Achraf Hakimi (twitter.com/AchrafHakimi)
Dalam permainan sepak bola, transisi umumnya dibedakan menjadi dua, yakni transisi positif dan transisi negatif. Transisi positif Maroko pada fase grup tergolong cukup efektif. Belgia, Kroasia, dan Kanada beberapa kali dibuat kesulitan oleh kecepatan-kecepatan lini depan anak asuh Walid Regragui.
Gol Zakaria Aboukhlal saat menghadapi Belgia menjadi salah satu contohnya. Hanya dengan tiga orang saja, yakni Abderrazak Hamdallah, Hakim Ziyech, dan Zakaria Aboukhlal, Maroko berhasil menjebol gawang Belgia untuk kali kedua.
Sementara itu, untuk transisi negatif, penampilan Maroko juga cukup baik. Buktinya, mereka tidak pernah kebobolan dari situasi serangan balik yang dibangun tim lawan. Namun, dalam beberapa kesempatan, transisi negatif Maroko terlihat berjalan tidak sesuai apa yang diharapkan.
Apalagi, jika kedua bek sayap, Achraf Hakimi dan Noussair Mazraoui, sudah terlanjur naik ke atas untuk membantu penyerangan. Beruntungnya, Sofyan Amrabat yang berperan sebagai gelandang breaker berhasil menutup celah yang ditinggalkan oleh Hakimi dan Mazraoui sejauh ini.
Maroko akan melanjutkan kejutannya pada babak 16 besar Piala Dunia 2022 dengan melawan Spanyol pada Selasa, 6 Desember 2022 pukul 22.00 WIB. Apakah The Atlas Lions bisa kembali membuat kejutan? Kita tunggu saja aksi ciamik mereka.