Moncer! 5 Alasan Hansi Flick Bakal Kembalikan Kejayaan Timnas Jerman

Setelah menghabiskan 8 tahun sebagai asisten Joachim Low, Hansi Flick tentunya sudah sangat akrab dengan sistem taktis yang digunakan mantan bosnya itu. Pemahamannya tentang peran dan tanggung jawaba para pemain sudah teruji sehingga akan sangat mudah baginya untuk melakukan transisi ke sistemnya dengan cepat.

Mayoritas pemain yang saat ini menjadi pemain inti Jerman terbiasa dengan ide gameplay Joachim Low. Tak hanya itu, skuad Timnas Jerman pun diisi banyak pemain Bayern Munchen yang pernah diasuhnya dan memenangkan treble winnner. Ini memudahkan para pemain untuk memahami sistem, strategi, dan gaya bermain yang diinginkan Hansi Flick.

Pengalaman tak ternilai yang dimiliki Flick selama menjadi manajer, asisten pelatih, dan direktur berbagai klub sepak bola adalah bukti pemahaman hebat yang ia miliki tentang permainan. Pengetahuannya yang brilian ini dan kemampuannya untuk mengubah taktik telah terbukti menciptakan rekor saat dirinya mengambil alih kendali Bayern Munchen dari Niko Kovac.

Di musim perdananya dia sukses meraih treble winner dengan menjuarai Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions dengan gaya bermain atraktif, menyerang, dan pertahanan yang kokoh. Daya adaptasinya yang luar biasa pun mulai tampak di Timnas Jerman. Dari 2 laga perdananya, Jerman menang meyakinkan dengan mencetak 8 gol tanpa kebobolan di kualifikasi Piala Dunia 2022.

Musim 2019/20 adalah salah satu musim terbaik yang pernah dimiliki Bayern Munchen. Setelah musim 2018/19 yang sulit di bawah asuhan Niko Kovac, Bayern Munich berkembang di bawah perubahan taktis dan sepak bola positif Hansi Flick. The Bavarians menjuarai Bundesliga dengan selisih 13 poin dari Dortmund dan tampil sangat konsisten dengan energi yang sama di musim berikutnya.

Pada musim 2020/2021, Bayern Munchen asuhan Flick kembali menjuarai Bundesliga dengan selisih yang sama, 13 poin, kali ini dari RB Leipzig. Perencanaan dan pendekatan brilian Flick adalah salah satu faktor kunci di balik kesuksesan Bayern Munchen selama dua musim diasuh Hansi Flick. Dua musim menangani Bayern, Flick sukses mempersembahkan 7 trofi bergengsi.

Setelah menghabiskan hampir seluruh kariernya di Jerman, Hansi Flick sangat paham tentang bakat para pemain muda. Dia pernah jadi direktur olahraga Asosiasi Sepak Bola Jerman selama tiga tahun.

Akar kuatnya tentang sepak bola Jerman dan pengetahuannya tentang pengembangan bakat muda akan menjadi aset berharga masa depan Timnas Jermna.

Hal lain yang membuat Flick pilihan terbaik sebagai pelatih Jerman adalah keakraban dan pengalamannya bersama tim nasional. Melatih klub dan melatih tim nasional adalah dua hal yang berbeda dan dia punya dua pengalaman itu.

Hansi Flick memiliki pemahaman yang baik tentang perbedaan dua hal tersebut. Dia adalah assisten Joachim Low ketika menjuarai Piala Dunia 2014. Ini adalah keuntungan besar bagi seorang juru taktik yang bisa menjadi sosok ideal untuk menghidupkan kembali sepak bola Jerman ke puncak tertinggi.

Timnas Jerman dikenal sebagai rajanya turnamen besar. Mereka selalu mampu tampil luar biasa dan puncaknya meraih Piala Dunia 2014 di bawah asuhan Joachim Low. Kini era Low telah berakhir setelah mendapatkan hasil buruk di Piala Dunia 2018 dan Piala Eropa 2020. Era baru kini dimulai di bawah asuhan Hansi Flick yang memiliki catatan luar biasa. Bisakah Jerman bangkit?