang. Amorim menyebut pasangan ini sempurna untuk sistemnya, yang menegaskan Amad kini bukan lagi opsi rotasi, melainkan pemain fundamental dalam struktur taktiknya.

3. Amad Diallo menjadi cerminan dari keberanian taktik yang diterapkan Ruben Amorim

Laga melawan Nottingham Forest pada pekan kesepuluh Premier League 2025/2026 dengan skor 2-2 menggambarkan dengan jelas dualitas permainan Amad Diallo. Ia kalah dalam duel udara melawan Morgan Gibbs-White hingga berbuah gol, tetapi kemudian menebus kesalahan dengan gol voli spektakuler yang menyelamatkan Manchester United dari kekalahan. Gol itu menjadi gambaran dari karakter MU di bawah Ruben Amorim yang rapuh dalam momen tertentu, tetapi selalu menemukan jalan keluar melalui kreativitas dan determinasi pemain muda.

Amorim menyadari risiko menempatkan Amad di posisi defensif. Namun, ia juga memahami nilai tambah yang diberikan pemain berusia 22 tahun itu. Amad bukan sekadar winger, melainkan pencipta ritme serangan yang mampu memecah blok lawan dengan dribel tajam dan umpan akurat. Ia mencerminkan keseimbangan antara improvisasi individu dan prinsip kolektif pressing tinggi yang menjadi ciri khas MU saat ini.

Mengutip The Athletic dalam wawancara usai laga, Amorim berujar, “jika aku menempatkan pemain lain di sana, mungkin pertahanan kami akan lebih baik. Namun, itu adalah sebuah pertaruhan.” Kalimat itu merangkum filosofi permainan MU soal keberanian mengambil risiko untuk hasil yang lebih besar. Amad, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, adalah personifikasi nyata dari ide tersebut. Ia mungkin tidak selalu konsisten dalam bertahan, tetapi kontribusinya dalam membangun momentum ofensif membuatnya nyaris tak tergantikan.

Data mendukung hal itu. Dalam laga kontra Forest, Amad mencatat gol ke-10 di Premier League yang semuanya tercipta pada babak kedua, rekor kompetisi untuk pemain MU. Ketika tim kehilangan kontrol, ia menjadi sumber solusi, bukan masalah. Amorim menilai, Amad masih bisa tampil jauh lebih baik dan konsisten, yang menunjukkan potensi sang pemain masih bisa berkembang.

Amad Diallo kini tak sekadar prospek jangka panjang. Ia merupakan pilar yang menopang identitas baru Manchester United di bawah Ruben Amorim. Ia memadukan keberanian, teknik, dan kedisiplinan dalam satu paket yang merefleksikan arah baru klub.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us

Latest in Sport

See More

Kuatnya Lini Belakang Arsenal, 8 Laga Beruntun Tak Kebobolan

05 Nov 2025, 11:15 WIBSport