5 Momen yang Membuat Lionel Messi Hampir Hengkang dari Barcelona

Pada tahun 2003, Arsenal pernah memboyong pemain akademi Barcelona, Cesc Fabregas. Pada saat itu, ternyata Arsene Wenger tidak hanya ingin memboyong Fabregas, tetapi juga Lionel Messi. Pelatih asal Prancis ini dikabarkan sangat tertarik dengan bakat Messi.

Maklum saja, Messi sudah tampil cemerlang saat usianya masih remaja. Bahkan, Wenger mengklaim sudah berdiskusi dengan Barcelona tentang transfer sang pemain. Sayangnya, raksasa asal Spanyol ini tidak ingin melepas pemain kelahiran Rosario itu.

Musim 2013/2014 barangkali menjadi tahun terburuk Lionel Messi sepanjang membela Barcelona. Pasalnya, di musim itu, Barcelona harus kalah dari Real Madrid di final Copa del Rey. Tak hanya itu, Blaugrana juga terhentikan langkahnya di babak perempat final Liga Champions dari Atletico Madrid.

Banyak yang menilai gagalnya Barca disebabkan cederanya Messi. Pemain asal Argentina ini sempat cedera selama lebih dari 3 bulan. Terlebih lagi, masalah kanker Tito Vilanova juga ikut membebani Messi. Kabarnya, hal itu sempat membuat dirinya ingin meninggalkan Barcelona. Kejadian itu baru diketahui dari Asisten Vilanova, Jordi Roura yang berujar pada wartawan tahun 2019.

Lionel Messi sudah mulai diandalkan di tim utama pada musim 2004/2005. Ia menandatangani kontrak profesionalnya pertama kali pada Juni 2005 ketika berusia 18 tahun. Dalam kontraknya itu, terdapat klausul pelepasan seharga 150 juta euro atau setara dengan Rp2,5 triliun. Saat itu, La Pulga berhasil tampil apik dalam ajang Joan Gamper Trophy ketika melawan Juventus.

Berkat performanya itu, Messi mendapatkan banyak pujian dari para pendukung Barcelona. Tak ingin kehilangan momentum, Juventus ingin mencoba meminjam sang pemain. Sementara itu, Inter Milan bahkan siap menebus klausul pelepasan Messi seharga Rp2,5 triliun. Meski demikian, Messi ternyata tetap bertahan di Barcelona.

Hanya berselang 3 bulan setelah menandatangani kontrak pertamanya, Messi kembali membubuhkan tanda tangan pada September 2005. Itu sekaligus menaikkan klausul pelepasan sang pemain menjadi 250 juta euro atau setara dengan Rp4,3 triliun.

Megabintang asal Argentina ini pernah didakwa melakukan penggelapan pajak oleh otoritas Spanyol. Akibat kasus itu ia dan agennya dinyatakan bersalah pada Juni 2016. Awalnya, sang pemain mendapatkan hukuman penjara selama 21 bulan. Namun, hukuman itu diganti menjadi denda sebesar 225 ribu euro atau setara dengan Rp3,8 miliar.

Saat itu Messi membela diri dan mengaku tidak bersalah akan kasus tersebut. Ia kemudian merasa menjadi korban dari pemerintahan Spanyol. Kasus itu sempat dimanfaatkan oleh Manchester City untuk mencoba merekrut sang pemain. Terlebih lagi, Manchester City saat itu sudah ditangani oleh Pep Guardiola yang merupakan mantan pelatih Messi di Barcelona. Namun, transfer itu ternyata tidak kunjung terjadi dan penggemar Barcelona senang mendengar hal tersebut.

Pada tahun 2020 lalu, Lionel Messi secara mengejutkan mengirimkan surat ke Barcelona untuk melepasnya secara gratis. Saat itu, La Pulga mencoba mengaktifkan salah satu klausul yang ada di kontraknya supaya bisa pergi sebelum bulan Juni. Semua itu terjadi setelah Barcelona dibantai habis oleh Bayern Munchen di Liga Champions dengan skor 2-8.

Namun, pada akhirnya, surat yang dikirim oleh Messi itu tidak disetujui oleh para petinggi Barcelona. Alhasil, sang pemain masih terus tampil dengan Barcelona pada musim 2020/2021. Kini, kabar hengkangnya Messi dari Barcelona semakin kencang semenjak tim gugur di babak 16 Liga Champions setelah dikalahkan oleh Paris Saint-Germain.

Menurutmu, kira-kira Lionel Messi akan tetap bertahan di Barcelona atau malah sebaliknya pada musim depan?