Mengulik Kedigdayaan Bayer Leverkusen di Bawah Kendali Xabi Alonso

Xabi Alonso sudah menahbiskan diri sebagai gelandang top ketika aktif bermain. Ia pernah membela Real Sociedad, Liverpool, Real Madrid, dan Bayern Munich, juga Timnas Spanyol. Bersama tim yang dibelanya tersebut, ia berkembang menjadi pemain kelas dunia. Ia bisa mengeluarkan potensinya dengan maksimal terbaiknya berkat peran para pelatih tersebut.

Mulai dari Rafael Benitez di Liverpool, Manuel Pellegrini, Jose Mourinho, dan Carlo Ancelotti di Real Madrid, Pep Guardiola di Bayern Munich, hingga Vicente del Bosque di Timnas Spanyol merupakan pelatihnya. Ilmu yang diserap dari para pelatih tersebut menjadi bekalnya saat ini. Ia berhasil meracik strategi dengan ilmu dan pengalaman yang dimilikinya sebagai pemain.

Tentu Alonso punya taktiknya tersendiri sebagai pelatih. Namun, strategi yang dijalankannya tidak terlepas dari pengaruh mantan pelatihnya. Ia membangun permainan di Bayer Leverkusen dari lini tengah dengan penguasaan bola dan serangan langsung. Racikan ini pun terbukti dengan kebangkitan pada 2022/2023 lalu. Sebelum direkrut, Die Werkself terpuruk di peringkat 17 setelah 8 laga awal di liga. Ia lalu datang dan membawa tim finis di urutan 6 klasemen akhir Bundesliga. Ia juga membawa tim melaju hingga semifinal Liga Europa pada musim yang sama.

Formasi 3-4-2-1 kerap digunakan Xabi Alonso di Bayer Leverkusen. Pada awal kedatangannya, ia memilih bermain pragmatis sembari beradaptasi dengan kondisi tim yang sedang krisis kepercayaan diri setelah awal musim yang buruk. Pelatih 41 tahun ini berfokus membenahi lini pertahanan dan mengandalkan serangan balik melalui para pemain cepat di sisi sayap.

Pada 2022/2023, Bayer Leverkusen jarang melakukan tekanan. Alonso lebih sering menjaga stabilitas di lini tengah dan membangun serangan dari samping lapangan melalui umpan-umpan terukur. Berdasarkan data The Analyst, Die Werkself mencatatkan jumlah umpan silang (217) paling sedikit kedua di Bundesliga. Namun, mereka bisa mengonversi 20%-nya menjadi tembakan. Angka tersebut merupakan tertinggi di liga yang menandakan efektivitas serangan.

Taktik Alonso kemudian berubah pada 2023/2024 menyusul hengkangnya Moussa Diaby dan Mitchel Bekker di sektor sayap. Bayer Leverkusen lebih menjaga stabilitas lini tengah dan melakukan build-up mulai dari lini belakang. Pola serangan dari sisi sayap kini diambil Alejandro Grimaldo dan Jeremie Frimpong sebagai wingback. Hal tersebut juga disokong oleh kuatnya lini tengah berkat kombinasi Granit Xhaka dan Exequiel Palacios. Sementara itu, di lini serangan, kerja sama Florian Wirtz, Jonas Hoffman, dan Victor Boniface menjadi tumpuan dalam mencetak gol. Selain formasi 3-4-2-1, Alonso juga beberapa kali memakai 3-4-3, 4-4-2, dan 4-3-3.

Konsistensi Bayer Leverkusen pada 2023/2024 tidak terlepas dari kebijakan transfer musim panas 2023. Sejumlah pemain andalan hengkang, seperti Moussa Diaby, Mitchel Bekker, hingga Kerem Demirbay. Manajemen lalu merekrut sederet pemain potensial dan sarat pengalaman.

Manajemen melakukan perombakan tim dengan merekrut pemain anyar di semua lini. Di sisi belakang, ada Alejandro Grimaldo dan Josip Stanisic. Granit Xhaka juga direkrut berkat sosok dan pengalaman yang dimilikinya. Di sisi serangan, terdapat pemain produktif, seperti Jonas Hoffman, Victor Boniface, dan Nathan Tella.

Kedatangan para pemain tersebut membawa kualitas baru. Xabi Alonso berhasil meracik dan menggabungkan pemain anyar dengan nama-nama berpengalaman yang sudah berada di skuad. Hal itu kemudian mewujudkan permainan yang kompak dan padu. Setiap lini memiliki peranan masing-masing dalam menerapkan strategi yang diterapkan di atas lapangan.

Granit Xhaka dan Exequiel Palacios diplot menjaga stabilitas permainan di lini tengah. Sisi wingback kerap diisi oleh Alejandro Grimaldo dan Jeremie Frimpong. Florian Wirtz yang baru sembuh dari cedera ACL mampu kembali ke performa terbaiknya. Ia menjadi sosok kreatif bersama Jonas Hoffman di lini serang untuk membantu Victor Boniface menghasilkan gol.

Kini, Bayer Leverkusen asuhan Xabi Alonso bisa disebut sebagai penantang gelar juara Bundesliga 2023/2024. Die Werkself diyakini dapat meruntuhkan dominasi Bayern Munich dalam 11 tahun terakhir. Mampukah konsistensi ini tetap terjaga hingga akhir musim? Menarik untuk dinantikan ke depannya.