Misi Jepang di Piala Asia 2023: Akhiri Puasa dan Balas Dendam

Jakarta, IDN Times - Jepang menatap Piala Asia 2023 dengan begitu ambisius. Selain juara, ada misi lain yang diusung Samurai Biru dalam perhelatan di Qatar, pada 12 Januari hingga 10 Februari 2024.
Jepang memang difavoritkan juara, setelah menunjukkan performa ciamik di Piala Dunia 2022. Junya Ito dan kawan-kawan sukses menumbangkan Jerman dan Spanyol di fase grup, meski pada akhirnya gugur di babak 16 besar.
Kian difavoritkan karena pelatih Jepang, Hajime Moriyasu memanggil sederet bintang Samurai Biru yang tersebar di Eropa demi memuluskan misi mengangkat trofi.
1. Jepang mau akhiri puasa

Dipanggilnya Wataru Endo, Takefusa Kubo, hingga Kaoru Mitomo, membuat skuad Jepang terlihat silau dalam turnamen nanti. Dengan kesebelasan seperti ini, Moriyasu optimistis bisa mengakhiri puasa di Asia.
Sudah 13 tahun Negeri Sakura tak mengangkat trofi Piala Asia, sejak edisi 2011. Menariknya, Qatar yang menjadi tuan rumah dalam edisi tersebut.
"Saya sudah katakan, kami akan berusaha memenangkan Piala Asia yang sudah ditetapkan sebagai target jangka pendek dan menengah kami," kata Moriyasu kepada Kyodo News.
2. Jepang mau balas dendam

Moriyasu juga punya alasan lain soal targetnya yang ambisius. Juru taktik 55 tahun itu ingin menebus dosa, setelah keok 1-3 dari Qatar di final Piala Asia 2019. Dengan mengangkat trofi di Qatar, Moriyasu bisa merasa puas.
"Saya masih merasa frustrasi karena gagal meraih gelar meski sudah di final," kata Moriyasu.
3. Jepang pantang remehkan peserta

Kendati difavoritkan juara, Jepang enggan memandang remeh peserta lain. Itu karena banyaknya tim kuat yang turut berpartisipasi dalam turnamen ini.
Korea Selatan yang bertabur bintang menjadi salah satunya. Mereka juga berambisi mengakhiri puasa gelar 64 tahun di Asia.
"Tidak ada lawan yang mudah, karena ini bukan turnamen kecil. Standar turnamennya juga belum berubah sejak edisi lalu. Bedanya, saya masih merasa frustrasi karena kehilangan gelar," kata Moriyasu.