Piala Eropa 2020 telah dimulai. Keberhasilan sebuah skuad negara di ajang Piala Eropa 2020 pastinya tak lepas dari kecerdasan seorang pelatih mereka masing-masing.
Setiap pelatih sebuah negara mempunyai tantangan masing-masing sesuai dengan materi pemain dan kesulitan fase grup yang sedang dihadapi di ajang Piala Eropa 2020. Kira-kira siapa saja sosok pelatih negara peserta Piala Eropa 2020 di setiap grupnya? Yuk, simak penjelasannya.
Roberto Mancini selaku pelatih timnas Italia pastinya harus bisa bernafas lega setelah berhasil mengalahkan Turki 3-0 di laga pembuka Piala Eropa 2020. Pelatih yang ditunjuk sejak Mei 2018 lalu dikenal sebagai pelatih yang mengandalkan penguasaan bola dan umpang-umpang silang dan lambung. Mantan pelatih Manchester City itu diyakini mampu membawa Italia menjuarai Grup A.
Disisi lain, pelatih Turki Şenol Güneş pastinya harus memutar otak agar bisa mengalahkan Swiss dan Wales di fase grup. Peluang Turki untuk lolos ke babak 16 besar masih sangat terbuka lebar, apalagi pertandingan Swiss dan Wales berakhir imbang 1-1. Setidaknya, pelatih yang menangani Turki sejak tahun 2019 itu harus menang saat melawan Swiss dan Wales di 2 laga selanjutnya.
Pelatih Swiss, Vladimir Petković, merupakan satu-satunya pelatih yang memiliki 2 kewarganegaraan, yaitu Bosnia-Herzegovina dan Swiss. Pelatih yang menangani Timnas Swiss sejak tahun 2014 itu memang gagal mengalahkan Wales walaupun sudah berhasil menguasai bola di pertandingan tersebut. Mantan pelatih Lazio itu mempunyai pekerjaan rumah untuk membuat lini tengah Swiss agar semakin kreatif ketika banyak pemain lawan yang melakukan strategi parkir bis.
Rob Page sebenarnya merupakan asisten pelatih Wales yang menggantikan peran Ryan Giggs setelah dirinya ditangkap akibat salah satu kasus yang menimpanya. Hal tersebut pastinya bukan merupakan pekerjaan yang mudah bagi Rob Page untuk mempersiapkan Piala Eropa 2020 tanpa Ryan Giggs. Meskipun begitu, setidaknya Wales berhasil menahan imbang Swiss di laga perdana mereka di fase Grup A.
Pelatih Belgia, Roberto Martinez, berhasil membuat Belgia unggul 3-0 atas Rusia di laga awal fase Grup B. Pelatih asal Spanyol itu ditunjuk untuk menangani skuad Belgia sejak tahun 2016 lalu. Selama melatih timnas Belgia, setidaknya Roberto Martinez mampu meningkatkan performa di setiap lini pada skuad Belgia, mulai dari lini pertahanan, lini tengah, hingga lini depan.
Kasper Hjulmand merupakan pelatih timnas Denmark yang baru menangani skuad tersebut selama satu tahun. Di laga pertama melawan Finlandia, Denmark sendiri harus mengalami kekalahan dengan skor 0-1 dan harus kehilangan pemain andalannya Christian Eriksen setelah tumbang di awal babak kedua. Pelatih yang juga berasal dari Denmark tersebut merupakan mantan pelatih klub raksasa asal Denmark, yaitu FC Nordsjaelland.
Di sisi lain, Stanislav Cherchesov yang merupakan pelatih timnas Rusia harus memutar otak agar dapat lolos fase Grup B setelah mengalami kekalahan dari Belgia dengan 3 gol tanpa balas. Lini pertahanan menjadi pekerjaan rumah bagi pelatih yang juga berkebangsaan Rusia itu. Stanislav Cherchesov sendiri sudah menukangi skuad Rusia sejak tahun 2016 lalu meskipun belum ada prestasi yang cukup signifikan yang dia berikan.
