Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-07-22 at 10.49.33.jpeg
Pemain Timnas U-23, Arkhan Fikri. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Intinya sih...

  • Arkhan Fikri adalah pemain krusial dalam Timnas U-23

  • Kehilangan Arkhan membuat permainan Timnas U-23 sulit mengalirkan bola ke depan dan sulit menciptakan peluang bersih

  • Absennya Arkhan di semifinal Piala AFF U-23 2025 akan menjadi kabar buruk bagi Timnas U-23

Jakarta, IDN Times - Kadang, peran satu pemain begitu krusial dalam satu tim dan ketika absen begitu terasa pengaruhnya. Kini, situasi itu dirasakan Timnas Indonesia U-23 yang kehilangan Arkhan Fikri.

Saat melawan Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (21/7/2025), Arkhan tak masuk dalam daftar pemain yang dibawa pelatih Timnas U-23, Gerald Vanenburg. Dia mengalami cedera, sehingga harus absen.

Absennya Arkhan ternyata jadi sebuah kehilangan bagi Timnas U-23. Kehilangan itu tampak dalam permainan yang ditunjukkan oleh para pemain Garuda Muda.

1. Aliran bola yang kurang lancar

Gelandang timnas U-20, Arkhan Fikri (Dok.PSSI)

Arkhan, secara tidak langsung, sudah membentuk trio mematikan di lini tengah bersama Robi Darwis dan Toni Firmansyah. Ketiganya menjadi dasar dari permainan taktis yang dibangun Vanenburg di Timnas U-23. Mereka juga mampu berbagi peran dengan baik di tengah. Ada yang jadi pendobrak, penjaga kedalaman, hingga metronom.

Peran Arkhan dalam skema Vanenburg sebagai penghubung antar lini, tengah dan depan. Umpan-umpan ajaibnya dari tengah adalah sumber kehidupan bagi lini depan Timnas U-23. Itulah yang hilang saat lawan Malaysia.

Ketiadaan Arkhan bikin Timnas U-23 sulit mengalirkan bola ke depan. Toni dan Robi kehilangan satu pemain yang bisa menghubungkan bola ke depan, sebab saat bersamaan juga harus menjaga kedalaman. Alhasil, permainan di sektor tengah Timnas U-23 jadi statis, tak dinamis.

Situasi ini juga membuat para pemain Malaysia berani memberi tekanan, karena tak perlu risau dengan umpan-umpan Arkhan yang presisi. Hasilnya, sepanjang laga Timnas U-23 sulit menciptakan peluang bersih ke gawang Malaysia. Kesulitan ini yang jadi pangkal nol gol Timnas U-23 ke gawang Malaysia, meski mereka tampil dominan.

2. Kehilangan yang langsung diakui Vanenburg

Pelatih Timnas U-23, Gerald Vanenburg dalam jumpa pers selepas melawan Filipina, Jumat (18/7/2025). (IDN Times/Tino).

Kehilangan Arkhan diakui juga oleh Vanenburg. Dia merasa nyawa permainan Timnas U-23 hilang, karena umpan-umpan yang matang jarang muncul di lapangan imbas dari absennya Arkhan.

"Saya kira, hari ini pertandingannya sulit. Mereka bermain rapat dan defensif. Lalu, hari ini kami kehilangan pemain seperti Arkhan Fikri. Padahal, dia mampu bermain leluasa di antar lini," ujar Vanenburg dalam sesi jumpa pers pasca laga.

3. Kabar buruk dari Arkhan bagi Timnas U-23

Pemain Timnas U-23, Arkhan Fikri. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Absennya Arkhan di laga lawan Malaysia, ternyata jadi awal kabar buruk bagi Timnas U-23. Manajer Timnas U-23, Ahmed Zaki Iskandar, memastikan Arkhan absen di semifinal Piala AFF U-23 2025.

"(Arkhan Fikri) belum bisa (bermain di semifinal)," ujar Zaki kepada awak media di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senin (21/7/2025).

Di semifinal nanti, Timnas U-23 sudah ditunggu lawan-lawan macam Vietnam dan Thailand. Secara organisasi, mereka tentu sama atau bahkan lebih rapi dari Malaysia, termasuk organisasi pertahanannya.

Bisa dibayangkan, dengan absennya Arkhan, Timnas U-23 akan mengalami kebuntuan yang sama, atau bahkan lebih parah karena Vietnam dan Thailand punya serangan balik mematikan.

Editorial Team