Mengintip Kekuatan Singapura, Lawan Pertama Tim Garuda di AFF Cup 2018

Sejak resmi membesut Timnas Singapura pada Mei silam, Fandi Ahmad kerap lakukan bongkar pasang. Total ada 43 nama yang silih berganti ikuti pemusatan latihan serta sejumlah partai uji coba. Mayoritas adalah penggawa tim-tim peserta S.League dan Timnas U-23, plus sebagian lagi yang tengah merumput di Malaysia serta Thailand.

Hal tersebut sengaja dilakukan demi pulihkan kondisi tim pasca dihantam tren negatif beberapa waktu belakangan. Hanya punya waktu singkat menyiapkan skuat, opsi pun sengaja diperbanyak demi memilih yang terbaik di antara terbaik.

"Para pemain yang saya dipilih bermain dengan baik di klub masing-masing. Saya rasa pilihan memadukan pengalaman dan potensi jadi pilihan ideal. Kami semua sadar bahwa persaingan antar peman memang sangat tinggi. Namun, setiap anggota skuat punya sesuatu yang unik diperlihatkan," pungkas Fandi beberapa waktu lalu, seperti dilansir oleh situs resmi FAS.

Fandi Ahmad di sisi lain juga membangun ulang fondasi ideal juara AFF Cup empat kali tersebut. Masalah regenerasi yang acapkali dikeluhkan banyak media massa Negeri Singa tak luput dari perhatian. Sebanyak lima pemain muda terselip di antara daftar ke-23 anggota tim utama yang diumumkan pada hari Minggu (4/11) kemarin.

Mereka adalah Zulqarnaen Suzliman (20 tahun), Irfan Fandi (21), Jacob Mahler (18), Adam Swandi (22) dan Ikhsan Fandi (19). Semuanya adalah jebolan timnas U-23 yang juga ditukangi Fandi. Rasa percaya diri para darah muda ini memang tengah menanjak sejak kerap dipercaya turun sebagai starter.

"Saya tidak merasakan tekanan sama sekali. Jika mendapat kesempatan untuk bermain, saya akan buktikan pilihan itu memang tepat. Inilah era baru sepak bola Singapura. Meskipun masih muda, kesempatan akan datang jika punya potensi dan keterampilan," tutur Zulqarnaen, yang memperkuat klub lokal Young Lions, kepada The New Paper.

Piala AFF yang diputar pada Jumat (9/11) mendatang jadi pembuktian The Lions. Masa-masa kelam di bawah V. Sundramoorthy dua tahun kemarin ingin segera dilupakan. Mereka kini mantap usung ambisi memutus catatan kompetitif yang tengah melempem.

Terakhir kali kemenangan resmi dirasakan pada Oktober 2015 saat kandaskan Kamboja dengan skor 2-1, dalam kualifikasi Piala Dunia. Di sisi lain, ajang dua tahunan ini akan menjadi ujian pertama Fandi Ahmad dalam memulihkan marwah Timnas Singapura.

Meski dalam tren positif di bawah pelatih anyar, para lawan mereka dalam empat kesempatan uji coba terakhir memang di bawah level. Alhasil, tekanan baru benar-benar terasa saat menjamu Indonesia di National Stadium Kallang.

Catatan lima pertandingan terakhir Singapura :

• 27/03/2018 Taiwan 1-0 Singapura (Babak ketiga kualifikasi Piala Asia)
• 07/09/2018 Singapura 1-1 Mauritius (Uji Coba)
• 11/09/2018 Singapura 2-0 Fiji (Uji Coba)
• 12/10/2018 Singapura 2-0 Mongolia (Uji Coba)
• 16/10/2018 Kamboja 1-2 Singapura (Uji Coba)

Wajah-wajah lama dengan segudang pengalaman masih dipercaya mengisi starting line-up. Mulai dari kiper Hassan Sunny, Safuwan Baharuddin pada sektor belakang serta Hariss Harun sebagai pengatur serangan. Masih ada juga nama-nama senior seperti Baihakki Khaizan plus Izzdin Shafiq.

Namun, bukan berarti pemain muda malah terpinggirkan. Zulqarnaen Suzliman mulai nyaman dengan posisi sebagai bek kanan. Irfan Fandi tak tergantikan sebagai palang pintu. Sedang pada ujung tombak, Ikhsan Fandi sedang moncer-moncernya. Striker pemilik nomor punggung 20 itu telah mengemas tiga gol dalam empat partai uji coba terakhir.