Secara mengejutkan, timnas Finlandia berhasil mengalahkan Denmark dengan skor 1-0 di laga awal mereka di Grup B. Markku Kanerva selaku pelatih Finlandia memang cermat menutup kreativitas para pemain tengah timnas Denmark. Markku Kanerva sudah melatih timnas Finlandia sejak Desember 2016 dan berhasil negaranya mengikuti ajang Piala Eropa untuk pertama kalinya.
Pelatih Austria, Franco Foda, merupakan pelatih berkebangsaan Jerman. Dia ditunjuk untuk melatih Austria pada tahun 2017 lalu. Namanya sendiri sebagai pelatih mulai bersinar sejak menangani klub asal Austria yang bernama SK Sturm Graz sejak tahun 2002 hingga 2012 lalu.
Frank de Boer dapat dikatakan pelatih yang baru menangani timnas Belanda. Mantan pelatih Inter Milan dan Crystal Palace itu ditunjuk untuk menangani The Oranje sejak September 2020 lalu. Pelatih berusia 51 tahun itu dikenal sebagai pelatih yang suka menggunakan formasi 3-4-2-1.
Secara mengejutkan, timnas Makedonia Utara berhasil lolos sebagai peserta Piala Eropa 2020 yang saat ini sedang berlangsung. Hal tersebut tak lepas dari kecerdasan Igor Angelovski di babak kualifikasi Piala Eropa 2020 yang dimulai pada tahun 2019 lalu. Igor Angelovski sendiri ditunjuk sebagai pelatih negaranya sejak 2015 lalu atau sekitar 5 tahun 235 hari.
Pelatih timnas Ukraina, Andriy Shevchenko, merupakan sosok yang populer di kalangan sepak bola Eropa. Bagaimana tidak, dia merupakan mantan penyerang andalan Chelsea dan timnas Ukraina yang mampu bersinar pada masanya. Pelatih berusia 44 tahun itu ditunjuk untuk menukangi timnas Ukraina sejak tahun 2016 pada saat umurnya baru berusia 40 tahun.
Berada di grup yang dapat dikatakan cukup mudah, Gareth Southgate selaku pelatih timnas Inggris pastinya mampu membawa Inggris lolos ke babak 16 besar Piala Eropa 2020. Southgate sendiri ditunjuk menjadi pelatih Inggris sejak tahun 2016 lalu. Dia sendiri gemar untuk memainkan formasi 4-3-3 atau 3-5-2 dengan mengandalkan bek sayap untuk membantu membangun serangan ketika kesulitan dalam menembus lini pertahanan lawan.
Zlatko Dalić merupakan pelatih timnas Kroasia yang ditunjuk sejak tahun 2017 lalu. Pelatih berusia 54 tahun itu dikenal gemar memakai formasi 4-2-3-1. Mantan pelatih Al-Ain FC dan Al-Hilal Riyadh itu dipercaya akan mengandalkan kreativitas lini tengahnya dan umpan-umpan lambung untuk mendobrak lini pertahanan lawan.
Di samping itu, tim kuda hitam Skotlandia yang ditangani oleh Steve Clarke pastinya tidak akan mau menyerah begitu saja di Grup D. Mantan asisten pelatih Liverpool dan Aston Villa itu dipercaya akan menggunakan formasi 4-2-3-1 di ajang Piala Eropa 2020. Mantan legenda Chelsea itu ditunjuk menjadi pelatih timnas Skotlandia sejak 2019 lalu.
Jaroslav Šilhavý merupakan pelatih timnas Republik Ceko yang ditunjuk melatih negaranya pada tahun 2018 lalu. Mantan pelatih Slavia Prague itu dipercaya juga akan menggunakan skema 4-2-3-1 di ajang Piala Eropa 2020. Memang, saat masih klub, Jaroslav Šilhavý dikenal sebagai pelatih yang berprestasi dan setidaknya telah meraih 2 trofi kompetisi liga domestik Republik Ceko.
