Mohamed Salah Jadi Korban Konflik Rebutan Liverpool Vs Mesir
Jakarta, IDN Times - Liverpool dan Mesir terlibat dalam perebutan jasa pemain. Mohamed Salah dilarang oleh Liverpool untuk membela Mesir dalam kualifikasi Piala Dunia 2022.
Salah sudah dipanggil oleh Mesir demi laga melawan Gabon. Untuk pertandingan yang digelar 5 September 2021 tersebut, Liverpool tak masalah, karena digelar di Stade de Franceville, Gabon.
Namun, The Reds keberatan kalau Salah membela Mesir di laga lawan Angola, 2 September 2021 mendatang. Itu karena laga digelar di 30 June Air Defence Stadium, Kairo, Mesir, yang masuk dalam daftar merah COVID-19 pemerintah Inggris.
1. Tak mau Salah absen
Dengan masuk ke zona merah, Salah sudah pasti harus menjalani karantina selama 10 hari kalau membela Mesir di Kairo. Fakta tersebut mengancam Liverpool, karena Salah berpotensi absen selama tiga pertandingan.
"Kami sudah menerima surat dari Liverpool yang meminta maaf atas tidak dilepasnya Mohamed Salah untuk bergabung dengan tim nasional. Surat dari Liverpool dilandasi atas pencegahan yang mewajibkan isolasi dalam periode tertentu saat kembali ke Inggris," begitu pernyataan resmi Federasi Sepak bola Mesir dikutip The Sun.
Mesir tak mau menyerah begitu saja. Mereka meminta pertolongan dari FIFA agar Salah bisa dapat pengecualian aturan perjalanan, hingga tak diwajibkan karantina selama 10 hari.
2. Pemain lain alami hal serupa
Tak cuma Salah, ada pemain Liverpool lainnya yang mengalami kondisi serupa. Alisson Becker, Fabinho, dan Roberto Firmino, juga mengalami situasi serupa dengan Salah.
Sebab, Brasil masuk dalam daftar merah COVID-19 yang ditetapkan oleh pemerintah Inggris.
Manchester City juga sudah mengambil sikap terkait Ederson Moraes dan Gabriel Jesus. Keduanya tak akan dilepas jika tak ada pengecualian karantina. Sementara, Tottenham Hotspur melarang Giovanni Lo Celso dan Christian Romero untuk gabung Argentina.
3. Tim lain belum ambil tindakan
Sementara, tim Premier League lain seperti Manchester United, Leeds United, Everton, dan Chelsea, belum mengambil sikap buat para pemainnya yang dipanggil ke tim nasional masing-masing.
Bisa jadi, mereka akan mengambil langkah serupa dengan Liverpool, ManCity, dan Spurs. Sebab, mereka memiliki Fred, Raphinha, Richarlison, dan Thiago Silva, yang merupakan pemain Brasil.
4. Minta solusi
Pandemik COVID-19 memang membuat susah kegiatan sepak bola di Eropa. Klub punya kepentingan, di sisi lain, tim nasional masing-masing butuh tenaga pemainnya.
Secara statuta, FIFA sudah menegaskan kalau pemain harus dilepas ke tim nasional masing-masing jika tajuknya FIFA Matchday. Atas alasan inilah, klub-klub di Eropa meminta saran dari FIFA.
Secara khusus pula, sejumlah klub Premier League berkomunikasi secara paralel dengan pemerintah Inggris terkait situasi yang mereka hadapi.
