Musim ini Inter Milan memang tidak main-main untuk saingi Juventus meraih gelar juara Liga Italia. Tak tanggung-tanggung, Inter Milan memborong pemain-pemain anyar asal Liga Inggris.
Hal ini tak lepas dari peran Antonio Conte, yang pernah berkarier di Premier League saat menukangi Chelsea. Dengan pemain rasa Premier League, mampukah Inter Milan menggeser kedigdayaan Juventus di Serie A musim ini? Berikut ulasannya.
Sejak awal musim Inter Milan langsung merombak tim di bawah allenatore anyar Antonio Conte. Conte membuang pemain-pemain bermasalah seperti Icardi, Ivan Perisic dan Radja Nainggolan.
Sebagai gantinya, Conte sukses menghadirkan pemain-pemain asal Manchester United, Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez. Terbaru, Inter Milan hadirkan Ashley Young pada bursa transfer Januari ini.
Performa eks pemain MU ini pun terbilang impresif. Lukaku menjadi top skorer klub dengan 18 gol dari 27 laga di semua ajang. Begitu juga Ashley Young yang langsung klop dengan permainan Inter Milan di laga debut. Performa Alexis Sanchez pun kembali membaik meski sempat didera cedera.
Di paruh kedua musim ini, Inter Milan sukses menambah kekuatan mereka dengan hadirkan dua pemain baru. Dan lagi-lagi mereka berasal dari tim-tim Inggris. Mereka adalah Victor Moses, yang notabene adalah milik Chelsea. Serta Christian Eriksen yang sudah berada di kota Milan.
Tak hanya itu, striker Chelsea Oliver Giroud pun kabarnya selangkah lagi untuk berseragam Inter Milan.
Kehadiran pemain-pemain Premier League dalam tubuh Inter Milan pastinya akan membuat pemain lama terlempar. Beberapa nama bahkan dirumorkan akan segera pergi dari Giuseppe Meazze.
Diantaranya adalah Matteo Politano. Saat ini ia dirumorkan akan pergi menuju Napoli. Nama lainnya adalah gelandang Mateo Vecino, pemain asal Uruguay tersebut saat ini menjadi incaran dua tim Inggris, Manchester United dan Everton.
Sebelumnya, Inter Milan sendiri telah meminjamkan Valentino Lazaro kepada Newcastle United.
Sebelum libur tahun baru, Inter Milan mengakhiri tahun 2019 sebagai pimpinan klasemen Serie A. Namun performa mereka justru mengalami penurunan di bulan Januari ini. Dari empat laga terakhir di Serie A, Inter Milan hanya menang sekali dan tiga kali hasil imbang.
Mereka pun harus kehilangan puncak klasemen dari Juventus dan kini kembali tertinggal tiga poin.
Delapan musim terakhir Serie A dikuasai Juventus dengan menjadi juara secara beruntun. Namun persaingan musim ini sangat sengit. Meski Juventus masih di puncak klasemen, dua tim di bawahnya masih memiliki peluang juara yang sama besar.
Selisih poin antara Juventus, Inter Milan dan Lazio sangatlah tipis. Banyak pihak pun percaya jika Inter Milan bisa mengakhiri dominasi Juventus di musim ini. Namun tentu dengan satu syarat, konsistensi.
Hingga pekan ke-21 Inter Milan menjadi tim yang paling sedikit mengalami kekalahan, yakni satu laga. Namun mereka masih sering kehilangan poin sempurna karena hasil imbang. Mampukah mereka tampil konsisten di sisa kompetisi musim ini dengan para pemain asal Liga Inggris?