Jakarta, IDN Times - Manchester United kembali menelan kekalahan. Kali ini, mereka dibantai oleh Newcastle United dalam babak 16 besar Piala Liga di Old Trafford, Kamis dini hari WIB (2/11/2023), dengan skor 0-3.
Ini menjadi kekalahan kedua MU dalam empat hari terakhir. Ironisnya, MU kalah dengan skor serupa dalam dua laga terakhir dan yang kedua terjadi di kandang sendiri.
Hasil di babak 16 besar Piala Liga juga menghadirkan rekor buruk buat MU. Pun, ini menjadi rekor paling buruk Setan Merah dalam 61 tahun terakhir.
Dalam 15 duel pembuka, MU sudah kalah delapan kali. Catatan paling buruk terakhir kali muncul pada musim 1962/63 silam. Saat itu, MU kalah sembilan kali dalam periode yang sama.
MU juga kalah lima dari 10 laga Premier League terakhir, lebih banyak dari seluruh musim MU di Premier League. Rekor diperburuk karena MU cuma meraup 15 poin dari 10 laga Premier League, lebih sedikit dari dua musim terakhir.
Ironis sebenarnya, karena MU sudah mengeluarkan dana hingga 411 juta poundsterling atau setara Rp7,9 triliun demi membeli pemain sejak Ten Hag mengambil alih kursi kepelatihan di 2022. Tapi, efeknya hanya terjadi sesaat pada musim 2022/23 lalu.
Manajer MU, Erik ten Hag, mengaku hasil yang muncul merupakan kesalahannya. Dia meminta maaf kepada fans atas penampilan buruk MU dan mengakui permainan anak-anak asuhnya di bawah standar.
"Kami sadar ini tak bagus. Kami bertanggung jawab, saya pasang badan. Kami tak tampil dengan performa terbaik, saya prihatin kepada fans. Memang, ini bukan standar kami," ujar Ten Hag dilansir Sky Sports.
Ten Hag meminta agar seluruh pemain MU bisa lekas bangkit dan memberikan performa terbaiknya di laga-laga selanjutnya. Duel melawan Fulham, menurut Ten Hag, bisa menjadi momen penentu buat MU.
"Sabtu nanti, kami melawan Fulham, standar kami harus ditingkatkan. Ini tidak cukup," kata Ten Hag.