Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) membidik misi agar timnas Indonesia masuk 25 besar ranking FIFA beberapa tahun kedepan. Guna wujudkan ambisinya, ferderasi olahraga tertua di Indonesia itu merancan program dalam road map PSSI yang bertajuk ‘Menuju 2045’.
Jika sesuai rencana, target itu tercapai sekitar 27 tahun lagi. Kenapa demikian? karena hal itu bertepatan dengan peringatan 100 tahun Indonesia merdeka pada 2045.
Sekretaris Jendral PSSI, Ratu Tisha Destria, mengungkapkan dalam road map tersebut terdapat beberapa target yang berkesinambungan yang golnya adalah misi utama menuju 25 besar dunia. Oleh sebab, itu ia menginginkan program ini bisa diketahui masyarakat luas agar bisa membantu mewujudkannya secara bersama-sama.
"Seluruh masyarakat harus tahu apa yang akan dilakukan PSSI dengan target jangka panjangnya. Dalam menyambut 100 tahun kemerdekaan Indonesia, mudah-mudahan semua elemen turut membantu," kata Tisha di acara Forum Diskusi Bola di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta pekan lalu.
Pijakan pertama PSSI adalah mencapai empat besar atau babak semifinal di Asian Games 2018. Hal itu sangat masuk akal, sebab kali ini timnas Indonesia sedikit diuntungkan karena tampil sebagai tuan rumah di ajang multi event olahraga terbesar se-Asia ini.
Selanjutnya, timnas Indonesia ditagetkan tampil di Olimpiade 2024. Hal itu untuk akan erus mengatrol posisi Indonesia di peringkat FIFA.
Kemudian tahun 2030, skuat Garuda diharapkan bisa mencatatakan sejarah baru mampu tampil di Piala Dunia. Baru setelah itu, federasi proyeksikan Indonesia menjadi tuan rumah turnamen serupa bersama negara-negara ASEAN selang empat tahun setelahnya.
Puncaknya pada 2045 yang bertepatan dengan satu abad Indonesia merdeka, Tim Merah-Putih mampu menembus 25 besar ranking FIFA.
Tisha Mengutarakan:
"Bagaimana caranya? Tak akan mudah. Level timnas itu harus didukung oleh beberapa bidang lainnya, yaitu organisasi, pengembangan, kompetisi, dan aktivitas bisnis."
Oleh sebab itu, Tisha memaparkan bahwa federasi tengah fokus menguatkan fondasi guna wujudkan misi sulit itu. Tak ayal, mulai dari sektor pembinaan, infrastruktur, dan kompetisi tidak luput dari perbaikan PSSI.
“Kami ingin membuat sepak bola sebagai wajah baru Indonesia. Kami fokus kuatkan fondasi untuk mewujudkannya."
Selain itu, pihak federasi juga membuat program pengembangan lainnya, yaitu pembentukan 11 regulasi dan standarisasi, pengembangan kepelatihan, serta mengatrol kualitas wasit. Hal itu dibantu oleh anggota PSSI (klub dan Asprov), FIFA Forward Programme, dan bermitra dengan organisasi internasional (DFB, FFA, dan JFA).
Dalam pengembangan pemain sendiri, federasi masih terus menjalankan filosofi sepak bola Indonesia atau yang dikenal dengan nama Filanesia menjadi landasan pembentukan karakter teknik para pemain.
*Untuk Hiperlink tidak ada karena saya menulis artikel olahraga nasional selalu dari data hasil liputan pribadi. jika bukan hasil pribadi pasti saya cantumkan lansiran atau kutipannya, terimakasih