Paulo Sousa merupakan pelatih berkebangsaan Portugal yang dipercaya melatih skuad Polandia sejak Januari 2021 lalu. Pastinya bukan suatu hal yang mudah untuk mempersiapkan skuadnya di Piala Eropa hanya dalam beberapa bulan saja. Mantan pelatih Fiorentina dan Bordeaux itu dipercaya akan mengandalkan formasi 3-4-2-1 di skuad Polandia.
Štefan Tarkovič merupakan pelatih timnas Slovakia sejak Oktober 2020 lalu. Pelatih berkebangsaan Slovakia itu memulai karier di timnas Slovakia sejak tahun 2013 lalu sebagai asisten pelatih walau sempat berganti posisi menjadi direktur teknis pada tahun 2019. Pelatih berusia 48 tahun itu diprediksi akan memakai skema formasi 4-1-4-1 di ajang Piala Eropa 2020 nanti.
Pelatih Spanyol, Luis Enrique, dipercaya menukangi timnas Spanyol pada November 2019 lalu. Dia dikenal sebagai pelatih yang memberikan kesempatan kepada para pemain muda Spanyol untuk berkembang di skuad utama. Pada Piala Eropa 2020, dia membuat kejutan dengan memutuskan untuk menaturalisasi bek asal Prancis yang bermain di Manchester City, yaitu Aymeric Laporte.
Nama Janne Andersson memang sudah cukup lama dikenal sebagai pelatih Swedia, tepatnya sejak tahun 2016. Pelatih 58 tahun itu dikenal sebagai pelatih yang memakai formasi 4-4-2 double 6 yang sangat jarang diterapkan oleh kebanyakan pelatih. Lini tengah akan menjadi kunci bagi Janne Andersson untuk memenangi setiap pertandingan di ajang Piala Eropa 2020 yang sedang berlangsung.
Bukan merupakan strategi yang mudah bagi Marco Rossi selaku pelatih Hungaria sejak tahun 2016 lalu untuk bersaing di Grup F yang merupakan grup neraka di Piala Eropa 2020. Bagaimana tidak, Hungaria sendiri harus berhadapan dengan Prancis, Jerman, dan Portugal di grup tersebut. Strategi bertahan dan mengandalkan serangan balik merupakan strategi yang tepat agar dapat bersaing di Grup F.
Didier Deschamps merupakan pelatih timnas Prancis sejak tahun 2012 lalu. Memang, sejak melatih Prancis, pelatih yang berhasil membawa Prancis menjuarai Piala Dunia 2018 itu tidak pernah mengalami kesulitan dalam hal materi pemain. Skuad Prancis sendiri memang dipenuhi dengan banyak pemain bintang di setiap posisi.
Joachim Löw merupakan pelatih paling senior di antara para pelatih negara peserta Piala Eropa 2020 lainnya. Bagaimana tidak, Joachim Löw sudah melatih timnas Jerman sejak tahun 2006 lalu. Dengan menggunakan formasi 3-4-2-1 atau 4-3-3, Joachim Löw sendiri berhasil meraih gelar Piala Dunia 2014 lalu.
Fernando Santos merupakan pelatih timnas Portugal sejak tahun 2014 lalu. Pelatih berusia 66 tahun itu memang dikenal sangat baik dalam melakukan regenerasi pemain di skuad Portugal. Timnas Portugal sendiri tak pernah kehabisan dalam mencari pemain bintang di setiap lini posisi pada skuadnya.
Nah, itu dia daftar pelatih negara peserta Piala Eropa pada setiap grup. Joachim Löw yang menangani Jerman merupakan pelatih paling senior di ajang empat tahunan ini. Sedangkan Paulo Sousa yang melatih Polandia merupakan pelatih yang paling muda di Piala Eropa 2020. Siapa di antara mereka yang berhasil menjadi juara?